
Seragam pertandingan sepak bola atau biasa disebut dengan jersey merupakan bagian tak terpisahkan dalam olahraga si kulit bundar. Jersey dipakai oleh pemain sepak bola saat bertanding di lapangan.
Ketika sebuah pertandingan sepak bola selesai, tidak jarang kita sebagai penonton pasti pernah melihat beberapa pemain saling bertukar seragam tim mereka, baik itu terjadi dalam momen laga di pentas internasional antara dua tim nasional maupun oleh pemain dari klub berbeda.
Lantas, sejak kapan dan mengapa pemain sepak bola saling tukar jersey seusai laga?
Saling bertukar jersey antara kedua pemain dari klub atau tim nasional berbeda sejatinya sudah dilakukan sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Sejarah tukar jersey antarpemain pertama tercatat terjadi setelah pertandingan timnas Perancis melawan Inggris pada tahun 1931, dikutip dari The New York Times (The Athletic).
Kala itu, timnas Perancis menang 5-2 atas Inggris, sekaligus menandai kemenangan pertama mereka atas The Three Lions sejak 1923. Untuk merayakan kemenangan pertama mereka atas Inggris, para pemain timnas Perancis meminta untuk melakukan pertukaran jersey dengan anggota The Three Lions di akhir laga.
Sejak saat itu, tradisi tukar jersey menjadi sebuah simbol solidaritas, persaudaraan, dan rasa saling menghargai antarpemain seusai bertanding satu sama lain di lapangan. Dalam perkembangannya, para pemain sepak bola biasanya melakukan tradisi tukar jersey dengan sosok yang mereka incar sejak sebelum atau sesudah pertandingan berlangsung.
Alasannya bisa karena sosok tersebut merupakan figur idola, tampil baik saat pertandingan, atau punya nama besar bagi pemain lain maupun penggemar secara umum. Contohnya, saat bek sayap Bayern Munchen, Alphonso Davies bertukar jersey dengan idolanya, Lionel Messi. Awalnya, Davies tidak berhasil bertukar jersey dengan Messi pada Agustus 2020 silam. Saat itu, Barcelona yang masih diperkuat Messi kalah 2-8 dari Bayern Muenchen.
"Saya memintanya tetapi saya pikir dia sedikit kesal. Tidak apa-apa, semoga lain kali,” kata Davies usai gagal bertukar jersey dengan Messi kepada BT Sport pada 2020 silam, dikutip dari Goal International.
Namun, setelah 900 hari menanti, akhirnya Davies berhasil mendapatkan “baju zirah” Messi yang sejak lama diidamkannya. Momen itu terjadi dalam laga leg pertama 16 besar Liga Champions 2022-2023, saat Davies dan rekan-rekannya di Bayern Muenchen bertamu ke markas Paris Saint-Germain, yang diperkuat La Pulga di Stadion Parc des Princes, 15 Februari 2023 silam.
Seusai laga yang berakhir dengan kemenangan Bayern 1-0 atas PSG, Davies mendekati dan menyalami Messi sebelum akhirnya saling bertukar jersey. Itulah awal mula sejarah tukar jersey dan perkembangannya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Profil Sjoerd Woudenberg: Pelatih Kiper Timnas Indonesia Era Kluivert
-
Mengapa Nama Orang Islandia Banyak Berakhiran "-Son"? Ini Alasannya
-
Mengapa All England? Sejarah di Balik Nama Kejuaraan Bulu Tangkis Tertua
-
Kilas Balik MotoGP Argentina 2018: Start Unik Jack Miller yang Jadi Sorotan
-
Kiper Pegang Bola Ada Batas Waktunya, Berapa Lama Sih?
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Pulang Karya Leila S. Chudori: Sejarah Kelam Indonesia
-
Sinopsis Drama Korea Scandal, Dibintangi Son Ye Jin, Ji Chang Wook Hingga Nana
-
Sejarah Idul Fitri: Kemenangan Perang Badar hingga Pengganti Tradisi Jahiliyah
-
Rahasia Kopi Terungkap: Bukan Sekadar Minuman, Tapi Kekuatan di Balik Sejarah!
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
Hobi
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Carlo Ancelotti Wajib Jaga Fokus Pemain, Imbas Jadwal Padat Real Madrid?
-
Bukayo Saka Siap Tampil Lawan Fulham, Mikel Arteta Rencanakan Misi Revans
Terkini
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Review Film 'Pabrik Gula': Teror Mistis di Balik Industri Gula Kolonial