Arema FC kembali melakukan manuver penting menjelang bergulirnya BRI Super League 2025/2026. Kali ini, klub Singo Edan merekrut gelandang asal Brasil, Roberto Pimenta Vinagre Filho atau yang akrab disapa Betinho.
Kehadiran Betinho menjadi angin segar di lini tengah Arema, apalagi ia datang untuk menggantikan slot pemain asing yang ditinggalkan Thales Lira. Namun lebih dari sekadar pengganti, Betinho dinilai membawa warna baru yang memperkaya opsi strategi tim.
Betinho sendiri bisa dikatakan bukan nama asing di kancah sepak bola Indonesia. Musim lalu, ia tampil reguler bersama PSS Sleman dan menunjukkan kualitasnya sebagai pemain yang fleksibel, tangguh, dan taktikal.
Catatan 28 pertandingan dan lebih dari 2.000 menit bermain di Liga 1 menjadi bukti betapa Betinho telah memahami medan pertandingan di tanah air. Ia telah menghadapi beragam gaya permainan dan kondisi lapangan yang menjadi tantangan tersendiri bagi pemain asing.
Pelatih Arema FC, Marcos Santos mengungkapkan bahwa Betinho adalah sosok yang sudah lama diamati dan menjadi incaran karena latar belakangnya yang kuat, termasuk pengalamannya bermain di kasta tertinggi Brasil bersama Chapecoense dan Sport Recife.
“Saya mengetahui dia dan pernah melihat dia. Ketika dia memperkuat tim seperti Chapecoense dan Sport Club de Recife di Serie A Brasil,” ujar Marcos sebagaimana menyadur ileague.id pada Senin (4/8/2025).
Juru taktik yang juga berasal dari Brasil itu menyambung, “Dia main di level tinggi dan memiliki kualitas. Kalau Serie A, sudah pasti top dan pasti akan membantu banyak bagi tim dengan kualitasnya."
Fleksibilitas dan Pengalaman Betinho Jadi Nilai Plus
Kelebihan utama Betinho adalah fleksibilitasnya. Meski berposisi utama sebagai gelandang, ia juga kerap dimainkan sebagai bek saat memperkuat PSS. Kemampuan ini menjadi aset berharga bagi Arema dalam mengatur rotasi pemain.
“Saya memilih dia jadi gelandang. Tapi untuk sebuah kondisi tertentu, kami bisa memasangnya sebagai bek. Jadi, kami juga persiapan kalau ada apa-apa dengan pemain belakang. Dia bisa di sana,” jelas Marcos Santos.
Pelatih juga menyebutkan bahwa keputusan merekrut Betinho bukan hasil keputusan individu. Ia lebih dulu berdiskusi panjang dengan tim pelatih dan melihat potensi kontribusi besar yang bisa ditawarkan sang pemain.
“Betinho pemain penting, dia tahu kompetisi dan situasi di negara ini, dia sudah merasakan bagaimana beratnya bermain di sini. Jadi, pengalaman itu menjadi nilai lebihnya,” tutur Marcos lagi.
Dari segi teknis, Betinho dikenal memiliki akurasi distribusi bola yang tinggi, kemampuan membaca permainan, dan tackling yang bersih. Ia juga lihai dalam mengatur ritme pertandingan dari lini tengah.
Fisiknya yang prima menjadi keunggulan lain. Ia mampu bersaing dalam duel fisik, terutama di Liga Indonesia yang dikenal keras dan intens. Itu sebabnya ia juga diprediksi menjadi tandem ideal untuk Arkhan Fikri di lini tengah Arema.
Tak hanya sekadar menambah jumlah pemain asing, Betinho disebut sebagai 'amunisi teknis' yang bisa langsung memberi pengaruh di lapangan. Ia punya jam terbang tinggi dan adaptasi cepat terhadap kultur sepak bola Indonesia.
Kombinasi kemampuannya sebagai gelandang bertahan sekaligus gelandang distribusi, menjadikannya sosok yang fleksibel. Baik untuk bertahan maupun mendukung serangan, Betinho bisa menjadi penghubung yang efektif antar lini.
Keputusan Arema membawa pemain seperti Betinho juga menunjukkan keseriusan klub membangun kedalaman skuad berkualitas tinggi. Di tengah kompetisi yang semakin ketat, pemain multitalenta seperti Betinho bisa jadi pembeda.
Dengan kompetisi BRI Super League yang penuh tekanan dan ritme tinggi, keberadaan pemain yang sudah terbiasa dengan atmosfer lokal seperti Betinho akan sangat membantu pelatih dalam mengatur rotasi pemain dan skema darurat.
Kesimpulannya, perekrutan Betinho oleh Arema FC bukan sekadar mendatangkan pemain asing baru, tetapi langkah strategis yang memperkuat kedalaman skuad. Dengan fleksibilitas posisi, pengalaman di Liga Indonesia, dan kualitas teknis mumpuni, Betinho diprediksi akan menjadi senjata rahasia Singo Edan di musim 2025/26.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Piala Dunia U-17: Timnas Indonesia Harus Waspadai Keunggulan Fisik Zambia
-
Piala Dunia U-17 Bisa Jadi Titik Balik Karier Timnas Indonesia, Mengapa?
-
Sahabat Dekat, Adipati Dolken Sampaikan Dukungan Moril untuk Onad
-
Starter Lagi! Calvin Verdonk Buktikan Kualitas saat Lille Taklukkan Angers
-
Tak Gentar, Timnas Indonesia Bidik Tiga Poin Perdana di Piala Dunia U-17
Artikel Terkait
-
PSBS Biak Siap Kejutkan BRI Super League 2025/2026 Meski Minim Bintang, Fokus Matangkan Taktik
-
BRI Super League: Ramon Tanque Cedera, Persib Bandung Kehilangan Tumpuan?
-
BRI Super League: Bermental Tangguh, PSBS Biak Bertekad Pertahankan Tempat
-
BRI Super League: Lucas Gama Bawa Misi Katrol Prestasi Persik Kediri
-
BRI Super League: Savio Roberto Tambah Ketajaman Lini Serang PSM Makassar
Hobi
-
Jonatan Christie Raih Juara Hylo Open 2025 usai Singkirkan Wakil Denmark!
-
Piala Dunia U-17: Timnas Indonesia Harus Waspadai Keunggulan Fisik Zambia
-
Piala Dunia U-17: Hanya Satu Kemenangan, Nova Arianto Akan Lewati Rekor Pendahulunya di Turnamen
-
Bukan Hanya Satu, FIFA Soroti Tiga Pemain Timnas Indonesia Sekaligus Jelang Piala Dunia U-17!
-
Piala Dunia U-17: Lawan Zambia di Laga Perdana, Timnas U-17 Wajib Menang Karena 2 Alasan Ini!
Terkini
-
Pandji Pragiwaksono Dituntut Sanksi Hukuman 50 Kerbau usai Stand Up Comedy Singgung Adat Toraja
-
Jessica Iskandar Bangga dengan Hasil Rapor El Barack: You Are My Einstein!
-
4 Serum Korea Glutathione, Bikin Wajah Glowing Merata dan Cegah Flek Hitam!
-
Disebut Sebagai Putra Mahkota Keraton Solo, Intip Profil KGPH Purbaya
-
Onad Terseret Narkoba, Menguak Apa Itu Ganja dan Ekstasi serta Bahayanya