Pasca mundurnya Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Bahar dari tim ASEAN All Stars, induk sepak bola Asia Tenggara, AFF memanggil dua pemain Indonesia sebagai pengganti.
Menyadur unggahan akun instagram @seasiagoal, federasi sepak bola regional ASEAN tersebut memanggil Malik Risaldi dan Kakang Rudianto untuk bergabung dalam tim besutan pelatih Kim Sang-sik.
Keduanya mendapatkan kesempatan untuk menggantikan Muhammad Ferarri yang tak mendapatkan izin dari Persija, klubnya saat itu, dan Asnawi Mangkualam yang lebih memilih untuk fokus dalam persiapan Timnas Indonesia jelang laga krusial melawan China dan Jepang di bulan Juni mendatang.
Meskipun termasuk dalam kelompok pemain yang bergabung dalam tim, kedua pemain Indonesia ini ternyata mendapatkan kesempatan untuk bertarung melawan para pemain Manchester United pada Rabu (28/5/2025).
Lantas, bagaimanakah performa kedua pemain Indonesia ini di laga melawan Manchester Merah? Apakah mengecewakan? Ataukah sebaliknya? Mari kita ulas bersama!
1. Kakang Rudianto
Pemain Persib Bandung, Kakang Rudianto menjadi pemain pertama dari Indonesia yang masuk ke arena pertandingan. Pada match report pertandingan yang dirilis, bek muda Persib Bandung tersebut masuk ke lapangan pada menit ke-68 dengan menggantikan pemain Singapura, Irfan Fandi.
Hanya berselang tiga menit setelah masuknya Kakang, tim ASEAN All Stars berhasil menjebol gawang tim Iblis Merah melalui penyerang Maung Maung Lwin.
Pemain asal Myanmar tersebut dengan apik berhasil mengonversi sodoran matang dari Segecic dari tengah lapangan dengan kaki kanannya, dan membuat kedudukan berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan tim ASEAN All Stars.
Kakang Rudianto sendiri bermain sangat apik pada pertandingan melawan Manchester United tersebut. Seolah terinspirasi dari seniornya, Asnawi Mangkualam Bahar yang sukses "mengantongi" Garnacho saat Indonesia berjumpa dengan Argentina di FIFA Matchday tahun lalu, Kakang juga berhasil membuat pemain asal Argentina tersebut tak mampu menunjukkan kualitas terbaiknya.
Serobotan-serobotan Kakang di sektor pertahanan membuat Garnacho tak mampu berbuat banyak. Bahkan dalam satu momen, Kakang sukses memblok tembakan keras nan matang dari Garnacho dan membuat sang pemain terlihat cukup frustrasi di pertandingan tersebut.
Overall, Kakang bermain dengan sangat baik, dan pantas untuk menjadi salah satu pemain yang mendapatkan rating tinggi.
2. Malik Risaldi
Pada pertandingan kali ini, Malik Risaldi sendiri bermain tak terlalu lama. Dalam catatan pertandingan, pemain Persebaya Surabaya tersebut masuk pada menit ke-82 dengan menggantikan Azam Azmi asal Malaysia.
Sejatinya, pada pertandingan ini, Malik Risaldi diplot oleh pelatih Kim Sang-sik untuk lebih bertahan. Pasalnya, selain ASEAN All Stars saat itu sudah unggul satu gol, dirinya juga menggantikan pemain yang kuat dalam bertahan, sehingga sang pelatih memberinya instruksi untuk lebih bertahan demi bisa menyeimbangkan permainan.
Uniknya, meskipun mendapatkan instruksi untuk lebih bertahan, namun Malik Risaldi bisa berubah dengan cepat dari mode bertahan ke mode menyerang. Dalam kurang lebih sepuluh menit bermain di atas lapangan, anggota tim Bajul Ijo Persebaya tersebut setidaknya mendapatkan dua kali pelanggaran atas akselerasi yang dilakukannya.
Termasuk, pelanggaran keras yang terjadi di menit ke-90+1 oleh Godwill Kukonki yang berujung pada kartu kuning untuk sang pemain. Dan uniknya lagi adalah, kartu kuning yang didapatkan oleh Kukonki tersebut merupakan satu-satunya kartu yang dikeluarkan oleh sang pengadil pertandingan, dan itu terjadi karena pelanggarannya kepada Malik Risaldi.
Jika dilihat-lihat, sejatinya dua pemain Indonesia yang terlibat di tim ASEAN All Stars bermain dengan cukup apik. Mungkin, satu-satunya kekecewaan yang muncul adalah, karena dua pemain ini bermain dalam tempo yang relatif singkat, sehingga para penonton rasanya masih kurang puas untuk menyaksikan dua wakil Indonesia ini bertarung melawan tim sekelas Manchester United.
Baca Juga
-
Laga MU vs ASEAN All Stars dan Sebuah Ancaman Nyata dari Seorang Kim Sang-sik
-
Berakhir Menyakitkan! Berikut 6 Ajang yang Diikuti MU dan Semuanya Berujung Kegagalan
-
Merana!3 Hal Ini Harusnya Bikin MU Rasakan Malu yang Mendalam Pasca Kalah dari ASEAN All Stars
-
Diplot untuk Gantikan Oratmangoen, Lilipaly Sejatinya Layak untuk Dapatkan Posisi Itu
-
Jalani Musim yang Suram, Manchester United Berpeluang Besar Dapatkan Satu Trofi
Artikel Terkait
-
Merana!3 Hal Ini Harusnya Bikin MU Rasakan Malu yang Mendalam Pasca Kalah dari ASEAN All Stars
-
Pelatih Korea Sebut Kakang Rudianto dan Malik Risaldi Harusnya Bantai Manchester United
-
Kesenangan Kakang Rudianto Berlipat Ganda Usai Kalahkan Manchester United, Kenapa?
-
Bek Timnas Indonesia Lagi Gacor, Hampir Semua Berprestasi Jelang Lawan China!
-
Momen Jersey Malik Risaldi Ditarik Pemain Manchester United karena Kalah Sprint
Hobi
-
Eliano Reijnders Absen, Sayap Kiri Timnas Indonesia Bakal Mudah Dieksploitasi?
-
Singapore Open 2025: Jadwal 2 Wakil Indonesia untuk Berebut Tiket Semifinal
-
Laga MU vs ASEAN All Stars dan Sebuah Ancaman Nyata dari Seorang Kim Sang-sik
-
Beda Nasib Antara Dean James dan Mees Hilgers dalam Kenaikan Market Value
-
Berakhir Menyakitkan! Berikut 6 Ajang yang Diikuti MU dan Semuanya Berujung Kegagalan
Terkini
-
Doyoung NCT Hadirkan Kisah Patah Hati di Cuplikan Lagu Album Soar Part 2
-
Adaptasi Iklim Masih Lemah, Wilayah Lokal Semakin Rentan
-
Review Novel Funiculi Funicula 2: Secangkir Kopi dan Kesempatan Kedua
-
Dukung Kawasan Tanpa Rokok di FKIK UNJA, DPM Suarakan Lingkungan yang Sehat
-
Femisida dan Tantangan Penegakan Hukum yang Responsif Gender di Indonesia