Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Desyta Rina Marta Guritno
Luca Marini (Instagram/lucamarini10)

Pembalap Repsol Honda, Luca Marini, dalam dua race terakhir ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada GP Sachsenring lalu, dia finis di P15 dan mendapat poin untuk kali pertama.

Kemudian di GP Silverstone, pembalap asal Italia ini juga mengakhiri balapan di posisi yang sama. Namun sayangnya, akibat aturan tekanan ban dia dikenai hukuman penalti 16 detik dan harus mundur ke P17.

Walau belum sesuai dengan harapan, setidaknya peningkatan ini menjadi suatu kemajuan yang baik bagi kubu Marini.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa peningkatan ini tidak terjadi karena satu faktor saja, tetapi kombinasi antara adaptasinya yang semakin menyeluruh dengan motor RC213V, serta beberapa peningkatan dari motor tersebut.

"Saya membuat kemajuan besar dengan gaya berkendara saya, mencoba beradaptasi dengan apa yang dibutuhkan motor ini agar bisa cepat," ungkap Marini, dilansir dari laman Crash pada Rabu (7/8/2024).

Masalah adaptasi, hal ini bisa dibilang wajar meningat Luca Marini yang baru bergabung dengan Honda, setelah sekian lama menggunakan motor Ducati di VR46. Tentu ada proses penyesuaian antara gaya balapnya dengan motor baru ini.

Marini menambahkan bahwa semua pembaruan yang dihadirkan Honda, juga menjadi salah satu faktor pendukung di mana dirinya bisa tampil lebih baik saat ini.

"Selain itu, semua pembaruan yang dihadirkan Honda kepada kami telah dilakukan untuk menghasilkan performa yang lebih baik," tambahnya lagi.

Di sisi lain, pembalap bernomor 10 ini juga mengungkapkan kelemahan yang terjadi pada Honda yang menyebabkan mereka masih tertinggal dari motor lain.

"Hal terbesar yang dapat kita bandingkan antara Honda dengan pabrikan lain adalah kemampuan berbelok di tikungan. Motor Ducati dan Aprilia pabrikan melaju lebih kencang di tikungan," katanya.

Berbeda dengan Ducati dan Aprilia, Honda punya kemampuan yang berbeda, motor pabrikan Jepang ini mengharuskan pembalapnya untuk mengerem sedikit lebih awal, kemudian menahan rem depan lebih lama, serta memperlambat di tengah tikungan agar bisa membuat motor berbelok.

Meskipun masih tertinggal jauh dari pabrikan Eropa, setidaknya Marini dan Honda mampu membuat peningkatan dan menjadi langkah awal untuk lebih baik di waktu yang akan datang.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Desyta Rina Marta Guritno