Sebagai pendatang baru di garasi Ducati pabrikan, Marc Marquez tidak ingin melangkah terlalu jauh, apalagi melewati rekan setimnya, Pecco Bagnaia.
Kedatangan Marc Marquez di kubu Ducati mungkin memberi situasi yang tak mudah bagi kru di dalamnya, pasalnya mereka harus memberi dukungan yang adil kepada dua pembalap bintang ini.
Pecco Bagnaia yang terlebih dahulu menempati kursi di Ducati memiliki performa dan prestasi yang juga bagus, bersama Ducati dia telah memenangkan dua kali gelar juara dunia dan tampil sebagai kontender juara dunia dalam empat musim terakhir.
Hal ini secara tidak langsung membuat Ducati menjadikan Pecco sebagai pembalap utama mereka, meskipun Ducati sendiri tidak menetapkan status pembalap pertama dan kedua.
Sementara itu, Marc Marquez mungkin memiliki enam gelar MotoGP, lebih banyak dibandingkan Pecco Bagnaia, tapi pembalap asal Spanyol itu menegaskan bahwa Peccolah yang akan 'memegang kendali' dalam hal status mereka saat ini di tim pabrikan Ducati.
Dia menjelaskan situasi seperti itu masuk akal untuk pramusim dan beberapa balapan pertama mengingat kesuksesan Bagnaia yang telah diraih bersama Ducati, yang notabene lebih banyak dibandingkan dengan Marc yang baru memenangkan 3 balapan.
"Sekarang saya berada dalam situasi yang belum pernah saya alami sebelumnya, yaitu tiba di pit box Ducati dan meskipun tidak ada nomor satu dan nomor dua, secara logika ada status dan yang mengambil keputusan adalah Pecco," kata Marquez, dilansir dari laman Crash.
Enggan menjadikan ini sebagai ladang konflik dengan rekan setim barunya, Marc justru mengambil sisi positif dari kerjasamanya dengan Pecco. Dia tak malu mengakui bahwa ingin belajar dari pembalap Italia tersebut seputar motor Ducati.
“Dari saya, saya akan berusaha untuk bisa lebih dekat dengannya karena dia adalah acuan, pembalap yang telah membawa Ducati memenangkan kejuaraan lagi, dan yang melaju dengan sangat cepat. Jika Anda ingin menjadi juara, Anda harus berjuang di lintasan, tetapi saya memiliki senjata terbaik untuk memperjuangkan gelar tersebut,” tambah Marc.
Selain itu, dia mengungkapkan bahwa uji coba di Barcelona kemarin memberinya rasa percaya diri. Meskipun menggunakan motor yang perkembangannya melompat dua kali dibandingkan yang dia gunakan setahun terakhir, Marc merasa nyaman dan memiliki pandangan yang sama dengan Pecco.
Terlepas dari itu semua, mari kita nantikan seperti apa perjalanan Ducati dengan dua matahari mereka, Marc Marquez dan Pecco Bagnaia, di MotoGP 2025.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Musim 2025 Belum Mulai, Bos Ducati dan Aprilia Saling Sindir Soal Nomor 1
-
Jadwal F1 GP Qatar 2024: Masih Menantikan Juara Dunia Konstruktor
-
Tak Dapat Podium, Fabio Quartararo Tetap Nikmati Performa Motor M1
-
Ada Marc Marquez dan Pecco Bagnaia, Petinggi Ducati Lihat Masa Depan Cerah
-
Performa Red Bull Naik Turun, Max Verstappen Bakal Kabur ke Tim Lain?
Artikel Terkait
-
Jorge Martin Debut Pakai Motor RS-GP, Bagus tapi Masih Butuh Penyesuaian
-
Hari Pertama Pakai Yamaha, Miguel Oliveira Bilang Motor M1 Sangat Ramah
-
Pindah ke Pabrikan KTM Musim Depan, Pedro Acosta Tak Alami Kesulitan Apapun
-
Gagal Raih Juara Dunia 2024, Seperti Apa Nasib Pecco Bagnaia Musim Depan?
-
Kurang Berbakat di MotoGP, Aleix Espargaro Membayarnya dengan Kerja Keras
Hobi
-
Calvin Verdonk Singgung Taktik Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Ini Alasannya
-
Bersaing dengan 2 Seniornya, Apakah Arkhan Kaka Bisa Dilirik oleh STY?
-
Musim 2025 Belum Mulai, Bos Ducati dan Aprilia Saling Sindir Soal Nomor 1
-
Jadwal F1 GP Qatar 2024: Masih Menantikan Juara Dunia Konstruktor
-
Thailand Mulai Kehilangan Taring, Kabar Gembira untuk Timnas Indonesia?
Terkini
-
Ulasan Buku Bersyukur Tanpa Libur: Belajar Menerima Apa yang Kita Miliki
-
Apatis atau Aktif? Menguak Peran Pemilih Muda dalam Pilkada
-
3 Rekomendasi Film Maddie Ziegler yang Wajib Kamu Saksikan, Ada My Old Ass!
-
Bae Doona dan Ryoo Seung Bum Bersatu Hadapi Villain di Drama Korea Family Matters
-
Gambarkan Kepribadian Ceria dan 'Ekstrovert' Lewat Aroma Parfum yang Tepat