Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Penasihat Semen Padang yang juga politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade [Suara.com/Rahman]
Rana Fayola R.

Kegagalan Timnas Indonesia dalam upaya merebut tiket menuju Piala Dunia 2026 kembali memunculkan desakan kuat dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Andre Rosiade yang secara terbuka menekan PSSI agar segera menggelar rapat evaluasi di tingkat Komite Eksekutif (Exco).

Menurut Andre, forum tersebut sangat penting untuk membahas kegagalan tim nasional sekaligus menentukan arah kebijakan ke depan, terutama terkait posisi pelatih kepala.

Sebagai penasihat klub Semen Padang, Andre menilai bahwa rapat Exco bukan hanya sekadar formalitas, melainkan bagian dari tanggung jawab manajerial federasi terhadap publik pecinta sepak bola nasional. Ia menegaskan bahwa PSSI harus berani mengambil langkah tegas, termasuk mengevaluasi kinerja pelatih Patrick Kluivert yang menggantikan Shin Tae-yong beberapa waktu lalu.

Dalam unggahan di media sosial pribadinya, Andre menantang PSSI untuk segera menggelar rapat tersebut. Ia menyebut bahwa mayoritas anggota Exco sebenarnya condong mendukung kembalinya Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. Namun, hingga kini, belum ada tanda-tanda konkret bahwa PSSI akan mengambil keputusan strategis tersebut.

Andre bahkan menyinggung sikap Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang dinilainya masih menunda agenda penting itu.

“Kalau ada yang membangun opini saya berbohong mengenai mayoritas Exco akan memilih STY, yuk, bikin dong rapat Exco-nya,” tulis Andre di akun Instagram pribadinya, dikutip dari suara.com pada Sabtu (1/11/2025).

Ia juga menambahkan, “Masa sudah gagal tidak mau lakukan rapat evaluasi. Masa aspirasi mayoritas rakyat tidak digubris oleh elit PSSI yang takut bikin rapat Exco.”

Ucapan ini dengan cepat memicu respons luas dari publik yang juga menantikan transparansi dan kejelasan arah kebijakan federasi sepak bola tanah air tersebut.

Desakan Andre Rosiade dianggap wajar mengingat publik saat ini menaruh ekspektasi besar terhadap kinerja PSSI pasca-kegagalan di babak kualifikasi. Evaluasi menyeluruh diharapkan menjadi langkah awal untuk memperbaiki struktur teknis tim dan memastikan Timnas Indonesia memiliki arah yang jelas menjelang turnamen besar selanjutnya.

Rapat Exco yang diminta Andre diyakini akan membahas sejumlah agenda strategis. Selain nasib pelatih, agenda tersebut juga mencakup rencana jangka pendek tim nasional, persiapan menghadapi Piala AFF, serta evaluasi terhadap manajemen program pengembangan pemain muda. Semua hal ini menjadi krusial untuk memastikan kesinambungan prestasi.

Publik Menantikan Pelatih Baru Timnas Indonesia

Di sisi lain, publik memang menantikan keputusan resmi PSSI mengenai siapa yang akan menjadi pelatih baru Timnas Indonesia. Hingga kini, statusnya masih dinamis dan belum ada pengumuman resmi dari federasi. Namun, sejumlah sinyal menunjukkan bahwa proses pemilihan masih terus berjalan dengan beberapa kandidat yang sedang dipertimbangkan.

Kejelasan mengenai posisi pelatih menjadi sangat penting, terutama untuk menyusun rencana menghadapi turnamen AFF dan program jangka pendek lainnya. Ketika belum ada kepastian, media dan penggemar cenderung mengikuti perkembangan dari pernyataan resmi atau bocoran informasi dari pejabat PSSI.

Dalam masa transisi seperti ini, spekulasi kerap bermunculan. Meski begitu, situasi semacam ini dianggap wajar selama federasi masih menyiapkan keputusan yang matang. Yang terpenting, menurut pengamat, adalah bagaimana komunikasi publik PSSI tetap terbuka dan tidak menimbulkan kebingungan di kalangan suporter.

Ketidakpastian pelatih tentu berdampak pada rencana latihan, seleksi pemain, dan jadwal uji coba. Walau demikian, jika struktur teknis PSSI tetap berjalan, tim nasional masih bisa melakukan persiapan melalui program yang sudah disetujui oleh federasi.