Pemain diaspora Indonesia, Nathan Tjoe-A-On kembali mendapatkan musim yang buruk bersama klub Inggris yang bermain di divisi Championship, Swansea City.
Nathan yang telah membersamai klub berjuluk The Swans semenjak 13 Agustus 2023 lalu tersebut, lagi-lagi hanya menjadi penghuni abadi bangku cadangan pada musim ini.
Dalam seluruh perjalanan Swansea di divisi Championship musim ini, Nathan hampir saja tak mendapatkan menit bermain. Kesempatan yang diberikan kepada pemain berusia 23 tahun tersebut sangat minim, bahkan jika dihitung durasi bermainnya tak melebihi jumlah jari pada satu tangan.
Menengok data yang ada di laman transfermarkt, sepanjang musim ini, pemain berdarah Indonesia-Belanda tersebut tercatat hanya bermain satu kali saja bagi Swansea. Tepatnya di laga melawan Preston pada 17 Agustus 2024 lalu.
Itu pun dengan durasi yang sangat mengenaskan. Pada laga yang bertepatan dengan hari peringatan ulang tahun kemerdekaan Indonesia tersebut, Nathan tercatat hanya bermain selama dua menit saja, plus tambahan waktu yang tentunya tak dihitung dalam statistik bermainnya.
Setelah itu, tak ada lagi pertandingan yang melibatkan dirinya, hingga kompetisi kasta kedua Liga Inggris tersebut menemui akhirnya pada 3 Mei 2025 kemarin.
Selain merasakan dua menit bermain di pentas Championship, Nathan juga tercatat bermain dua kali di pentas EFL Cup. Pertama adalah ketika Swansea bermain melawan Gillingham FC (14/8/2024) dengan durasi bermain selama 67 menit, dan yang kedua ketika melawan Wycombe (29/8/2024) dengan durasi bermain selama 58 menit.
Maka secara perhitungan total, untuk musim ini Nathan hanya merasakan 127 menit bermain saja bersama dengan Swansea City di dua ajang.
Sebuah catatan yang sangat minor, mengenaskan, dan bahkan cenderung tragis bukan bagi pemain dengan label tim nasional seperti dirinya?
Sudah Waktunya bagi Nathan untuk Mencari Pelabuhan Baru
Sejatinya, kontrak yang dijalani oleh pemain kelahiran 22 Desember 2001 bersama Swansea masih akan berlangsung hingga 30 Juni 2026. Namun jika melihat kondisi saat ini Nathan sangat kesulitan untuk menembus tim utama, tentu sang pemain harus berani membuat keputusan untuk mencari pelabuhan baru.
Alasannya pun cukup kuat. Karena selain minimnya menit dan kesempatan bermain yang didapatkannya musim ini, Nathan juga belum sepenuhnya mendapatkan tempat di klub yang berbasis di kota pelabuhan yang terletak barat daya Inggris tersebut.
Bagaimana tidak, selama hampir dua tahun memperkuat Swansea City, Nathan hanya tiga kali saja mendapatkan kesempatan untuk bermain. Bahkan, pada musim 2023/2024 lalu, dirinya harus rela untuk menjalani masa peminjaman kepada Heerenveen, yang juga tak memberikannya banyak menit bermain.
Tentunya hal ini harus menjadi sebuah atensi tersendiri bagi Nathan. Karena meskipun dirinya bermain di klub dengan label yang cukup apik di pentas liga Inggris divisi Championship, namun masa depannya sebagai pemain sepak bola profesional tentunya tak akan secerah jika dirinya bermain reguler bersama klub.
Sekarang, coba kita bayangkan. Untuk musim ini saja Nathan merasakan 22 laga dengan menempati bangku cadangan, tanpa sekalipun turun bertanding selain di laga melawan Preston tadi.
Padahal di divisi Championship, Swansea memainkan sebanyak 46 pertandingan. Itu berarti, selain satu pertandingan dengan durasi 2 menit dan 22 laga dengan menghuni bangku cadangan, ada 23 pertandingan lainnya Nathan tak mendapati namanya dalam skuat.
Sebuah fakta yang seharusnya cukup untuk membuat Nathan tak lagi membersamai Swansea, dan mulai berpikir untuk mencari klub yang membutuhkan jasanya.
Karena akan sangat disayangkan jika bakat besar yang ada dalam diri Nathan, tereduksi karena minimnya menit bermain yang dia dapatkan di klubnya saat ini.
Kira-kira, klub mana ya yang cocok untuk Nathan jika pindah dari Swansea?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Hati-Hati! Timnas Indonesia U-23 Bisa Gagal ke Semifinal Jika Kalah di Laga Kontra Mala
-
Bungkus 2 Kemenangan, namun Langkah Timnas Indonesia U-23 ke Semifinal Belum Sepenuhnya Aman
-
Jangan Terlalu Gembira, 2 PR Kembali Muncul Pasca Timnas U-23 Tumbangkan Filipina
-
Piala AFF U-23: Saat 2 Kekuatan Utama Filipina Menjadi Tak Berguna di Hadapan Timnas Indonesia
-
Piala AFF U-23, Kebangkitan Malaysia dan Pesta 7 Gol yang Berakhir dengan Sia-Sia
Artikel Terkait
-
Chandra Asri Group Kontribusi Dalam Ketahanan Nasional: Dukung Pelatihan Komcad Bersama Kemhan RI
-
Sering Selamatkan Rupiah, Cadangan Devisa Turun Rp 2.508 Triliun
-
Stok Beras 3,5 Juta Ton, tapi Harga Tetap Mahal: Ilusi Ketahanan Pangan?
-
Perbandingan Menit Bermain Marselino Ferdinan Vs Nathan Tjoe-A-On di Divisi Championship
-
Perbandingan Karier Marselino Ferdinan vs Nathan Tjoe-A-On di Kasta Kedua Liga Inggris
Hobi
-
Erick Thohir Akui Siap Dikritik soal Performa Timnas Indonesia
-
BRI Super League: Alfredo Vera Dapat Gambaran Skuad Utama Madura United
-
Saddil Ramdani Rutin Konsultasi dengan Fisioterapis, Ini Perkembangan Kondisinya
-
AFF U-23: Thailand Ganyang Timor Leste, Timnas Indonesia Harus Waspada?
-
AFF U-23: Kadek Arel Ingin Tak Mau Sia-siakan Peluang saat Lawan Malaysia
Terkini
-
Ulasan Novel Strange Houses: Misteri Dibalik Denah Rumah Aneh
-
Review Anime Bungou Stray Dogs Season 2, Masa Lalu Kelam Dazai Terungkap
-
Onew SHINee Ajak Shawol Jalan Berdampingan di Lagu Walk With You
-
Shatterd oleh 1VERSE: Ungkapan Emosional Saat Terjebak di Tengah Kekacauan
-
Ulasan Buku I Am Malala:Satu Pena, Satu Suara, dan Perubahan yang Nyata