Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pemain Timnas Indonesia, Muhammad Ramadhan Sananta berselebrasi setelah menjebol gawang Vietnam di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 (pssi.org)

Sebuah keputusan yang cukup mengejutkan dilakukan oleh Muhammad Ramadhan Sananta. Penyerang muda milik Timnas Indonesia yang saat ini berkarier bersama Persis Solo tersebut memutuskan untuk hijrah ke klub lain, di tengah melimpahnya menit bermain bersama tim berjuluk Laskar Sambernyawa tersebut.

Menyadur laman Suara.com (20/5/2025), penyerang yang saat ini berusia 22 tahun itu memutuskan untuk bergabung ke klub asal Brunei Darussalam, Duli Pengiran Muda Mahkota FC, alias DPMM FC yang saat ini berkiprah di kompetisi Liga Singapura.

Keputusan yang diambil oleh mantan pemain PSM Makassar ini tentunya cukup mengagetkan. Karena hal tersebut dilakukan ketika dirinya tengah menjalani musim yang relatif apik bersama Persis Solo.

Laman transfermarkt mencatat, selama musim ini, pemain yang mencetak gol ketiga Timnas Indonesia saat bersua dengan Vietnam di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde kedua tersebut sejauh ini sudah mendapatkan total 29 kali bermain bersama Persis.

Bukan hanya itu, catatan durasi bermainnya pun cukup melimpah, yakni mencapai 1.652 menit dan berhiaskan 5 gol serta 2 assist.

Tentunya, keputusan ini memantik sebuah pertanyaan besar bukan? Terlebih lagi, jika dibandingkan dengan klub-klub yang ada di Liga Indonesia, DPMM yang saat ini menduduki posisi keenam di Liga Singapura, bukanlah klub raksasa ataupun penguasa liga.

Sananta Bakal Bermain di Salah Satu Liga Terbaik ASEAN

Namun demikian, meskipun Sananta memutuskan untuk bergabung ke klub DPMM FC yang saat ini bermain di Liga Singapura, ternyata pemain kelahiran Daik, Riau ini pada kenyataannya bakal bermain di salah satu liga terbaik di kawasan Asia Tenggara pada musim depan.

Memang, saat ini DPMM masih berkiprah di kompetisi Liga Singapura yang menurut rangking AFC, menduduki posisi ke-18 kompetisi terbaik se-benua Asia dan ke-3 di kawasan Asia Tenggara.

Sejatinya, posisi yang dimiliki oleh Liga Singapura ini sudah lebih bagus daripada Liga 1 Indonesia, yang mana pada tahun 2025 ini menduduki posisi ke-25 di daftar peringkat kompetisi sepak bola terbaik benua kuning, pun berada di posisi keempat di kawasan ASEAN.

Dan faktanya, karena DPMM memutuskan untuk kembali pindah ke Liga Malaysia pada musim depan, maka Sananta pun secara otomatis akan bermain di salah satu liga sepak bola terbaik di kawasan Asia Tenggara.

Dari berbagai sumber disebutkan, peringkat liga Malaysia alias Malaysia Super League sendiri saat ini berada di posisi terbaik kedua liga sepak bola Asia Tenggara, dan menduduki posisi sepuluh besar untuk peringkat se-benua Asia.

Rangking Malaysia Super League sendiri hanya kalah dari liga Thailand alias Thai League 1 yang mana untuk kawasan Asia Tenggara dinobatkan sebagai liga sepak bola terbaik, dan menduduki posisi ke-8 untuk peringkat kompetisi sepak bola terbaik di benua Asia.

Jadi, meskipun Sananta hijrah ke DPMM yang merupakan klub dari Brunei Darussalam, sejatinya hal tersebut bukanlah sebuah penurunan karier.

Pasalnya, meskipun yang dibela oleh Sananta adalah klub dari Brunei Darussalam, namun untuk ekosistem kompetisinya, mereka saat ini bermain di Liga Singapura yang notabene memiliki peringkat liga lebih baik daripada kompetisi dalam negeri.

Dan bahkan untuk musim mendatang, DPMM yang telah memutuskan untuk kembali ke Liga Malaysia, akan turut serta membawa Sananta untuk bersamanya yang berarti pula membawa sang pemain untuk berkiprah di salah satu liga sepak bola terbaik di kawasan ASEAN. 

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.