Berakhir sudah ‘drakor’ Jurgen Klinsmann dalam sepak bola Korea Selatan. KFA (PSSI-nya Korea Selatan) secara resmi memecat pelatih kontroversial tersebut. Sehingga menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026, timnas Korea Selatan dipastikan bersama pelatih baru.
Secara tegas Presiden KFA, Mr. Chung Mong-gyu menyampaikan alasan pemecatan pelatih asal Jerman tersebut.
“Pelatih Klinsmann tidak memenuhi ekspetasi kami dalam manajemen pertandingan, manajemen pemain, dan sikap kerja. Dia tidak membantu tim Korea meningkatkan level dan kemampuan bersaingnya,” ucap Mr. Chung Mong-gyu seperti dikutip soha.vn (16/2).
Sebenarnya sikap gemas para pendukung Korea Selatan sudah terlihat sejak awal Piala Asia 2023 digelar. Penampilan Prajurit Taeguk jauh dari performa yang seharusnya.
Padahal dari segi materi, Korea Selatan hanya beda tipis dengan Jepang. Para pemain Korea Selatan secara kualitas jauh di atas para pesaingnya. Salah satu di antaranya adalah keberadaan Son Heung-min.
Namun faktanya, Korea Selatan justru terseok-seok di fase grup. Demikian pula di babak 16 dan 8 besar. Beberapa kali Korea Selatan nyaris kalah.
Situasi bertambah buruk dengan sikap Klinsmann yang tidak menunjukkan empati pada perjuangan para pemainnya. Hal yang paling mencolok saat Korea Selatan ditekuk Yordania. Klinsmann justru hanya tersenyum, tidak menunjukkan ekpresi kecewa atau sedih.
Setelah memutuskan untuk memecat Klinsmann, KFA pun dihadapkan pada masalah baru. Masalah itu adalah kewajiban finansial yang harus disiapkan bagi sang mantan pelatih.
Dari beberapa sumber disebutkan KFA harus menyiapkan dana sekitar 4,5 juta USD. Kewajiban itu berupa pelunasan gaji 2 tahun ke depan dan sejumlah kompensasi karena KFA yang memutuskan kontrak.
Menghadapi situasi keuangan yang begitu besar, Presiden KFA, Mr. Chung Mong-gyu mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan.
“Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) sedang berdiskusi secara hati-hati dan berbicara dengan pengacara dari pihak-pihak yang terlibat. Jika jumlah kompensasi terlalu besar, saya mempertimbangkan untuk mengeluarkan uang saya sendiri untuk menyelesaikan masalah ini. Kami belum membicarakan masalah ini. KFA akan berdiskusi dan bernegosiasi untuk menyelesaikan masalah tersebut,” kata Mr. Chung Mong-gyu.
Niat baik Presiden KFA tersebut muncul karena melihat pengeluaran besar yang harus dikeluarkan untuk memecat Jurgen Klinsmann. Maka langkah itu dianggap sebagai salah satu bentuk tanggung jawabnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Vietnam Remehkan Peluang Timnas Indonesia dalam Ajang Piala Asia U-20 2025
-
Menang Atas Hong Kong di BAMTC 2025, Tim Bulutangkis Indonesia Belum Teruji
-
Media Asing Anggap Kehadiran Ole Romeny Amat Penting bagi Timnas Indonesia
-
Ekspetasi Tinggi terhadap Ole Romeny akan Menjadi Sebuah Beban Maha Berat
-
Kirim Pemain Pelapis di German Open 2025, PBSI Serius dengan Kaderisasi?
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Buku Bad Habits, Kebiasaan Buruk Gen Z yang sering Dinormalisasi
-
Ulasan Buku 'Hati-hati Yaaa,' Kumpulan Cerita yang Meningkatkan Kewaspadaan
-
Ulasan Novel Betting on You: Sebuah Taruhan yang Menjadi Hubungan Romantis
Hobi
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025
-
Piala Asia U-20: Menerka Formula Indra Sjafri untuk Kejutkan Uzbekistan
-
Jelang Lawan Uzbekistan, Timnas Indonesia U-20 Dihantui Statistik Buruk Indra Sjafri
-
Piala Asia U-20: Laga Lawan Uzbekistan dan Capaian Shin Tae-yong yang Terus Membayangi
-
Pecco Bagnaia: Marc Marquez Kompetitif dan Paling Siap Jalani MotoGP 2025
Terkini
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!