Hayuning Ratri Hapsari | M. Fuad S. T.
Momen Malaysia saat menjuarai Piala Merdeka 2024 (the-afc.com)
M. Fuad S. T.

Sebuah fakta unik kini terjadi di tubuh skuat Timnas Malaysia. Setelah beberapa waktu lalu induk sepak bola dunia, FIFA menjatuhkan hukuman sanksi berupa denda kepada FAM dan larangan bermain selama satu tahun penuh bagi 7 pemain naturalisasinya, kini skuat Harimau Malaya seolah kembali ke "Setelan Pabrik".

Sebelumnya, pada pemanggilan terakhir pada bulan Juni lalu, Timnas Malaysia dipenuhi dengan wajah-wajah latin dan pemain abroad, namun pada pemanggilan kali ini terkesan minim dengan hal tersebut.

Pada informasi yang diunggah oleh akun Instagram @seasiagoal Sabtu (4/10/2025), induk sepak bola Malaysia alias FAM telah merilis sejumlah 29 nama pemain yang dipersiapkannya untuk melakoni dua kali pertarungan melawan Laos pada tanggal 9 dan 14 Oktober mendatang di lanjutan babak kualifikasi Piala Asia 2027.

Dalam rilisan tersebut, tak ada lagi nama latino seperti Facundo Garcés, João Figueiredo, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Jon Irazábal, Gabriel Palmero, dan Hector Hevel yang menjadi andalan Timnas Malaysia saat mengalahkan Vietnam beberapa bulan lalu.

Sebagai gantinya, FAM dan Peter Cklamovski sang pelatih Timnas Malaysia, mengangkut para pemain "lokal", sepertimana yang kerap terjadi ketika Harimau Malaya belum melakukan naturalisasi secara masif seperti belakangan ini.

Bahkan, untuk pemanggilan saat ini, tercatat hanya ada 3 pemain saja yang berstatus abroad, yakni Richard Chin yang bermain untuk Raith Rover di Liga Skotlandia, kemudian Endrick yang bermain bersama Ho Chi Minh City di Liga Vietnam, dan Ezequiel Aguero yang bermain Kanchanaburi di Liga Thailand.

Aroma-aroma pemain latin dan Eropa yang beberapa bulan terakhir ini menjadi penghias skuat utama Timnas Malaysia, tak lagi ada di daftar panggil dan membuat wajah Pasukan Harimau Malaya kembali ke setelan awal seperti sebelumnya.

Yang ada saat ini adalah para pemain asli dari tanah Melayu dan pemain yang benar-benar memiliki darah keturunan Malaysia yang mana telah beralih kewarganegaraan jauh sebelum kasus pemalsuan dokumen terjadi.

Timnas Malaysia sendiri saat ini memang tengah berada di bawah pengawasan ketat dari FIFA. Selain telah dijatuhi sanksi denda dan larangan bermain, hukuman tambahan dari federasi sepak bola internasional tersebut juga masih berpotensi untuk dijatuhkan.

Bukan hanya berpotensi untuk mendapatkan pembatalan poin dan kemenangan dalam setiap pertandingan yang dijalani oleh mereka dengan 7 pemain bermasalah itu di dalamnya, hukuman berupa sanksi tetap atau bahkan larangan ikut serta dalam setiap event internasional juga kini tengah membayangi Timnas dari negara jiran Indonesia itu. 

Dan jika hal itu terjadi, Timnas Malaysia bukan hanya akan kembali ke setelan pabrik, namun juga harus berhenti dalam setiap aktivitasnya di pentas persepakbolaan internasional seperti yang terjadi pada Timor Leste di pertengahan dekade 2010an lalu.