Tanggal 14 April 2024 menjadi momen sangat istimewa bagi fans Bayer Leverkusen. Bagaimana tidak, klub yang akan berusia 120 tahun Juli mendatang nanti itu akhirnya menjadi juara Bundesliga untuk kali pertama.
Ya, Bayer Leverkusen menobatkan diri sebagai juara baru Bundesliga. Kepastian gelar juara tim besutan Xabi Alonso itu didapat setelah pesta gol 5-0 ke gawang Werder Bremen di Stadion BayArena, Minggu (14/4/2024).
Kemenangan tersebut membuat Bayer Leverkusen menuai 79 angka dalam 29 laga Bundesliga musim 2023-2024. Pasukan Xabi Alonso unggul 16 angka atas Bayern Muenchen dan VfB Stuttgart yang beriringan di peringkat dua serta tiga dengan koleksi poin identik, 63.
Dengan lima pertandingan tersisa, secara matematis perolehan angka Leverkusen sudah tak mampu lagi dikejar oleh Muenchen dan Stuttgart.
Keberhasilan ini menjadi sejarah bagi Bayer Leverkusen. Anak asuh Xabi Alonso akhirnya menjadi juara Bundesliga untuk kali pertama sepanjang hampir 120 tahun sejarah klub. Selain itu, Leverkusen menjadi kampiun tanpa terkalahkan dalam 29 laga dengan rincian 25 kemenangan dan 4 hasil imbang. Tersisa lima laga lagi, bukan tak mungkin Leverkusen meraih hasil sempurna tanpa terkalahkan.
"Keberhasilan ini spesial bagi semua orang, bagi seluruh klub. Ini adalah milik banyak orang," kata Xabi Alonso usai laga, dikutip dari beIN Sports, pada Senin (15/4/2024).
"Kami harus menikmati kemenangan ini untuk seluruh klub. Kejuaraan pertama dalam 120 tahun terakhir. Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari hal ini dan bekerja di sini. Hari ini kami pantas merayakannya, bersama keluarga, teman, dan para penggemar," ujar pelatih 42 tahun itu.
Trofi itu juga merupakan gelar pertama bagi klub berjuluk Die Werkself dalam 31 tahun terakhir, saat mereka juara DFB Pokal pada musim 1992-1993.
Kesuksesan Bayer Leverkusen menjuarai Bundesliga untuk kali pertama ini tentu membuat fans mereka bahagia. Bagaimana tidak, status "hampir juara" yang lekat dengan Die Werkself pun berakhir.
Ejekan "Neverkusen" yang kerap dilempar ke klub yang bermarkas di Stadion BayArena pun otomatis sirna musim ini. Ya, sebelum berhasil menjadi juara Bundesliga musim ini, Leverkusen kerap disebut dengan julukan "Neverkusen", sebuah ejekan bagi Bayer Leverkusen.
Disebut "Neverkusen" oleh penggemar klub rival karena Leverkusen sebelumnya lima kali menjadi runner-up Bundesliga pada 1996-1997, 1998-1999, 1999-2000, 2001-2002, dan yang terakhir terjadi pada musim 2010-2011.
Di antara semua kegagalan menjadi juara, musim 2001-2002 adalah yang paling memilukan bagi Leverkusen. Pada saat itu, Leverkusen yang kala itu diperkuat pemain bertalenta seperti Michael Ballack, Lucio, Ze Roberto, dan Dimitar Berbatov, hampir meraih treble Bundesliga, DFB Pokal, dan Liga Champions.
Alih-alih meraih treble winner, Leverkusen justru malah mengalami treble horror, alias hanya menjadi runner-up di tiga kompetisi berbeda tersebut. Tragisnya Leverkusen kehilangan kesempatan meraih tiga trofi tersebut dalam 11 hari.
Atas dasar itulah penggemar klub rival mulai menggunakan istilah ejekan "Vizekusen" yang secara harfiah berarti Runner-up-kusen, yang kemudian menjadi "Neverkusen" dalam bahasa Inggris.
Namun, fans Leverkusen sekarang tidak akan pernah lagi mendengar ejekan tersebut karena Bayer Leverkusen asuhan Xabi Alonso kini berhasil menyudahi ejekan "Neverkusen" sekaligus memutus dominasi Bayern Muenchen yang jadi kampiun Bundesliga dalam 11 musim terakhir.
Tak hanya itu saja, ejekan "Neverkusen" yang kerap disematkan Bayer Leverkusen berpontensi berubah menjadi "Treblekusen". Ya, usai memastikan gelar Bundesliga untuk kali pertama, Leverkusen berpeluang meraih dua trofi lainnya yaitu DFB Pokal dan Liga Europa.
Di partai final DFB Pokal, Bayer Leverkusen akan melawan FC Kaiserlautern pada 26 Mei 2024. Sementara di Liga Europa, Leverkusen sedang unggul 2-0 atas West Ham United pada perempat final leg pertama. Perempat final leg kedua West Ham vs Leverkusen dijadwalkan berlangsung pada Jumat (19/4/2024) dini hari WIB.
"Ini mungkin bukan pesta terakhir di musim ini. Kami masih memiliki target besar di Liga Europa. Kami memiliki peluang bagus untuk berada di semifinal dan juga di ajang piala (DFB Pokal), perasaan yang luar biasa," ujar Xabi Alonso, figur yang mengakhiri kutukan "Neverkusen".
Baca Juga
-
Perasaan Campur Aduk Kevin Diks setelah Debut Bersama Timnas Indonesia
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Awas Timnas Indonesia, Rekan Calvin Verdonk Jago Cetak Gol di Luar Jepang!
-
Indonesia vs Jepang, Garuda Terakhir Menang saat STY Berusia 10 Tahun
-
Memahami Alasan Sebenarnya Rafael Struick Memilih Brisbane Roar
Artikel Terkait
-
Juara Bundesliga Incar Kevin Diks, Siap Gelontorkan Dana Fantastis
-
Siapa Fynn Lienert? Pemain Keturunan Indonesia Kini Main di Mantan Juara Bundesliga
-
Cerita Daniel Klein Menunggu Dihubungi PSSI, Sampai Rela Ikuti Seleksi Dulu demi Timnas Indonesia
-
Mengenal Borussia Monchengladbach, Klub Jerman yang Dikabarkan Incar Kevin Diks
-
Siapa Liam Effendi? Winger Haus Gol di Klub Juara 9 Kali Bundesliga
Hobi
-
Panggil 26 Pemain untuk Piala AFF Wanita, Garuda Pertiwi Bawa Bekal Positif
-
Teka-teki Eliano Reijnders Dicoret STY dari Skuad, Ini Kata Erick Thohir
-
Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Arab Saudi, Garuda Belum Pernah Menang?
-
Gagal Taklukkan Raja Asia, Jay Idzes Pastikan Timnas Indonesia Tak Menyerah
-
Taklukkan Kembali Gregoria Mariska Tunjung, Bukti Dominasi Akane Yamaguchi
Terkini
-
Eksploitasi dan Kekerasan Seksual Anak Jalanan dalam Novel Sepuluh
-
Ulasan Novel Alster Lake: Kisah Cinta Seorang Penulis di Danau Alster
-
Ulasan Buku 101 Langkah Mengatasi Insecure: Belajar Menjadi Percaya Diri
-
Ulasan Buku Ulama, Pewaris Para Nabi: Mengenalkan Tugas-Tugas Ahli Agama
-
Pilihan Hidup Sendiri: Ketika Anak Muda Memutuskan Tidak Menikah, Salahkah?