Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Budi Prathama
Salah satu artikel saya yang berhasil dipublikasikan di Yoursay. (Instagram/@yoursay_id)

Bagi pembaca yang juga hobi menulis, suara.com melalui platform Yoursay adalah salah satu wadah tepat untuk menampung aspirasi. Mengapa tidak, puluhan tulisan terbit setiap hari dari kontributor yang sudah terdaftar melalui akun Arkadia.me. Berbagai jenis dan genre tulisan pun diterbitkan, mulai dari hal yang remeh sekali pun, sampai pada persoalan yang membuat pikiran kita selalu bertanya-tanya. Itulah Yoursay, wadah bagi semua suara dari berbagai kalangan.

Sampai hari ini, Yoursay masih menjadi teman sejati untuk menampung aspirasi dan keresahan saya melalui tulisan yang berhasil diterbitkan. Sebagai jembatan untuk terus menggali potensi saya di bidang penulisan.

Mungkin tidak terlalu produktif dan tidak sejago dengan penulis Yoursay yang lain, tetapi bagi saya Yoursay telah memberikan wadah positif untuk diri saya. Saat saya resah, Yoursay hadir untuk memicu saya menulis, saat ada problem lingkungan di sekitar, Yoursay pun hadir. Selain itu, Yoursay dapat menambah pundi-pundi rupiah untuk saya, yang setidaknya cukuplah untuk nongkrong di cafe bersama ayang.

Awalnya, tulisan saya pertama terbit pada, 5 Juli 2021, dengan judul tulisan "Jangan  Sungkan pada Proses". Tetapi, sebelum itu, ada tulisan saya yang sangat lama dipending lantaran sumber gambar/foto yang tidak dicantumkan dengan jelas, kayaknya gambar tersebut terindikasi copyright.

Mungkin yang namanya jodoh, sehingga terngiang di pikiran saya untuk membaca secara serius ketentuan dan persyaratan kontributor jika ingin menulis di suara.com melalui platformnya Yoursay. Alhamdulillah, di situlah tulisan saya bisa terbit.

Dari situlah saya makin penasaran, saya mulai mengirim tulisan untuk kedua kalinya dan terbit lagi. Hingga saya pun makin terpancing untuk terus menulis dari berbagai genre tulisan. Waktu itu saya lebih produktif menulis untuk kategori sastra, sebelum digantikan dengan kategori hobi. Tulisan yang saya kirim selalu dimuat, meski jumlah tulisan hanya berkisar 100 kata, tetapi tetap saja terbit. Di situlah pada setiap waktu, dalam sehari saya tetap menulis dalam keadaan apa dan di mana pun.

Ada pikiran semacam berontak sebenarnya, di sisi lain Yoursay selalu menerbitkan tulisan walau jumlah katanya sangat sedikit, namun di lain pihak Yoursay mesti memberikan konten-konten terbaik. Hingga akhirnya pun, hari ini Yoursay sudah melakukan perubahan bagi tulisan yang bisa terbit, seperti pembatasan harus minimal 300 kata. Di samping itu juga, Yoursay kali ini sudah memberikan wadah bagi kontributor untuk bisa menerbitkan video. Makin kerenlah Yoursay dan tetap mengikuti perkembangan dunia yang begitu cepat.

Hal yang paling menarik juga di Yoursay karena selalu mengadakan event dan lomba, termasuk yang sudah diadakan seperti ini. Melalui itu menjadi tantangan bagi kontributor, termasuk saya sendiri untuk tetap semangat menulis, kita selalu diberikan tantangan dan tepat sekali bagi seorang penulis pemula termasuk saya juga. Penulis selalu ditantang dan diberikan wadah untuk bisa lebih kreatif untuk bisa bersinergi dengan penulis lain.

Ada momen yang saya tak sangka dan tak mungkin terlupakan, saat Yoursay mengadakan lomba sepekan bercerita bersama Yoursay "Yang Tak Terlupakan dari 2021." Di situ saya terpancing untuk menulis hal yang tak terlupakan dari 2021, dan saya menulis momen atau kejadian yang tak mungkin dilupakan masyarakat Sulbar mengenai gempa pada tahun 2021, di mana saya bercerita dan membuat judul tulisan "Memori 2021: Gempa Sulbar 6,2 Magnitudo, Kemanusiaan dan Kenangan."

Alhamdulillah, tulisan saya masuk sebagai artikel terpilih, tentu saya bangga dan sebenarnya saya tidak menyangka juga. Saya pun makin semangat untuk terus menulis di Yoursay. Bukan hanya itu, bulan berikutnya Yoursay kembali mengadakan pekan menulis Yoursay.id "New Normal New Hobbies."

Rasa haru kembali saya dapatkan, saya kembali menjadi salah satu pemenang, di mana waktu itu saya membuat tulisan berjudul "Menjadi Wartawan, Wadah Saya Menuangkan Hobi." Hal itu menjadi tantangan bagi saya untuk bisa makin semangat menulis dan mengajarkan untuk tidak langsung berbangga diri, tetapi melalui itu saya mesti harus belajar lebih banyak lagi.

Hari ini, Yoursay masih setia untuk menjadi wadah menampung aspirasi bagi saya, ia selalu hadir di saat sedih dan di saat senang, bahkan saat kantong kering pun juga ia bisa muncul. Sukses selalu Yoursay dan tetap menjadi wadah penyebar informasi yang bermanfaat kepada banyak orang. Tetaplah memberikan penyemangat bagi semua penggemar dan pengikut Yoursay. Saya ucapkan terimakasih karena telah menjadi wadah bagi saya menuangkan aspirasi, dan memberikan kesempatan kepada saya sebagai penulis pemula untuk terus belajar. 

Budi Prathama