Menjelang bergulirnya BRI Super League 2025/2026, Bali United FC menunjukkan semangat tinggi dalam menatap musim baru. Sejumlah laga uji coba pun telah dijalani demi mematangkan persiapan tim.
Selama pramusim, skuad Serdadu Tridatu memainkan empat pertandingan dengan hasil cukup memuaskan. Mereka menahan imbang Bhayangkara Presisi Lampung FC 3-3, lalu berturut-turut mengalahkan Deltras FC 4-1, PSIM Yogyakarta 6-0, dan Persis Solo 2-1.
Rentetan hasil positif ini tentu menjadi angin segar bagi Bali United. Apalagi laga perdana menghadapi Persik Kediri sudah menanti di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Minggu (10/8) besok.
Namun di balik kemenangan demi kemenangan itu, Ricky Fajrin selaku kapten tim justru menyoroti hal penting yang belum sepenuhnya terbangun, yakni kekompakan tim. Menurutnya, masih ada celah besar yang harus diperbaiki sebelum liga resmi dimulai.
“Masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki yaitu kekompakan dan memahami apa yang diinginkan oleh pelatih,” ujar Ricky tegas, menyadur ileague.id hari Selasa (5/8/2025).
Pelatih Johnny Jansen pun tak menampik hal tersebut. Meski mengaku puas dengan progres para pemain, ia tetap mengakui adanya kekurangan, khususnya di lini tengah dan belakang.
“Kemenangan memberikan permainan terbaik dalam sepak bola. Terkadang memang ada kekurangan di lini tengah dan belakang, tetapi semua pemain mau belajar memperbaiki itu semua,” kata pelatih asal Belanda itu.
Mental pemenang yang mulai tumbuh di skuat Bali United diharapkan bisa bertahan saat kompetisi resmi dimulai. Apalagi dengan banyak wajah baru, termasuk para pemain asing dari Eredivisie, butuh waktu dan strategi untuk membangun chemistry.
Bali United Wajib Optimalkan Waktu Persiapan
Salah satu tantangan terbesar Bali United saat ini adalah membentuk ikatan solid antar pemain. Chemistry belum matang sepenuhnya, meski tim sudah cukup lama menjalani persiapan.
Dengan kehadiran pelatih baru Johnny Jansen dan beberapa pemain asing anyar seperti Mike Hauptmeijer dan Thijmen Goppel, proses adaptasi menjadi hal krusial. Penyesuaian strategi, ritme bermain, hingga komunikasi antar pemain harus ditingkatkan secara intensif.
Ricky Fajrin bahkan secara terbuka mengungkapkan bahwa pemahaman terhadap arahan pelatih pun masih belum maksimal. Artinya, pekerjaan rumah Bali United belum sepenuhnya selesai meski performa mereka terlihat menjanjikan di atas kertas.
Hal ini juga diamini oleh pelatih. Johnny Jansen menilai bahwa kemenangan memang membentuk mental, namun tidak bisa menutupi kekurangan tim secara keseluruhan.
Untuk musim ini, Bali United memang tidak melakukan perombakan besar-besaran. Fokus mereka adalah memperkuat posisi-posisi penting yang dirasa kurang di musim sebelumnya.-
Beberapa nama seperti Rizky Dwi Febrianto dan Joao Ferrari hadir untuk memperkuat pertahanan. Klub juga tengah memburu gelandang serang asal Luxembourg, Mirza Mustafic demi meningkatkan kreativitas lini tengah.
Strategi ini menunjukkan bahwa Bali United berusaha membangun tim kompetitif tanpa mengorbankan stabilitas inti. Komposisi lama tetap dipertahankan, tetapi disuntik darah segar di titik-titik strategis.
Dengan pondasi baru, proses integrasi tentu tak bisa terjadi dalam semalam. Diperlukan jam terbang, latihan intens, dan tentu saja rasa saling percaya antar pemain agar chemistry benar-benar terbentuk.
Membangun sinergi dalam tim bukan hanya soal teknik dan strategi, tetapi juga faktor psikologis. Pemain baru harus merasa diterima dan percaya bahwa mereka adalah bagian dari misi besar klub.
Dari empat laga uji coba, kita memang melihat potensi besar Bali United musim ini. Tapi seperti kata Ricky Fajrin, hasil baik itu tidak boleh membuat tim terlena.
Liga yang kompetitif seperti BRI Super League membutuhkan lebih dari sekadar materi pemain bagus. Tim yang memiliki kekompakan, adaptasi cepat, dan ketangguhan mental biasanya yang mampu bertahan hingga akhir musim.
Dengan waktu yang tersisa menjelang laga pertama, Bali United harus bisa memaksimalkan sesi latihan, mengasah komunikasi, dan menyelaraskan permainan. Tujuannya satu: menciptakan tim yang tak hanya menang, tapi juga padu dalam segala aspek.
Baca Juga
-
BRI Super League: PSBS Biak Kembali Jadi Tim Musafir, Optimisme Tak Luntur?
-
Blak-blakan! Dejan Racic Ungkap Alasan Terima Pinangan Bhayangkara FC
-
BRI Super League: Betinho Perkaya Opsi Strategi Arema FC, Ini Kata Pelatih
-
Sapu Bersih Stadion Jepang, ENHYPEN Siap Geber Tur Dunia ke AS hingga Eropa
-
Piala AFF Wanita: Timnas Indonesia Jalani Sesi Psikologi, Apa Manfaatnya?
Artikel Terkait
Hobi
-
Ragnar Oratmangoen dan Cedera Tak Tepat Waktu yang Mengganggu Pengabdiannya bagi Skuat Garuda
-
BRI Super League: PSBS Biak Kembali Jadi Tim Musafir, Optimisme Tak Luntur?
-
Kaya Pengalaman, Gerald Vanenburg Tak Perlu Malu Pasang Trio Lini Tengah Ini di Skuat Timnas U-23
-
Kini Terancam Menepi, Ragnar Oratmangoen Pernah Ciptakan 2 Momen Manis Bersama Skuat Garuda
-
Blak-blakan! Dejan Racic Ungkap Alasan Terima Pinangan Bhayangkara FC
Terkini
-
Soobin TXT Sampaikan Pesan untuk MOA Usai Promosi Album Beautiful Strangers
-
5 Alasan Kenapa The Wanted Detective Wajib Masuk List Pencinta Thriller
-
Ngerock Abis! aespa Bagikan Jadwal Teaser Comeback Album Terbaru Bertajuk Rich Man
-
Impresi Jujur Selepas Nonton Film Osiris
-
Stylish Abis! Ini 4 Messenger Bag untuk Tampil Profesional di Tempat Kerja