Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Mantan Gelandang Timnas Indonesia Era 2000-an, Seto Nurdiantoro. (pssi.org)

Kekalahan timnas Indonesia atas Irak di lanjutan laga kualifikasi Piala Dunia 2026 round 2 babak grup F memang cukup diluar ekspekatasi banyak pihak. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), timnas Indonesia harus takluk di kandang sendiri, yakni Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta dengan skor telak 0-2 pada laga yang berlangsung Kamis (06/06/2024) kemarin. Kekalahan ini juga sekaligus memperkecil peluang timnas Indonesia untuk lolos ke babak round 3 karena harus wajib meraih kemenangan atas Filipina di laga terakhir pada 11 Juni 2024 mendatang.

Usai laga tersebut, mantan gelandang timnas Indonesia, Seto Nurdiantoro menyebut selain kurang beruntung, kesalahan sendiri dan tidak konsistennya permainan timnas Indonesia menyebabkan skuad garuda harus takluk dengan skor akhir 0-2. Melansir dari kanal berita suara.com pada Jumat (07/06/2024), mantan gelandang timnas Indonesia era 2000-an tersebut menyebut timnas Indonesia masih berpeluang lolos babak selanujutnya asalkan mampu menjaga konsistensi di laga terakhir dan meraih kemenangan atas Filipina.

“Kalau bisa menang atau tidak, harapannya menang untuk bisa lolos (ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026). Selama konsisten (bisa menang). Artinya dari babak pertama dan kedua,” ujar Seto Nurdiantoro, dikutip dari kanal berita suara.com,

Hasil kekalahan 0-2 atas Irak memang masih membuat timnas Indonesia berada di posisi runner-up ajang kualifikasi grup F Piala Dunia 2026 round 2 zona Asia. Namun, posisi timnas Indonesia memang belum aman karena masih dibuntuti oleh Vietnam yang kini berada di peringkat ke-3 dengan raihan 6 poin atau hanya tertinggal 1 poin dari timnas Indonesia yang berada di posisi ke-2 dengan 7 poin.

Lebih lanjut lagi, Seto Nurdiantoro juga meminta timnas Indonesia untuk mewaspadai timnas Filipina jelang pertemuan keduanya pada 11 Juni 2024 mendatang. Menurutnya, timnas Filipina saat ini menjadi salah satu kekuatan di Asia tenggara dengan pemain-pemain naturalisasinya yang jelas bisa menambahk kekuatan tim berjuluk “The Azkals” tersebut.

“Karena Filipina sendiri menambah naturalisasi artinya kekuatannya bertambah. Itu menjadi catatan penting dan jangan sampai kita main di home (kandang) itu menjadikan beban,” imbuh Seto Nurdiantoro.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir