Banyak analisa disampaikan para pengamat terkait kegagalan Vietnam dalam Piala Asia U-23 2024. Belum matangnya para pemain muda yang dilatih Hoang Anh Tuan menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, perilaku buruk para pemain, yang diistilahkan ‘tangan kotor’ turut andil dari serangkaian kegagalan ini.
Contoh paling dekat adalah laga terakhir Vietnam saat menghadapi Irak di babak 8 besar Piala Asia U-23 2024. Kegagalan Vietnam dalam babak ini disebabkan hukuman tendangan penalti yang mereka terima.
Hukuman penalty muncul setelah kiper Vietnam, Van Chuan Quan melakukan pelanggaran terhadap Nihad Muhammad Owaid pada menit ke-61. Hasinya, Vietnam harus kebobolan pada menit ke-64, dan itu satu-satunya gol yang tercipta di laga penting ini.
Masih karena ‘tangan kotor’ para pemain Vietnam, pada menit ke-90 Nguyen Manh Hung diusir oleh wasit dari lapangan. Tindakan Manh Hung menginjak tulang kering Ali Jassem tertangkap kamera VAR. akibatnya, kartu merah pun keluar dari wasit.
Dari 2 kasus dalam satu pertandingan ini, para pengamat mengatakan hendaknya para pemain Vietnam berhati-hati dengan ‘tangan kotor’ mereka. Keberadaan VAR bisa saja merubah situasi pertandingan, seperti yang dialami Manh Hung atau pemain lain di Piala Asia U-23 2024.
“Kita perlu menghentikan kebiasaan buruk, mempermainkan trik, berpikir kalau kita melakukannya diam-diam, wasit tidak akan melihatnya. Dengan VAR, tidak ada yang bisa lolos,” tulis soha.vn pada Senin (29/4/2024).
Dalam Piala Asia U-23 2024, terbukti VAR begitu dominan dalam menjatuhkan hukuman pada para pemain. Baik dalam bentuk kartu kuning maupun kartu merah. Vietnam sendiri sudah merasakan 2 kartu merah, sama dengan Indonesia.
Terkait kejadian saat menghadapi Irak, media Vietnam menilai para pemain muda Vietnam tidak pernah mau belajar. Praktek kebiasaan buruk dengan melakukan gerakan-gerakan tidak perlu yang berbuntut kartu, masih juga mereka lakukan.
Media Vietnam justru menunjuka Indonesia sebagai tim yang mau belajar dari kesalahan.
“Contoh yang sangat khas untuk dipelajari oleh U23 Vietnam adalah U23 Indonesia. Mereka juga bermain buruk dan mendapat konsekuensi besar akibat VAR, kalah 0-2 dari Qatar U23 ketika harus menanggung situasi penalty 11m dan kehilangan orang sebanyak dua kali. Setelah itu, U23 Indonesia berubah total, bermain cantik, dan focus memajukan keahliannya. Hasilnya, mereka mencapai semifinal dan akan melawan Uzbekistan U23,” lanjut soha.vn.
Perlu diketahui, timnas Vietnam senior pun tergusur dari Piala Asia 2023 akibat ‘tangan kotor’ yang berujung tendangan penalty dari Asnawi Mangkualam.
Baca Juga
-
Taklukkan Kembali Gregoria Mariska Tunjung, Bukti Dominasi Akane Yamaguchi
-
Media Vietnam Sebut Indonesia Belum Naik Kelas Gegara Kalah dari Jepang 0-4
-
Pidato Erick Thohir di Ruang Ganti Jadi Kode Keras bagi Shin Tae-yong
-
Dua Wakil Indonesia Hari Ini Akan Berburu Gelar di Kumamoto Masters 2024
-
Raih Tiket Final, Gregoria Mariska Tunjung Berpeluang Ulangi Memori 2023
Artikel Terkait
-
Review Film Betting with Ghost, Ketika Penjudi Berurusan dengan Hantu
-
Media Vietnam Soroti Desakan STY Out, Penentuan di Laga Lawan Arab Saudi?
-
Media Internasional Ledek Timnas Indonesia Usai Dibantai Jepang: Punya Peluang Tapi Masih Kalah dari...
-
Presiden Vietnam Kejar Prabowo, Setelah Dekat Lengannya Ditarik dan Bilang Ini
-
Perbedaan Timnas Indonesia Sekarang dan Saat Dibantai Jepang 1-3: Naik Kelas, Yakin Menang?
Hobi
-
Diisukan Hijrah ke Man United, Victor Gyokeres Janji Setia pada Sporting CP
-
Herve Renard Punya Kenangan Apik dengan Arab Saudi, Ancaman bagi Indonesia?
-
Move on dari Jepang, Timnas Indonesia Bidik Kemenangan Lawan Arab Saudi
-
Jorge Martin Juara Dunia MotoGP 2024, Ini 6 Fakta Unik yang Harus Kamu Tahu
-
Puji Kepribadian Eliano Reijnders, Manajer Timnas Indonesia Katakan Hal Ini
Terkini
-
Lagi Viral! 4 Rekomendasi Jelly Blush yang Wajib Kamu Coba
-
Kafe Hijau Tempat Menyembuhkan Luka Setelah Dipecat dalam Novel Evergreen
-
Kitab Anti Bodoh: Menjadi Pemilih Cerdas Tanpa Cacat Logika
-
Lucu dan Mengharukan! Ulasan Buku Mamomics: Curhatan Emak-emak dalam Komik
-
Mapel Coding dan AI untuk SD, Kebijakan FOMO atau Kebutuhan Pendidikan?