Laga semifinal Piala AFF U-23 2025 akan menyuguhkan duel klasik antara dua kekuatan besar Asia Tenggara, yakni Timnas Indonesia dan Thailand. Pertandingan ini juga menjadi bagian dari rivalitas panjang yang sarat gengsi antara kedua negara.
Thailand melaju ke semifinal sebagai juara Grup C. Mereka mengoleksi empat poin dari dua pertandingan dengan satu kemenangan meyakinkan dan satu hasil imbang. Kemenangan 4-0 atas Timor Leste jadi penanda kekuatan serangan mereka, sementara hasil imbang tanpa gol melawan Myanmar menunjukkan soliditas lini pertahanan mereka.
Dilansir dari Antara News, pada laga terakhir melawan Myanmar, Thailand sebenarnya mendominasi jalannya pertandingan. Mereka unggul dalam penguasaan bola dan menciptakan sejumlah peluang. Namun, pertahanan disiplin Myanmar memaksa pertandingan berakhir imbang.
Meski begitu, hasil imbang tersebut sudah cukup bagi Thailand untuk mengamankan posisi puncak Grup C dan tiket menuju semifinal. Secara keseluruhan, performa Thailand di fase grup menunjukkan kombinasi permainan yang efektif dan efisien menjadikan mereka ujian berat bagi pasukan Merah Putih.
Rivalitas Indonesia dan Thailand di level U-23 sudah berlangsung lama. Hingga Juli 2025, kedua tim telah bertemu 17 kali. Thailand masih unggul secara statistik dengan sembilan kemenangan, sementara Indonesia mencatatkan lima kemenangan dan tiga kali imbang.
Namun, tren dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan dominasi Indonesia. Sejak 2019, skuad Garuda Muda selalu berhasil menundukkan Thailand dalam empat pertemuan terakhir. Termasuk kemenangan bersejarah 5-2 di final SEA Games 2023, yang menjadi medali emas pertama Indonesia sejak 1991.
Kendati demikian, sejarah bukan satu-satunya tolok ukur. Thailand tetaplah tim dengan kualitas tinggi. Tiga kekuatan utama mereka di fase grup AFF U-23 2025 patut menjadi perhatian serius bagi pelatih dan pemain Indonesia.
1. Efektivitas Serangan Thailand
Thailand membuktikan diri sebagai tim dengan daya gedor berbahaya. Dalam dua laga fase grup, mereka mencetak total empat gol tanpa kebobolan. Kemenangan 4-0 atas Timor Leste bukan hanya soal skor, tapi juga menunjukkan bagaimana mereka bisa memaksimalkan peluang sekecil apa pun.
Efektivitas tersebut menjadi salah satu kekuatan utama Thailand yang membuat mereka sulit dihentikan. Jika Indonesia lengah sedikit saja, bukan tak mungkin Thailand akan langsung menghukum dengan gol cepat.
2. Pertahanan Solid dan Disiplin
Tak kalah penting, Thailand memperlihatkan pertahanan yang sangat kokoh selama turnamen berlangsung. Mereka belum kebobolan satu gol pun dari dua pertandingan. Disiplin dan kerapatan lini belakang membuat lawan frustrasi dan sulit menembus pertahanan mereka.
Kemampuan bertahan ini jelas jadi tantangan bagi Indonesia yang mengandalkan kecepatan dan kombinasi umpan pendek. Para pemain depan harus lebih cerdas dalam menciptakan ruang dan mencari celah di antara bek-bek Thailand.
3. Penguasaan Bola dan Kontrol Tempo
Thailand juga unggul dalam hal pengendalian tempo permainan. Mereka mampu mengatur ritme pertandingan sesuai keinginan, meminimalkan peluang lawan, dan menjaga dominasi bola sepanjang laga. Hal ini terlihat jelas saat mereka menghadapi Myanmar, meskipun hasil akhirnya imbang.
Kekuatan itu menjadi nilai tambah besar karena kontrol tempo bisa membatasi ruang gerak Indonesia. Jika dibiarkan terlalu lama menguasai bola, Thailand berpotensi mengunci permainan dan menekan Indonesia sejak awal.
Dengan segala kekuatan yang dimiliki Thailand, Indonesia tidak bisa mengandalkan sejarah semata. Dibutuhkan konsentrasi tinggi, strategi matang, dan mental yang kuat untuk menghadapi laga penuh tekanan ini.
Namun, bukan berarti peluang Indonesia kecil. Justru sebaliknya dengan tren positif dalam beberapa tahun terakhir dan kepercayaan diri yang sedang tinggi, Timnas U-23 Indonesia punya modal kuat untuk kembali mencetak sejarah.
Baca Juga
-
Alex Pastoor Kritik Struktur Kompetisi Indonesia yang Belum Terorganisasi
-
Makin Kocak, Taxi Driver 3 Bocorkan Karakter Jang Hyuk Jin dan Bae Yoo Ram
-
G-Dragon Cetak Sejarah, Inilah Para Pemenang Ajang Penghargaan Budaya Korea
-
Kim Hee Sun Cari Jati Diri di Because There Is No Next Life, Ini Perannya
-
Shin Tae-yong Masuk Bursa Pelatih Baru Thailand, PSSI Bakal 'Ketikung'?
Artikel Terkait
Hobi
-
Coach Justin Sentil Erick Thohir: Jangan Mundur, Saatnya Ambil Keputusan!
-
Piala Dunia U-17 dan Pemilihan Lawan Uji Coba yang Sudah Sangat Tepat bagi Garuda Muda!
-
Meski Belum Punya Pelatih, Timnas Indonesia Harus Tetap Bermain di FIFA Matchday Bulan November!
-
Dear Erick Thohir, Fans Timnas Indonesia Bakal Otomatis Move On dari STY Jika Anda Lakukan Hal Ini!
-
Alex Pastoor Kritik Struktur Kompetisi Indonesia yang Belum Terorganisasi
Terkini
-
4 Inspirasi Look OOTD Ryujin ITZY Buat yang Suka Tampil Modis dan Sat-Set!
-
Gaet J-Hope BTS, Le Sserafim Tampil Nyentrik di Single Terbaru 'Spaghetti'
-
Galau Maksimal! Ini 3 Lagu Raisa yang Bikin Hati Nyesek
-
Menutup Akhir Tahun dengan Stranger Things: Catat Jadwal Tayangnya!
-
Bahasa Asing di Sekolah: Portugis untuk Diplomasi, Mandarin untuk Ekonomi?