Bukan hal yang mudah dalam memperjuangkan satu tiket ke panggung Piala Dunia lewat jalur kualifikasi. Timnas Indonesia yang tengah berusaha keras mencapai mimpi tersebut juga sudah jatuh bangun di sepanjang perjalanan.
Terlebih lagi lawan-lawan yang dihadapi juga merupakan tim papan atas. China, Bahrain, Arab Saudi, Australia, hingga Jepang. Tentu tak ada kesebelasan yang mudah, dan untuk mengambil poin dari mereka; pasukan Merah Putih bisa diilustrasikan telah ‘berdarah-darah’.
Mayoritas adalah ‘karyawan tetap’ Piala Dunia. Kini masih tersisa dua pertandingan pamungkas yang akan menentukan nasib Timnas Indonesia selanjutnya, yakni kontra China dan Jepang. Total sudah ada delapan laga yang dijalani, dan sembilan poin dikemas sehingga Jay Idzes CS menghuni peringkat keempat klasemen.
Posisi ini sudah cukup aman untuk Indonesia lolos ke putaran keempat, sesuai dengan target awal yang dipasang. Namun bentrok kandang menjamu China pada 5 Juni dan partai tandang penutup ke markas Samurai Biru tentu perlu tetap dioptimalkan.
Evaluasi Penuh Perlu Dilakukan, Ini Tujuan Erick Thohir
Dalam unggahan akun Instagram yang disadur Suara.com, Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta evaluasi atau introspeksi diri segera dilakukan oleh berbagai pihak yang terlibat dalam perjalanan Timnas kali ini. Apabila bertekad lolos ke pentas Piala Dunia, maka harus ada persamaan tujuan demi menyelaraskan kekompakan.
Pernyataan tersebut diungkap dalam pertemuan bersama seluruh staf Timnas Indonesia. Dalam kesempatan itu, hadir pula Sumardji yang berstatus sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) sekaligus manajer pasukan Merah Putih.
“Siapa yang ingin ke Piala Dunia? Oh, semua ya. Tapi saya juga ingin kita introspeksi diri. Standardisasi dalam pengelolaan tim itu tergantung dari posisi timnya. Sepakat, ya?” tutur Erick, Kamis (24/4/2025).
Ia menilai bahwa keseriusan dalam membangun sepak bola nasional sudah mulai terlihat. Kini Indonesia dipandang punya mimpi dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kompetisi bergengsi, termasuk Piala Dunia contohnya.
“Yang mau saya sampaikan, kalau kita melihat dua tahun yang lalu. Pernah enggak kita mimpi ke Piala Dunia? Kemarin baru juara SEA Games sejak 32 tahun, tetapi selalu saya bilang kita punya komitmen buat program serius. Dan hasilnya ada, timnas U-17, U-20, U-23, senior,” imbuhnya.
Dibawah kepemimpinannya sebagai Ketua Umum sejak edisi 2023 hingga 2027 mendatang, PSSI berupaya meningkatkan standarisasi, yakni Piala Asia dan Piala Dunia. Hal tersebut dinilai belum pernah terlihat pada masa lalu.
Dua tahun sebelumnya, standar sepak bola Indonesia belum sampai di titik ini. Kemudian sekarang, kita semua memiliki mimpi yang besar dan standar yang berbeda.
“Artinya apa? Kita mau set back atau kita mau moving forward. Kalau kita sebagai manusia tidak beradaptasi dengan perubahan. Itu kegagalan. Kita harus introspeksi, kita mau moving forward," tandas eks petinggi Inter Milan ini.
Skenario Lolos ke Piala Dunia 2026
Peluang mencapai titik lolos ke Piala Dunia 2026 masih terbuka. Merujuk sumber yang sama, pasukan Merah Putih punya kesempatan lolos langsung ke putaran final apabila mampu menyapu bersih dua pertandingan terakhir, alias menaklukkan China dan Jepang.
Selain itu, Australia dan Arab Saudi juga harus terpeleset agar Timnas Indonesia bisa merangsek masuk ke peringkat kedua. Kendati demikian, skenario ini terbilang cukup berat. Apalagi mengingat betapa superiornya skuad asuhan Hajime Moriyasu.
Oleh karenanya, Jay Idzes CS bisa menggunakan jalur putaran keempat untuk tetap menjaga harapan lolos ke Piala Dunia 2026. Lantas, akankah Timnas Indonesia mampu mewujudkan mimpi besar seluruh masyarakat tanah air?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Park Ji Hu Siap Comeback! Jadi Komposer Berbakat di Drama Spring of Youth
-
Banyak Dipertanyakan Publik, Exco PSSI Bongkar Alasan Djenna de Jong Batal Dinaturalisasi
-
Faisal Halim Komentari Kans Timnas Indonesia ke Piala Dunia, Malaysia Iri?
-
Carlos Pena Soroti Magis Pakansari, Tak Menyesal Persija Didepak dari JIS?
-
Ingin Buat Bali United Gigit Jari, PSM Makassar Belajar dari Masa Lalu?
Artikel Terkait
-
Termasuk Pascal Struijk, 3 Pemain Keturunan di Klub Inggris yang Bisa Bela Timnas Indonesia
-
Bhayangkara FC Ambisius Bangun Kekuatan, Para Pemain Diaspora Jangan Terburu-buru Tergoda!
-
Peluang Kevin Diks Pulih Sebelum Timnas Indonesia Hadapi China: Ancaman Serius di Lini Belakang
-
Pascal Struijk: Saya Pasti Akan Memilih Belanda
-
3 Pemain 'Senior' Potensi Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
Hobi
-
Jay Idzes dan Venezia: Ketika Loyalitas Serta Kesetiaan Bertarung Melawan Mimpi Besar
-
Kevin Diks Cedera, Bukan Perkara Mudah untuk Menggantikan Posisinya di Timnas Indonesia
-
Bhayangkara FC Ambisius Bangun Kekuatan, Para Pemain Diaspora Jangan Terburu-buru Tergoda!
-
Banyak Dipertanyakan Publik, Exco PSSI Bongkar Alasan Djenna de Jong Batal Dinaturalisasi
-
Faisal Halim Komentari Kans Timnas Indonesia ke Piala Dunia, Malaysia Iri?
Terkini
-
Explore Bangka Belitung, Menelisik Sejarah Pertimahan di Museum Timah Indonesia
-
Spirit-Performatif Ki Hadjar Dewantara: Jalan Politik dalam Laku Pendidikan Bangsa
-
Kkuljaem Edu, Gerbang Menuju Impian Kuliah di Korea Selatan
-
PPG Bahasa Indonesia Tumbuhkan Minat Literasi dengan Pembelajaran yang Asik
-
Paus Fransiskus Wafat, Jumlah Penonton Film 'Conclave' Meningkat 283 Persen