Pecco Bagnaia kembali mengalami nasib apes jelang MotoGP Ceko 2025. Sebelumnya, Pecco baru saja mengalami akhir pekan yang mengecewakan di Sachsenring dengan hanya mampu menuntaskan sprint race di posisi ke-12.
Hasil ini tentu sangat jauh dari ekspektasi semua orang, meskipun sejak awal Pecco mengalami masalah dengan motornya, finis di P12 adalah hasil buruk yang tidak bisa ditoleransi.
Harapan Pecco untuk bangkit di Ceko pun belum berjalan mulus. Dalam sesi latihan Jumat kemarin (19/7/2025), dirinya harus puas berada di urutan ke-13, posisi yang tidak cukup untuk lolos otomatis ke sesi Q2. Artinya, Pecco harus lebih dulu berjuang di sesi Q1 jika ingin mendapatkan posisi start yang layak saat balapan nanti.
Dalam wawancaranya, Pecco mengungkapkan alasannya tidak bisa lolos otomatis ke Q2. Menurutnya, ini karena kesalahan strategi tentang pilihan ban, kesalahan tersebut menjadi faktor utama yang menghambatnya menembus 10 besar.
Sang pembalap mengaku sebenarnya ingin memakai ban medium basah demi menjaga stabilitas suhu di atas lintasan yang mulai mengering, sedangkan tim Ducati lebih percaya pada ban belakang lunak. Keputusan tersebut terbukti kurang tepat.
"Di saat-saat terakhir, satu-satunya kemungkinan untuk kembali ke 10 besar adalah dengan menggunakan ban belakang medium (basah). Tapi kami memutuskan untuk menggunakan ban lunak. Itu strategi yang salah," ujar Pecco, dilansir dari laman The Race.
Menurut Pecco, ban medium basah seharusnya menjadi pilihan yang lebih aman ketika lintasan mulai mengering. Namun, keputusan tim untuk menggunakan ban lunak justru membuat Pecco kesulitan menjaga performa motornya sepanjang sesi.
Atas kejadian ini, Davide Tardozzi selaku Manajer Umum Ducati Lenovo pun tidak menampik bahwa kesalahan ini berasal dari internal tim.
"Kami hanya salah memilih ban belakang. Jelas pilihan terbaik untuk akhir sesi adalah ban medium, yang pasti diinginkan Pecco. Karena berbagai alasan, diputuskan untuk memasang ban lunak yang tidak berfungsi, lintasan mengering. Faktanya, mereka yang mengalami peningkatan performa memilih ban medium," ujar Tardozzi, dilansir dari laman GPOne.
Lebih lanjut, Davide Tardozzi menegaskan bahwa ia memikul tanggung jawab penuh atas keputusan strategi yang berujung pada hasil kurang memuaskan ini.
Dia memahami situasi Pecco saat ini yang sedang berada di posisi sulit dengan penampilan yang cenderung menurun, sehingga kesalahan strategi sekecil apa pun akan berdampak besar performanya musim ini.
"Sedikit gugup itu wajar karena pilihan tim yang salah, kami bertanggung jawab atas hal itu. Saya berharap dan yakin Pecco besok pagi akan bisa lolos ke Q2," tambahnya.
Kondisi ini tentu menjadi pukulan berat bagi Pecco. Dia terlihat kesal saat memasuki pit, tidak heran, kesalahan strategi seperti ini justru menimbulkan tekanan tambahan karena mempersulitnya untuk tampil kompetitif.
"Saya pikir potensi untuk masuk 10 besar sudah jelas dan ada. Sayangnya, kami hanya membuat keputusan yang salah," kata Pecco.
Jika sejak latihan saja sudah mengalami kendala, maka perjuangan Pecco untuk tampil di barisan depan semakin berat. Situasi ini juga memaksa Pecco harus menguras tenaga dan fokus ekstra di Q1 demi bisa menembus Q2 dan meraih hasil baik dalam balapan.
Kini, publik menanti bagaimana Pecco menanggapi kesulitan beruntun ini dan apakah Ducati bisa menebus kesalahan mereka di hari balapan nanti.
Seri ke-12 MotoGP 2025, GP Ceko, akan dilaksanakan akhir pekan ini, mulai hari Jumat-Minggu, 18-20 Juli 2025. Kalau menurut kalian, bisakah Pecco Bagnaia tembus ke Q2 dan meraih posisi start terbaik di GP Ceko 2025 ini? Mari kita saksikan bersama-sama.
Baca Juga
-
Sedang Terpuruk, Pecco Bagnaia Dapat Dukungan Penuh dari CEO Ducati
-
Punya 6 Rekan Satu Tim, Marc Marquez Ngaku Banyak Belajar dari Dani Pedrosa
-
Bertahan di Aprilia, Apa yang Harus Dilakukan Jorge Martin Setelah Ini?
-
Sebabkan Pembalap Berjatuhan, Kenapa Tikungan 1 Sachsenring Berbahaya?
-
VR46 Racing Tak Mengelak saat Digosipkan dengan Pedro Acosta, Tertarik?
Artikel Terkait
-
Kecelakaan di Sachsenring, Franco Morbidelli Kecewa Absen di MotoGP Ceko 2025
-
Sedang Terpuruk, Pecco Bagnaia Dapat Dukungan Penuh dari CEO Ducati
-
MotoGP Ceko 2025: Marc Marquez Incar Kemenangan Keempat di Brno, Bagnaia Tak Mau Kalah
-
Cepat di Setiap Seri, Duo Ducati Puji Penampilan Marco Bezzecchi
-
Finis P12 di Sprint Race GP Jerman 2025, Pecco Bagnaia Kebingungan
Hobi
-
Futsal dan Spiritualitas: Keteladanan, Disiplin, dan Etika Bermain
-
Piala AFF U-23: Timnas Indonesia Pimpin Grup A usai Taklukkan Filipina 1-0
-
Fakta Menarik! Sudah Dampingi 3 Tim Debut, Gerald Vanenburg Baru Dapatkan Tuah di Timnas U-23
-
PSSI Minta Hanya 7 Pemain Asing, Regulasi 11 Pemain di Super League Batal?
-
Sedang Terpuruk, Pecco Bagnaia Dapat Dukungan Penuh dari CEO Ducati
Terkini
-
Game Legendaris Assassin's Creed Resmi Digarap Jadi Serial Live-Action
-
Aksi Sosial atau Ajang Branding? Menelisik Motif di Balik Amal Publik
-
Ulasan Novel Frog: Catatan Rahasia Paramedis ICU yang Penuh Luka dan Tawa
-
5 Rekomendasi Smartwatch Terbaik 2025: Punya Fitur Kesehatan Canggih dan Desain Kece
-
Ulasan Novel Before We Say Goodbye: Ketika Perpisahan Tak Selalu Butuh Kata