Gelaran Piala Asia 2023 tinggal sebulan lagi. Persiapan timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong pun telah melakukan pemusatan latihan terhitung mulai hari ini, Kamis (21/12) di Turki. Target lolos fase grup ada di pundak Shin Tae-yong.
Dari beberapa ajang yang telah diikuti coach dari Korea Selatan ini, Piala Asia 2023 menjadi ajang paling krusial. Sebab selain Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia U-23 2024, ajang ini termasuk sasaran strategis PSSI.
PSSI sendiri di bawah kepemimpinan Erick Thohir telah merancang sejumlah agenda untuk menduniakan Indonesia dalam dunia sepak bola. Hal ini terlihat dalam beberapa langkah yang dilakukan, termasuk di antaranya melakukan persiapan serius untuk menghadapi Piala Asia 2023.
Berkaitan dengan ajang ini, boleh dibilang PSSI memberikan apa saja yang diminta Shin Tae-yong. Mulai dari meliburkan BRI Liga 1 selama hampir 2 bulan. Belajar dari ajang sebelumnya, Tarik-menarik pemain selalu terjadi antara klub dan timnas.
Pada akhirnya, saat harus tampil di ajang membela negara, timnas tampil dengan kekuatan seadanya. Akibatnya, prestasi pun tidak optimal.
Demikian pula dengan urusan persiapan. Masih belum hilang dari ingatan, saat timnas Indonesia dibantai Irak 1-5 dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Masalah persiapan yang mepet menjadi penyebab utama. Masa kebersamaan pemain yang minim, ditambah jauhnya perjalanan yang ditempuh.
BACA JUGA: Persiapkan Timnas U-20, Indra Sjafri Tak Lagi Berorientasi pada Kekuatan Local Pride
Satu lagi adalah penambahan amunisi pemain dengan mempercepat proses naturalisasi. Contoh terakhir adalah selesainya proses naturalisasi Justin Hubner, bek andalan Wolverhampton U-21.
Dari 3 hal ini saja tampak bahwa PSSI sangat berharap timnas Indonesia dapat berbicara banyak dalam Piala Asia 2023 di Qatar bulan Januari 2024 mendatang. Dan hal ini mau tidak mau menjadi beban di puundak Shin Tae-yong.
Sebab selain beban, otomatis konsekuensi pun harus siap diterima Shin Tae-yong. Konsekuensi itu berupa kemungkinan pemecatan jika kali ini Shin Tae-yong mengalami kegagalan.
Namun meskipun ada ancaman pemecatan, PSSI pasti tidak akan segegabah itu. Sebab kontrak Shin Tae-yong masih sampai pertengahan 2024. Selain itu masih ada 2 tugas lagi, Kualifikasi Piala Asia 2026 dan Piala Asia U-23 2023.
Jika pun harus memecat, maka akan dilakukan pada akhir kontrak. Hal ini untuk menjaga keberlanjutan timnas sendiri. Contoh paling gampang adalah pergantian pelatih di Thailand dengan munculnya Matasaada Ishii menggantikan Mano Polking. Dalam kenyataannya, justru muncul kesulitan baru bagi timnas Thailand.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
Hobi
-
Bojan Hodak Perpanjang Kontrak usai Persib Back to Back Juara? Cek Faktanya!
-
Resident Evil 5 Dapat Rating Baru, Remaster Diam-diam dari Capcom?
-
Ironi Perjuangan PSS Sleman, Tetap Turun Kasta Meski Hajar Madura United
-
Diklaim Gabung Buriram United, Shayne Pattynama Ungkap Fakta Mengejutkan
-
BRI Liga 1: Persebaya Takluk saat Jamu Bali United, Terlalu Banyak Blunder?
Terkini
-
Hugh Jackman Buka Suara soal Kemunculan Wolverine di Avengers: Doomsday
-
Five Cities Four Women: Saat Para Penyedia Jasa Teman Kencan Butuh Dekapan
-
The Divorce Insurance: Drama Satir Lee Dong Wook Soal Cinta dan Perceraian
-
Membaca Tak Harus Buku, Saatnya Menggeser Perspektif Literasi yang Kaku
-
Sinopsis Youthful Glory, Drama China Baru Song Wei Long dan Bao Shangen