Di balik setiap laga, ada peluh, semangat, dan mimpi yang dibawa masuk ke dalam lapangan. Namun, sayangnya tak semua mimpi dipandang sama. Saat futsal laki-laki disorot dan dipuja, futsal putri justru kerap dipertanyakan eksistensinya: “cewek kok main futsal?”
Di tengah era yang menggaungkan kesetaraan, olahraga – khususnya futsal – masih menyimpan bias gender yang kental. Latihan fisik saja tidak cukup, penguasaan teknik dasar futsal seperti passing cepat, mengontrol bola, tembakan yang tepat adalah kunci agar dapat terus bersaing. Mereka harus berlatih dua kali lipat lebih keras, tak hanya untuk mengasah skill, tapi untuk membungkam mereka yang meremehkan.
Dunia boleh berkata bahwa futsal bukan untuk perempuan, tapi lapangan tidak pernah memilih siapa yang boleh bermimpi. Futsal putri tidak butuh dikasihani, yang mereka butuhkan adalah ruang, dukungan, dan kesempatan.
Apakah Futsal Putri Kerap Dipandang Sebelah Mata?
Sayangnya, jawabannya masih: iya.
Stigma terhadap perempuan dalam olahraga fisik seperti futsal sangat nyata adanya. Dengan posisi pada futsal yang menuntut kelincahan, ketepatan, dan kekuatan fisik, banyak yang menganggap olahraga ini terlalu “berat”, terlalu “kasar”, “tidak cocok”, dan terlalu “maskulin” bagi perempuan. Anggapan ini bukan sekadar guyonan. Ini dapat masuk dalam bentuk seksisme yang merendahkan usaha dan mimpi atlet perempuan. Tidak sedikit dari mereka ragu, minder, takut, bahkan berhenti karena tidak mendapat ruang untuk berkembang.
Diskriminasi Perempuan dalam Dunia Olahraga Itu Nyata
Fenomena ini kerap terjadi, bukan hanya di Indonesia. Di level Internasional, diskriminasi terhadap atlet perempuan juga menjadi sorotan serius. UEFA, yang kita kenal sebagai Uni Sepak Bola Eropa merilis OUTRAGED Documentary Series: sexism. Dokumentasi tersebut menampilkan cerita-cerita nyata dari atlet bola perempuan. Salah satunya, melalui Helena Costa, manager tim sepak bola Portugis. “If you look at the payments women receive in football, the sponsor, the support, the financial support. I think it is the one of the ways of discrimination,” ujarnya.
Diskriminasi ini bukan hanya tentang gaji atau fasilitas, tetapi juga soal cara pandang. Tentang bagaimana olahraga perempuan jarang mendapat sorotan media, sponsor, dan dukungan yang sama dengan laki-laki.
Masih berdasarkan OUTRAGED Documentary Series: Sexism, melalui Valentine Lopez atlet bola putri, mengungkapkan bahwa perjuangan ini bukan sekadar soal olahraga, tetapi soal melawan ketidakadilan yang sistematis. “It’s a football team that fight a discrimination within the world of football,” ungkapnya.
Futsal = Ruang untuk Semua
Olahraga, termasuk futsal, seharusnya menjadi ruang ekspresi. Bukan tempat diskriminasi. Semua orang, baik laki-laki, perempuan, dan siapapun diantaranya berhak mendapat ruang yang setara untuk berkembang dan berkompetisi. Di lapangan yang sama, semangat yang sama, mimpi yang sama, dan seharusnya mendapat perlakuan yang sama.
Berhenti mempertanyakan apakah perempuan "layak" bermain futsal. Sudah saatnya menggeser pertanyaan tersebut menjadi: bagaimana dapat menciptakan sistem yang memberi peluang setara bagi semua? Media, pelatih, sponsor, hingga dukungan penonton memiliki peran besar untuk memastikan bahwa futsal putri mendapatkan perhatian yang sama.
Futsal AXIS Nation Cup: Panggung Pembuktian
Ini waktunya tunjukkan semangatmu, tunjukkan potensimu. Di Futsal AXIS Nation Cup 2025, perempuan punya tempat untuk tampil, bertanding, dan membuktikan. Perempuan dalam olahraga bukan tren sesaat, mereka ada, berjuang dalam diam, dan kini mulai bersuara. Melalui kompetisi ini, kita tidak hanya menyaksikan pertandingan, tapi juga mendengar #SuaraParaJuara menyuarakan mimpi dan memberi ruang yang setara.
Dunia boleh meragukan, tapi futsal putri tak perlu izin untuk bermimpi, hanya butuh kesempatan yang setara untuk bersinar. Akses anc.axis.co.id atau axis.co.id untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai kompetisi ini. Melalui Futsal Nation Cup 2025, saatnya kamu bersinar!
Baca Juga
-
Segera Tayang! Intip 4 Fakta Menarik di Balik Film 'Belum Ada Judul'
-
Jangan Salah Pilih Warna! 4 Cat Rambut untuk Kulit Sawo Matang
-
Pesona Nicole Parham Jadi Wajah Baru Ipar Adalah Maut Gantikan Davina
-
Disebut Sebagai Putra Mahkota Keraton Solo, Intip Profil KGPH Purbaya
-
Pembalap Asal Sleman Raih Juara European Talent Cup Catalunya 2025!
Artikel Terkait
Hobi
-
Piala Dunia U-17, Garuda Muda dan Nova Arianto yang Mulai Ikuti Label History Maker sang Mentor
-
Piala Dunia U-17 dan Kado Hari Pahlawan dari Skuat Garuda Muda di Laga Perpisahan
-
Bukan Sekadar Sepekan, Ada Kulminasi Latihan Keras di Balik Eksekusi Dingin Evandra Florasta!
-
Mike Rajasa Catat Debut Impresif, Nova Arianto sampai Katakan Hal Ini!
-
Nova Arianto Syukuri Kemenangan Lawan Honduras, Ungkap Target Selanjutnya?
Terkini
-
Napak Tilas Penyair Legendaris, Falcon Pictures Hadirkan Film Chairil Anwar
-
Sempat Tertunda karena Insiden, Anime Sparks of Tomorrow Siap Tayang 2026
-
Maia Estianty Nostalgia Dapat Koleksi Baju Bekas Milik Kris Dayanti
-
Rahasia Gelap di Balik Duduk Terlalu Lama: Dari Otot Menyusut Hingga Mood Ambyar
-
Sinopsis Dear X, Ungkap Sisi Kelam Artis yang Tersembunyi