Sebelum pertandingan kesembilan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde ketiga antara Timnas Indonesia melawan China digulirkan, beragam psy-war telah dilontarkan oleh tim tamu untuk menggentarkan nyali bertarung tuan rumah.
Bukan hanya komentar dari para pemain Timnas China saja, psy-war terhadap tim tuan rumah juga dilontarkan oleh sang pelatih, Branko Ivankovic.
Dalam beberapa kesempatan, pelatih berkebangsaan Kroasia tersebut menyatakan bahwa dirinya optimis bakal memenangi laga melawan Indonesia ini. Berkenaan dengan hal itu, maka sang pelatih pun menegaskan bakal mengusung permainan menyerang, bahkan jika perlu dengan sepuluh penyerang sekalipun.
“Saya selalu optimis. Baik saat bertemu Indonesia atau tim mana pun, kami akan berusaha menang.” ujar Ivankovic sepertimana dilansir media Vietnam, soha.vn (3/6/2025).
“Apakah kita akan bermain dengan empat penyerang? Tidak! Kita akan bermain dengan 10 penyerang. Kesepuluh pemain kita akan menyerang. Anda tahu. Kita adalah tim yang terdiri dari 10 pemain penyerang. Kita semua maju dan kita semua kembali untuk bertahan.” lanjut mantan pemain Timnas Kroasia tersebut.
Dari statemen yang dilepaskan oleh Branko Ivankovic, tentu sedikit banyak kita akan menyimpulkan bahwa meskipun pasukan tim Negeri Tirai Bambu tersebut bertindak sebagai tim tamu, namun permainan menyerang akan mereka usung demi bisa menaklukkan Indonesia.
Namun sayangnya, wacana bermain menyerang yang telah digembar-gemborkan oleh pemain maupun pelatih dari tim Negeri Seribu Dinasti tersebut urung terlaksana di SUGBK, dan hanya berakhir sebagai sebuah wacana belaka.
China Hanya Menang Penguasaan, Bukan Memenangi Penyerangan
Sejatinya, niatan Timnas China untuk tampil menyerang sudah mulai coba mereka buktikan semenjak awal permainan berjalan. Di awal-awal laga, Branko Ivankovic terlihat menugaskan setidaknya lima pemain untuk langsung melakukan pressing ke area pertahanan Indonesia.
Namun sayangnya, penyerangan-penyerangan yang dilakukan oleh China tersebut hanya bersifat sporadis, bukan mengurung yang konsisten sepenuhnya.
Berdasarkan data dari laman AFC, Timnas China memang pada akhirnya sukses dalam memenangi ball possession. Dalam catatan match report induk sepak bola benua Asia tersebut, China berhasil mendapatkan 52,1 persen penguasaan bola, berbanding 47,9 persen milik Indonesia.
Namun, h ini tentunya terbilang wajar, mengingat Indonesia memang sedari awal pertandingan tak menargetkan permainan terbuka. Terlebih lagi, semenjak menit ke-45, Pasukan Merah Putih juga lebih fokus dalam menggalang pertahanan guna mengamankan keunggulan satu gol yang mereka dapatkan di akhir-akhir babak pertama.
Namun, menguasai permainan dan menjadi mayoritas pemegang bola bukan lantas membuat China memenangi sisi penyerangan. Pasalnya, jika dibandingkan dengan statistik milik Indonesia dalam hal penyerangan, China justru dapat dikatakan kalah telak.
Sekadar menginformasikan, untuk menentukan sebuah tim menang dalam statistik penyerangan di sebuah pertandingan, AFC sendiri menetapkan beberapa indikator. Seperti gol, jumlah tembakan keseluruhan, jumlah tembakan ke gawang, tembakan dari luar area penalti, tembakan dari dalam area penalti, hingga akurasi tembakan yang dilepaskan.
Dan dari seluruh indikator tersebut, Indonesia memiliki catatan yang lebih baik daripada China! Bukan hanya satu atau dua indikator, namun seluruhnya!
Seperti misal, dalam catatan AFC, Indonesia total mencatatkan 13 tembakan berbanding 5 milik China, dengan 3 ddi antaranya mengarah tepat ke gawang. Sementara China? Hanya satu tembakan yang mengarah ke gawang, dan itu pun sukses dimentahkan oleh Emil Audero.
Kemudian dalam segi tembakan dari luar kotak penalti, Indonesia unggul 6 tembakan berbanding 3, tembakan dari dalam kotak penalti, Indonesia unggul 7 berbanding 2, akurasi tembakan Indonesia unggul 23,1 persen berbanding 20 persen, dan tentu saja untuk gol, Indonesia unggul 1 berbanding 0.
Jadi, jika kita melihat indikator-indikator penyerangan yang muncul dalam statistik resmi pertandingan antara Indonesia melawan China tersebut, dapat kita simpulkan, niatan tim tamu untuk tampil menyerang menjadi tak lebih dari sekadar wacana belaka bukan?
Baca Juga
-
3 Kejutan Besar Patrick Kluivert Melawan Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Bukannya Membantu sang Tetangga, Arab Saudi Justru Lebih Pilih Bantu Timnas Indonesia
-
Hantam sang Tamu Satu Gol, Indonesia Makin Lekatkan Label Tim Paling Buruk kepada China!
-
Indonesia vs China: Saat Tim Haus Kemenangan Menjamu Tim Paling Mengenaskan
-
China Rencanakan Tampil Menyerang, Keuntungan Besar Justru Bakal Didapatkan Timnas Indonesia!
Artikel Terkait
Hobi
-
Emil Audero Kagum dengan Stadion GBK, Beri Pesan Khusus untuk Pemain Timnas Indonesia
-
Ricky Kambuaya Tampil Spartan saat Indonesia Hajar China, Ini Kata Kluivert
-
3 Kejutan Besar Patrick Kluivert Melawan Timnas China di Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Beckham Putra Bangga Debut di Timnas Senior, Berjanji Akan Upgrade Skill
-
Jadwal Laga Semifinal Indonesia Open 2025, Wakil Timnas China Mendominasi
Terkini
-
4 Ide OOTD Hangout ala Hongjoong ATEEZ, Cocok untuk Tampilan Akhir Pekan
-
Sederhana dan Mewah, Ini 4 OOTD Pesta Kim You Jung yang Elegan untuk Ditiru
-
Chris Martin dan Dakota Johnson Dilaporkan Putus Usai 8 Tahun Kencan
-
5 Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Ballerina hingga Tak Ingin Usai di Sini
-
Akurat dan Gampang, Ini 7 Aplikasi Ramalan Cuaca untuk HP Android dan iPhone