Pertemuan ketiga di tahun ini yang melibatkan Timnas Indonesia dan Timnas Australia akhirnya kembali milih Timnas Australia. Menyadur laman PSSI, Indonesia dan Australia yang bertarung di level 16 tahun dalam skala regional Asia Tenggara, The Young Socceroos berhasil menaklukkan Timnas Indonesia U-16 di Stadion Manahan Surakarta.
Melansir laman aseanfootball.org, pada pertarungan yang diwarnai dengan dentuman delapan gol tersebut, Australia sukses menghempaskan Indonesia dengan margin dua gol. Kelebihan pemain yang dimiliki oleh Australia, benar-benar mereka manfaatkan dengan lesakan lima gol ke gawang Indonesia, sementara Indonesia hanya bisa membalas tiga gol saja hingga akhir laga.
Pada pertandingan yang diwarnai satu kartu merah untuk pemain Indonesia tersebut, kubu tuan rumah sejatinya berhasil unggul terlebih dahulu pada menit ke-3 melalu Zahaby Gholy. Selanjutnya, Australia yang tampil dominan, berhasil mencetak dua gol di menit ke-23 melalui Tatu dan di menit ke-45+2 melalui MacNicol.
Tak mau dipermalukan di kandang sendiri, Indonesia yang bermain dengan 10 pemain semenjak menit ke-28, sukses menyamakan kedudukan di menit ke-45+5, sebelum pada akhirnya kembali kebobolan tiga gol melalui Tatu (menit ke-66), dan dwigol dari Didulica pada menit ke-70 dan 86.
Melalui sisa-sisa tenaga, Indonesia akhirnya berhasil mendentumkan canon gol terakhir mereka di menit ke-90+3 melalui Josh Holong sehingga pertarungan pada akhirnya diakhiri dengan sekor 3-5 untuk keunggulan Australia.
Dengan kekalahan yang diterima oleh Timnas Indonesia U-16 ini, maka secara umum, rekor pertemuan antara Indonesia melawan Australia saat ini adalah 2-1 untuk keunggulan Australia. Sebelumnya, melansir laman history AFC, Indonesia dan Australia telah dua kali berjumpa di tahun 2024 ini.
Pertemuan pertama terjadi pada 28 Januari 2024 lalu, ketika Indonesia dan Australia bertarung di babak 16 besar Piala Asia 2023. Saat itu, Indonesia harus kandas dengan skor telak, 0-4 dan menyudahi sejarah lolos ke babak 16 besar yang mereka ciptakan.
Sementara pertemuan kedua antara Indonesia dan Australia, terjadi di ajang Piala Asia U-23 pada bulan April lalu. Sama-sama tergabung di grup A, Indonesia yang bertemu Australia di pertandingan kedua, sukses melakukan revans terhadap kekalahan tim seniornya.
Gol tunggal Komang Teguh Trisnanda pada menit ke-45, sukses mengamankan tiga poin bagi Indonesia, sekaligus membuka kans melaju ke partai gugur gelaran.
Dan kini, di pertemuan ketiga, Pasukan Muda Merah Putih harus kembali takluk dari sang lawan. Kita harapkan, semoga saja di pertemuan-pertemuan selanjutnya dengan Australia, Timnas Indonesia bisa menuai kemenangan layaknya yang dilakukan oleh Pasukan U-23 lalu.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada yang Aneh dengan Permainan Justin Hubner di Laga vs China!
-
Banyak yang Terkecoh! Momen Unik Jay Idzes Korbankan Dirinya demi Menjaga Mental Ole Romeny
-
2 Perspektif Tifo Raksasa La Grande Indonesia di Laga Lawan China, Kamu Setuju yang Mana?
-
Indonesia vs China: Ajang Unjuk Kebolehan para Pemain Produk Kompetisi Domestik
-
3 Kejutan Besar Patrick Kluivert Melawan Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Artikel Terkait
-
Semifinal Piala AFF U-16: Serupanya Nasib yang Dialami Indonesia dan Vietnam
-
Timnas Indonesia U-16 Dihajar Australia 3-5, Nova Arianto Tetap Puji Mental Pemain
-
Gagal Rebut Shin Tae-yong, PSSI-nya Korea Alihkan Bidikan ke Pelatih Australia
-
Media Korsel Soroti Striker Berdarah Palembang Daan Rots: Layak Dipanggil STY?
-
Indra Sjafri Masih Bingung Tentukan Kapten Timnas Indonesia U-19, Psikolog Sampai Turun Tangan
Hobi
-
Tatap Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Beri Kode Bakal Hadirkan Kejutan!
-
Resmi Lolos ke Round 4, Indonesia akan Rotasi Pemain saat Lawan Jepang?
-
Karir Tak Jelas, Marselino Ferdinan akan Dipinjamkan oleh Oxford United?
-
Media Asing Prediksi Nasib Buruk Indonesia di Babak Round 4, Seperti Apa?
-
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada yang Aneh dengan Permainan Justin Hubner di Laga vs China!
Terkini
-
Review Film Julie Keeps Quiet: Yang Memilih Nggak Terlalu Banyak Bicara
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Saat Cinta Diam-Diam Harus Rela Pergi
-
Budaya Cicil Bahagia: Ketika Gen Z Menaruh Harapan pada PayLater
-
Review Film Big World dari Sudut Pandang Disabilitas, Apakah Relate?