Induk sepak bola Indonesia, PSSI telah menetapkan adanya pergantian pelatih di tubuh Timnas Indonesia senior. Pada konferensi pers yang diadakan pada Senin (6/1/2025) lalu, Erick Thohir sang ketua umum PSSI, menyatakan bahwa pihaknya telah selesai dengan Shin Tae-yong, dan menggantikannya dengan pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert.
Disadari ataupun tidak, kehadiran seorang Kluivert di ruang kendali Timnas Indonesia tentunya juga akan memberikan dampak besar di lapangan. Selain akan merubah permainan Pasukan Merah Putih di lapangan, Kluivert juga berpotensi untuk menggusur para pemain kesayangan pelatih sebelumnya, Shin Tae-yong. Terlebih lagi mereka yang selama ini dinilai belum memberikan kontribusi yang sepadan dengan pemberian menit bermain.
Selain akan memainkan penggawa yang mendapatkan banyak menit bermain di klubnya masing-masing, Kluivert tentunya juga akan memainkan pemain yang dinilai cukup efektif dalam skema permainannya. Kluivert yang mengusung skema 4-2-3-1 ataupun 4-3-3, tentu membutuhkan finisher yang berkualitas.
Dan ini bisa saja membuat posisi Rafael Struick yang kerap bermain di sisi lapangan menjadi tersisih. Sepanjang dilatih oleh Shin Tae-yong, Rafael Struick sendiri bisa dikatakan merupakan salah satu pemain kesayangan dari pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Meskipun jika dibandingkan antara lesakan gol dan menit bermain rasio mengoyak jala gawang lawan terbilang minim, namun coach Shin sangat suka memainkan Struick karena style sang pemain yang sesuai dengan keinginannya. Laman transfermarkt sendiri mencatat, di level senior, Struick baru bisa melesakkan sebiji gol dari 22 pertandingan yang dijalaninya bersama Pasukan Merah Putih.
Secara rasio, tentunya ini adalah sebuah kenyataan yang sangat kurang efektif, dan sangat rentan untuk mendapatkan evaluasi dari pelatih yang baru. Pasalnya, dengan skema penyerang tunggal seperti di pola 4-2-3-1 maupun finisher utama di pola permainan 4-3-3, Kluivert membutuhkan pemain depan yang bertipikal oportunis, dan bergaya goal getter dalam posisi apapun.
Jika dibandingkan dengan style permainan dari Struick, tentunya skema yang diusung oleh Kluivert ini tidak terlalu cocok dengan sang pemain, sehingga membuat salah satu pemain kesayangan dari STY tersebut berpotensi untuk terpinggirkan.
Kira-kira, Rafael Struick bisa beradaptasi dengan pakem permainan Kluivert atau tidak ya nanti? Kita tunggu saja bersama!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Berstatus Debutan di Kualifikasi Piala Dunia, Mengapa Media Australia Samakan Indonesia dengan Tottenham?
-
Karier Evan Dimas Semakin Tak Jelas, Era Trio Emas Indra Sjafri Berakhir di Luar Harapan
-
Timnas Indonesia U-17 vs KKS Jateng: Bukan Hanya Sekadar Laga Uji Coba Belaka
-
Mitchel Bakker Gagal Perkuat Timnas Indonesia, Aturan FIFA Mana yang Tak Memperbolehkan?
-
Dampingi Timnas U-17 Lakukan Uji Coba, Nova Arianto Bakal Mengerahkan Emosi untuk Final Piala Asia
Artikel Terkait
-
Shin Tae-yong Jadi Rebutan Setelah Dipecat Timnas Indonesia: Tapi Ada Masalah...
-
Jiwa Besar Shin Tae-yong Pasca Dipecat PSSI, Pilih Istirahat dan Kirim Doa
-
Shin Tae-yong Kirim Pesan Khusus ke Patrick Kluivert: Benar-benar...
-
Patrick Kluivert Bicara, Siapapun Bisa Masuk Timnas Indonesia Asal...
-
2 Asisten Patrick Kluivert Bekerja Pantau Kinerja Pemain Timnas Indonesia
Hobi
-
Berstatus Debutan di Kualifikasi Piala Dunia, Mengapa Media Australia Samakan Indonesia dengan Tottenham?
-
Ragnar Absen, 3 Pemain Ini Bisa Gantikan Posisinya di Timnas Indonesia
-
Belajar Bahasa Indonesia, Alex Pastoor Tuai Pujian dari Warganet
-
Karier Evan Dimas Semakin Tak Jelas, Era Trio Emas Indra Sjafri Berakhir di Luar Harapan
-
Liga 1: Persis Solo Siap Jinakkan PSIS Semarang, Ong Kim Swee Percaya Penuh
Terkini
-
5 Rekomendasi Novel Terbaik Karya Perempuan Penulis Indonesia
-
Persaingan Seru dalam Novel Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 3
-
Jadi Model Majalah Elle, Choi Woo Sik dan Park Bo Young Pamer Chemistry
-
Mengandung Spoiler! Intip Peran Kang Hye Won dan Oh Woo Ri di Drama Friendly Rivalry
-
Cela Makan Bergizi Gratis: Kurang Bersyukur atau Bentuk Kejujuran?