Meskipun pada akhirnya tak direstui oleh FIFA untuk kembali menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 pada edisi 2025 mendatang, hal itu tak membuat persiapan Timnas Indonesia menjadi terbengkalai. Coach Indra Sjafri yang diserahi tugas oleh federasi untuk membentuk skuat, tetap melakukan beragam program guna menghasilkan pasukan terbaik untuk gelaran dua tahun mendatang.
Uniknya, dalam persiapan yang dilakukannya, pelatih yang sukses mempersembahkan medali emas Sea Games untuk Indonesia tahun 2023 tersebut tak lagi berorientasi pada kekuatan para talenta lokal. Dalam pernyataan yang dilontarkannya baru-baru ini, coach Indra memberikan penjelasan bahwa tim yang dibentuknya terbuka untuk siapapun pemain yang memiliki darah Indonesia, termasuk para pemain yang kini berkarir di luar negeri.
Dalam keterangannya pula, coach Indra juga menjamin, hanya pemain yang terbaik sajalah yang akan mengisi slot Timnas Indonesia U-20 yang dibentuknya, termasuk para pemain Timnas U-17 yang baru saja selesai mengikuti gelaran Piala Dunia U-17.
"Siapa yang terbaik dari U-17, saya garansi pasti terpilih. Jadi, kalau menanyakan sumber pemain, itu pemain-pemain yang ada di seluruh Indonesia," jelas coach Indra sepertimana menyadur informasi yang diunggah oleh akun TikTok 2% pada 20 Desember 2023.
"Termasuk warga negara Indonesia yang ada di luar negeri, akan kita beri kesempatan. Karena tim nasional harus menunjukkan ke-Indonesia-annya," imbuh juru taktik yang mempersembahkan gelar Piala AFF U-19 edisi 2013 tersebut.
Melihat pernyataan bijak dari coach Indra Sjafri tersebut, tentu para pencinta Timnas Indonesia bisa bersyukur terkait pembentukan skuat. Pasalnya, diakui ataupun tidak, banyak talenta muda berdarah Indonesia yang tersebar di seluruh penjuru bumi ini yang memiliki kualitas bermain sepak bola cukup baik.
Dengan dibukanya kesempatan bagi para pemain tersebut untuk turut membela Panji-panji Merah Putih, maka tak ada lagi dikotomi antara pemain lokal asli dan pemain half blood yang selama ini kerap digoreng oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menyerang beragam kebijakan federasi ataupun pelatih-pelatih Timnas Indonesia.
Dengan dibukanya kans para pemain diaspora untuk membela Timnas Indonesia, sepertinya coach Indra sudah tak sekaku dulu ya saat masih berorientasi pada local pride.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS