Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Ruslan Abdul Munir
Ilustrasi hamparan lahan (Pexels/Harley Zapata)

Apabila kita tinjau dari sundut pandang pengertian, maka lahan merupakan keseluruhan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia baik yang berada di bawah maupun di atas permukaan bumi. Suatu lahan memiliki karakteristik fisik yang berguna untuk menentukan kesesuaian lahan.

Informasi mengenai tingkat kesesuaian lahan menjadi sangat penting, dalam hal ini pemanfaatan lahan haruslah mempertimbangkan tindakan yang dilakukan. Selain itu, perencanaan yang matang dari berbagai aspek harus diperhatikan. Salah satunya adalah informasi mengenai kesesuaian lahan.

Hal ini sangat perlu salah satunya untuk menentukan kegiatan atau jenis pengelolaan lahan yang mesti dilakukan. Selain itu, juga diperlukan sebagai tolak ukur dalam menentukan sistem silvikultur hutan tanaman, HTI, tanaman musiman, dan hutan rakyat. Hal ini pun bertujuan agar menghindari risiko terjadinya degradasi lahan. Kesesuaian lahan terbagi menjadi dua bagian yait :

  1. Kesesuaian lahan aktual, dilihat berdasarkan data sifat biofisik tanah sebelum lahan tersebut ditambahkan masukan-masukan terkait bagaimana cara mengatasi kendala lahan yang terjadi.
  2. Kesesuaian lahan potensial, merupakan gambaran atas tingkat kesesuaian lahan yang akan didapat apabila telah dilakukan usaha-usaha perbaikan lahan terlebih dahulu. 

Suatu lahan dapat mengalami degradasi salah satu penyebabnya adalah akibat peristiwa erosi. Erosi merupakan proses berpindahnya suatu material batuan dari satu tempat ke tempat lain oleh air permukaan. Erosi dapat menyebabkan degradasi tanah, adapun cara untuk mengetahuinya adalah dengan cara-cara sebagai berikut:

1. Metode eksperimen, yaitu metode yang berfungsi untuk memberikan gambaran yang jelas dan dapat diterima. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan cara-cara berikut :

  1. Plot erosi, dengan menyiapkan rak semi baja dengan ukuran 50 m2 yang ditancapkan ke dalam tanah kemudian siapkan lubang dan bak di bawah untuk menampung.
  2. Tongkat ukur, dengan cara ditancapkan di tanah kemudian amati setiap penambahan dan penurunan tanahnya.
  3. DAS, dengan mengukur debit air dalam rentang waktu tertentu misalnya satu tahun kemudian ambil sampel airnya.

2. Metode Pendugaan, yaitu metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat erosi dengan cara melihat dan mengamati penyebab terjadinya erosi tersebut.

Kenali Potensi Lahan Lewat Kesesuaian Lahan

Kesesuaian lahan merupakan tingkat kecocokan lahan untuk penggunaan tertentu. Urgensi kesesuaian lahan yaitu bagaimana setiap jengkal lahan memiliki kegunaan secara optimal. Selain itu, bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap penggunaan lahan saat ini maupun untuk rencana ke depannya.

Tingkat kecocokan lahan digunakan untuk suatu penggunaan lahan tertentu. Dalam kesesuaian lahan melibatkan manusia sebagai objek yang mengintervensi lahan. Evaluasi kesesuaian lahan mengidentifikasikan kecocokan lahan terhadap suatu penggunaan lahan tertentu. Dalam menentukan tingkat kesesuaian lahan biasanya digunakan dua pendekatan utama yaitu kualitatif dan kuantitatif. 

Evaluasi kesesuaian lahan

Dengan melakukan evaluasi kesesuaian lahan kita dapat mengetahui mengapa suatu lahan dapat turun kelas yang biasa disebut dengan istilah faktor penghambat. Melalui evaluasi ini kita setidaknya akan bisa mengevaluasi lahan-lahan yang ada dengan tingkat kecocokan lahannya. Kita bisa menilai dan mengevaluasi seberapa jauh tingkat kecocokan lahan. Sehingga kita bisa memberikan informasi bagi para pemilik kepentingan.

Ruslan Abdul Munir