Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Desyta Rina Marta Guritno
Charles Leclerc dan Carlos Sainz (Instagram/@scuderiaferrari)

Setelah terpuruk di sesi kualifikasi yang menyebabkan dua pembalapnya start dari luar 10 besar, Scuderia Ferrari kembali merana di sesi main race karena Leclerc dan Sainz sama-sama gagal finis.

Kondisi cuaca yang tidak menentu di Montreal menjadi salah satu penyebab utama dua pembalap kondang ini DNF. Leclerc mundur lebih awal karena mengalami masalah pada mesin, juga gagal melakukan strategi untuk menyiasati balapan basah tadi.

Sementara Sainz ikut merapat ke garasi setelah terlibat insiden dengan Alexander Albon yang menyebabkan dia keluar lintasan.

Tentu saja ini bukan hal yang diharapkan oleh Leclerc, Sainz, dan seluruh tim Ferrari, bisa jadi GP Kanada 2024 ini adalah balapan paling buruk tim yang identik dengan merah tersebut selama musim 2024.

Seperti yang kita ketahui, bahwa dari 9 balapan yang sudah dilakukan, baik Sainz maupun Leclerc belum pernah start atau finis di luar sepuluh besar. Kecuali pada seri Saudi Arabia di mana Sainz digantikan oleh Oliver Bearman, saat itu Olie start dari posisi kesebelas.

Di samping hasil buruk mereka di Montreal, Scuderia Ferrari adalah satus-satunya tim di Formula 1 yang dua pembalapnya pernah memenangkan race di sembilan seri pertama musim 2024 ini.

Kemenangan pertama diraih oleh Carlos Sainz di GP Australia 2024 lalu, kemudian Charles Leclerc menyusul dengan meraih podium 1 di balapan kampung halamannya sendiri, yakni GP Monako.

Secara tidak langsung, mereka juga jadi satu-satunya tim yang dua pembalapnya bisa memecah dominasi Max Verstappen dan Red Bull.

Sejauh ini belum ada tim yang menyamai pencapaian tersebut. Rekan setim Max Verstappen, Sergio Perez, belum pernah mencapai podium 1 musim ini.

Begitu pula dengan pembalap McLaren satunya, Oscar Piastri, yang musim ini baru berhasil naik P2, sementara Lando Norris telah memenangkan balapan di Miami.

Dengan demikian, sepertinya Ferrari juga tidak akan mau berlarut-larut dalam performa yang seperti ini. Pencapaian mereka yang konsisten selama musim ini bisa menjadi bekal yang meyakinkan untuk kembali bangkit di race berikutnya, yakni GP Catalunya 2024.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Desyta Rina Marta Guritno