Bagi seorang pemain sepak bola profesional, memberikan penampilan terbaik dalam setiap laga menjadi sebuah keharusan bagi mereka. Tak terkecuali bagi para pemain Timnas Indonesia yang kini tengah bersiap untuk melakoni laga melawan Vietnam pada 21 dan 26 Maret mendatang.
Meskipun harus bertanding dalam rentangan bulan Ramadan, namun sebagai pemain profesional, mereka harus tetap bisa memberikan permainan terbaiknya. Terlebih, jika hal tersebut sudah berkaitan dengan harkat dan martabat negara di pentas internasional.
Namun ternyata, di balik tuntutan penampilan maksimal yang harus ditunjukkan oleh sang anak asuh, ternyata ada sebuah hal unik yang dilakukan oleh sang pelatih, Shin Tae-yong. Menurut berbagai sumber, pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut sampai harus melakukan konsultasi dengan ulama, agar mendapatkan solusi terkait tantangan ini.
Di sisi lain, sang pelatih tetap menginginkan para pemainnya mampu memberikan permainan maksimal di laga melawan Vietnam nanti, sementara di sisi lain, dirinya tetap ingin anak asuhnya yang beragama islam, tak meninggalkan kewajiban agama dan kepercayaan yang mereka anut tersebut.
Hal ini tentu menjadi sebuah hal yang sangat unik, sekaligus membuktikan betapa tingginya seorang Shin Tae-yong menjunjung kultur, adat dan budaya di Indonesia ini. Shin Tae-yong bisa saja tetap memaksakan program latihannya berjalan tanpa mengindahkan kondisi mayoritas pemainnya yang tengah berpuasa, namun dia tak melakukan itu.
Dia lebih memilih untuk mencari jalan tengah, yang memfasilitasi keberlangsungan program dan targetnya di Timnas Indonesia, sekaligus tetap menjaga para pemainnya memelihara kewajiban mereka sebagai insan yang beragama.
Bukti tingginya Shin Tae-yong dalam menjunjung kultur di negeri ini juga tak hanya dia buktikan pada momen bulan Ramadan kali ini saja. Menyadur laman rctiplus.com (21/3/2023) lalu, mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu juga pernah mengkonsultasikan kondisi anak-anak Timnas Indonesia U-20 kepada para kyai.
Kala itu, Shin Tae-yong yang tengah mempersiapkan Pasukan Garuda Muda menuju panggung Piala Dunia U-20, juga harus berlatih di masa-masa Ramadan, sehingga membuatnya harus berkonsultasi agar kepentingan negara dan kepentingan agama menemukan jalan tengah yang terbaik.
Nah lho, ternyata di balik sikap tegas sang pelatih, dirinya benar-benar merupakan sosok yang menjunjung tinggi kultur dan budaya Indonesia ya. Buktinya, latihan Timnas di bulan Ramadan saja dikonsultasikan dengan para ahli agama.
Baca Juga
-
Timnas U-17 Jangan Terlalu Jumawa, Uzbekistan yang Mereka Kalahkan Bukanlah Tim Juara Asia
-
Sandy Walsh Gabung Buriram, Liga Thailand Kian Disesaki para Defender Timnas Indonesia
-
Nasib Sandy Walsh dan Tak Ramahnya Tanah Matahari Terbit bagi Pesepak Bola Indonesia
-
Piala Kemerdekaan 2025: Kans Menang Skuat Garuda Muda Melawan Uzbekistan U-17 KW 2
-
Bukan Hanya Sekadar Pindah, Hijrahnya Jay Idzes Juga Pecahkan Rekor Kawasan ASEAN!
Artikel Terkait
Hobi
-
Tanpa Ole Romeny di Lini Depan Timnas Indonesia, 4 Nama Ini Jadi Pengganti!
-
Persita Tangerang Terpuruk, Carlos Pena Bertekad Ubah Situasi!
-
Timnas Indonesia Umumkan 27 Pemain untuk FIFA Match Day, Ini Daftarnya!
-
Dari Kemerdekaan ke #SuaraParaJuara: Semangat 45 di Lapangan Futsal
-
Persebaya Surabaya Bidik Kemenangan, Kekuatan Bali United Jadi Sorotan
Terkini
-
Ulasan The Chicken Sisters: Pertarungan Kuliner dan Harga Diri Keluarga
-
Julie KISS OF LIFE Tampil Modis dengan 4 Padu Padan OOTD Simpel, Yuk Intip!
-
Kalahkan TXT, NCT Wish Raih Posisi Pertama di 'M Countdown' Lewat Lagu Surf
-
Ulasan Film Labinak: Mereka Ada di Sini, Ketika Horor Bertemu Kritik Sosial
-
YG Beberkan Rencana Album Baru BLACKPINK, Comeback BABYMONSTER dan TREASURE