Kualitas pemain Timnas Indonesia U-17, Evandra Florasta tampaknya membuat induk sepak bola dunia, FIFA terkesima. Pasca mengantarkan Pasukan Muda Merah Putih melaju ke putaran final Piala Dunia U-17 di Qatar, kemampuan pemain asal Bhayangkara FC tersebut mendapatkan highlight pengakuan dari induk sepak bola dunia tersebut.
Sepertimana menyadur laman fifa.com (23/4/2025), pemain berusia 16 tahun tersebut dinobatkan oleh organisasi tertinggi sepak bola dunia itu sebagai satu dari enam penampil terbaik di gelaran Piala Asia U-17 lalu.
Bersama dengan Asilbek Aliev (Uzbekistan), Abdulrahman Sufyani (Saudi Arabia), Kim Eunseong (Korea Republic), Kim Yu-jin (DPR Korea) dan Muhammad Nazriev (Tajikistan), pemain asli Malang tersebut dinilai oleh FIFA tampil mengesankan selama gelaran berlangsung.
Dengan usianya yang masih berada di angka 16 tahun, kira-kira kemampuan apa sih yang membuat FIFA sampai melabelinya sebagai salah satu pemain dengan penampilan terbaik di turnamen yang diselenggarakan di Arab Saudi tersebut?
Meskipun belum dikupas secara tuntas, sejatinya FIFA sendiri telah menuliskan kalimat pujian yang berisikan kelebihan dari sang pemain.
"Pemain berbakat bagi tim muda Bhayangkara FC, Evandra adalah mesin kreatif di lini tengah Timnas Indonesia. Dia mencetak tiga gol, termasuk di dalanya adalah penalti yang menunjukkan ketengan yang melampaui usianya saat ini," tulis FIFA dalam artikelnya yang berjudul "Six starlets who shone at AFC U-17 Asian Cup".
Dan memang benar apa yang dituliskan oleh induk sepak bola dunia tersebut. Dua atribut yang disebutkan oleh FIFA, yakni creativity dan calmness adalah dua hal yang tak terbantahkan dalam diri pemain kelahiran 17 Juni 2008 tersebut.
Untuk kreatifitas, tentu sudah tak bisa diragukan lagi. Kehadiran Evandra di lini tengah Timnas Indonesia, membuat permainan Pasukan Muda Merah Putih menjadi lebih berwarna dan bahkan tak tertebak oleh tim lawan.
Bukti validnya pun cukup banyak. Namun yang paling mudah untuk ditemukan adalah, perbandingan sistem permainan tim ketika dirinya tak berada di dalamnya dan ketika dirinya terlibat di dalamnya.
Hal tersebut juga telah terbukti di gelaran Piala Asia U-20 dan Piala Asia U-17 lalu. Tanpa kehadiran Evandra di lini tengah, kreatifitas permainan skuat Garuda Muda tereduksi hingga level yang cukup rendah, dan baru bisa kembali hidup ketika dirinya dimasukkan.
Kekuatan kedua yang dimiliki oleh Evandra adalah ketenangan. Sebagai pemain tengah, Evandra juga berkali-kali menunjukkan keistimewaannya tersebut di lapangan. Dalam beberapa momen, Evandra terlihat tak gugup ketika mendapatkan tekanan dari lawan saat menguasai bola.
Tak hanya satu pemain lawan, bahkan ketika dirinya dikepung oleh dua atau tiga pemain lawan pun masih bisa berpikir cepat dan melakukan distribusi bola dengan tenang dan sempurna.
Selain dua atribut di atas, sejatinya Evandra Florasta juga memiliki keunggulan lainnya untuk pemain seusianya. Seperti misal dalam hal ball rebound. Sangat jarang seorang pemain muda memiliki kemampuan untuk bisa berpikir cepat ketika mendapati ada bola kedua dan mengonversikannya menjadi gol.
Buktinya pun terlihat jelas. Di gelaran Piala Asia U-17 lalu, dua dari tiga gol yang diciptakan oleh Evandra, tercipta melalui situasi ini.
Selain itu? Masih ada visi bermain yang menjadi kelebihan dari Evandra Florasta saat ini. Untuk pemain seusianya, kemampuan untuk melakukan distribusi bola yang berorientasi pada tidak tertebaknya permainan tim yang dibelanya, sudah dapat dikatakan sangat bagus.
Umpan-umpan tak tertebak yang menguntungkan timnya, kerap dia lakukan dan membuat permainan lini tengah yang dia kawal menjadi lebih berwarna.
Kita harapkan semoga saja kemampuan yang dimiliki oleh Evandra ini terus diasah, sehingga nantinya bisa mencapai level puncak dan berguna bagi Timnas Indonesia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Saddil Ramdani Habis Kontrak, Kembali ke Liga 1 Indonesia atau Cari Liga Lain Terlebih Dulu?
-
Cyrus Margono Dipantau Langsung, Media Vietnam: Tambahan Penting bagi Timnas Indonesia U-23
-
Dipuji oleh FIFA, Evandra Florasta Harus Belajar Banyak dari Para Seniornya di Skuat Garuda
-
Thailand Berencana Ubah Format SEA Games, Apa Keuntungan dan Kerugian bagi Kontestan?
-
Jay Idzes dan Venezia: Ketika Loyalitas Serta Kesetiaan Bertarung Melawan Mimpi Besar
Artikel Terkait
-
Cyrus Margono Kian Dekat ke Timnas Indonesia, 3 Nama Kiper Ini Bisa Tersingkir!
-
Selamat Tinggal Jordi Amat
-
Ikuti Jejak Doan Van Hau, Bintang Thailand Kena Karma Usai Senggol Timnas Indonesia?
-
Kevin Diks Terancam Absen, 3 Pemain Ini Bisa Gantikan Posisinya di Timnas
-
Saddil Ramdani Habis Kontrak, Kembali ke Liga 1 Indonesia atau Cari Liga Lain Terlebih Dulu?
Hobi
-
Cyrus Margono Kian Dekat ke Timnas Indonesia, 3 Nama Kiper Ini Bisa Tersingkir!
-
Kevin Diks Terancam Absen, 3 Pemain Ini Bisa Gantikan Posisinya di Timnas
-
Saddil Ramdani Habis Kontrak, Kembali ke Liga 1 Indonesia atau Cari Liga Lain Terlebih Dulu?
-
Polemik Timnas Putri Indonesia: Ada Indikasi Ketidakadilan di Federasi?
-
AFF Cup U-23 2025: 3 Nama Eks-timnas U-20 yang Layak Main di Ajang Tersebut
Terkini
-
My Stupid Boss Versi Animasi: Ketika Bos Nyebelin Eksis Lagi
-
Tren Kesenjangan Sosial di TikTok: Lucu, Tapi Bikin Mikir
-
Kisah Mang Adi dari Busa Pustaka: Melawan Ketimpangan Akses Terhadap Buku dan Literasi di Indonesia
-
Kentongan Pukul Sepuluh dan Langkah Awal Menuju Kampus Tangguh Bencana di UMJ
-
Pratama Arhan dikontrak Jangka Panjang di Klub, Peluang di Timnas Indonesia Terbuka?