Sebagai sama-sama tim yang berada di grup D, timnas Indonesia dan Vietnam pasti akan berhadapan dengan Jepang.
Namun, sikap Philippe Troussier dan Shin Tae-yong berbeda dalam menilai Jepang. Sebagai kandidat juara, Jepang diramalkan tidak akan mengalami kesulitan untuk lolos dari fase grup.
Namun meski sama-sama akan menghadapi Jepang, sikap Vietnam dan Indonesia ternyata sangat jauh berbeda.
Hal tersebut diwakili dari apa yang disampaikan masing-masing pelatih terkait kans saat menghadapi Jepang.
Salah satu ucapan Troussier terkait dengan pertandingan pertama mereka melawan Jepang seperti ditulis dalam soha.vn, Jumat (12/1).
“Tidak mudah bagi tim lain untuk menang melawan Vietnam,” ungkap sang pelatih
Sedangkan pada tulisan di hari Sabti (13/1), Troussier mengatakan:
“Jika kita bertemu Jepang dalam 10 pertandingan, kita mungkin kalah 9 kali, tapi besok tim Vietnam bisa menang.”
“Saya memiliki pengalaman kerja dam memahami kekuatan tim nasional Jepang. Mereka adalah kandidat teratas untuk kejuaraan. Hampir semua pemainnya bermain untuk liga-liga top Eropa. Performa timnas jepang juga sangat tinggi, sejak Piala Dunia 2022 mereka hanya mengalami 1 kekalahan di laga resmi,” lanjutnya.
Dari nada bicaranya, terkesan Vietnam akan mampu menyulitlan Jepang dalam pertemuan sore ini, Minggu (14/1/2023).
Pengalaman saat menangangi timnas Jepang, akan dijadikan Troussier sebagai bahan untuk membekali para pemain Vietnam.
Sikap berbeda justru ditunjukkan Shin Tae-yong. Alih-alih berkata sombong, Shin Tae-yong justru menganggap Jepang bukan level Indonesia. Sehingga dia tidak menargetkan apapun.
Dalam wawancara dengan media Korea Selatan Sports Seoul Shin Tae-yong mengatakan:
“Vietnam harus dikalahkan, Irak setidaknya harus meraih hasil imbang. Jepang sejujurnya berada pada level yang berbeda.”
“Dengan satu kemenangan, sekali seri, dan sekali kekalahan, kami bakal melaju ke 16 besar Piala Asia 2023 dengan posisi ketiga klasemen,” lanjut Shin Tae-yong.
Dari ungkapan ini jelas bahwa Shin Tae-yong sudah menganggap Jepang pasti mengalahkan Indonesia. Ungkapan bahwa Jepang di level berbeda sudah menyiratkan hal itu.
Hal inilah letak perbedaan pandang Vietnam dan Indonesia tentang Jepang. Jika Vietnam masih menyimpan harap, Indonesia tidak sama sekali.
Baca Juga
-
Umumkan Skuad, Persib Bandung Usung Misi Hattrick BRI Super League 2025/26
-
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 Jadi Tantangan Berat bagi Gerald Vanenburg
-
Kemenangan atas Thailand Jadi Panggung bagi Jens Raven dan Hokky Caraka
-
Kalah di China Open 2025, Akankah Anthony Ginting Seperti Kento Momota?
-
Pelatih Malaysia Puji Timnas Indonesia U-23, Hati-Hati Mungkin Ini Jebakan!
Artikel Terkait
Hobi
-
Bermain Cerdas, Hidup Hebat: Pelajaran dari Lapangan Futsal
-
Umumkan Skuad, Persib Bandung Usung Misi Hattrick BRI Super League 2025/26
-
Pikul Beban Sendiri di Aprilia, Marco Bezzecchi Rasakan Tekanan Mental
-
BRI Super League: Kondisi Prima, Persik Kediri Percaya Diri Tatap Kompetisi
-
Pemain Keenam: Ketika Teknologi Menjadi Kunci Tim Juara
Terkini
-
4 Essence Toner Efektif Mencerahkan Wajah, Aman untuk Bumil dan Busui
-
Review HP Omnibook Ultra Flip 14: Tipis Buat Gaya, Kuat Buat Kerja
-
Dari Lapak ke Harapan: Mahasiswa KKN UMBY Ramaikan UMKM di Bantul Expo 2025
-
Review Film Sihir Pelakor: Teror Sabdo Pandito dalam Balutan Horor Religi
-
Ulasan Novel Hazel Says No: Keberanian Hazel dalam Menolak Eksploitasi