Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | isma saqila
Ilustrasi mental health (Unsplash)

Kalau kita membicarakan tentang mental health berarti kita membicarakan suatu kondisi individu yang secara sadar memiliki kemampuan dalam mengelola stress hidupnya. Kemampuan tersebut didapatkan dari perkembangan fisik, mental, spiritual, dan perkembangan sosial. Sehingga akan membuat setiap individu lebih produktif dalam bekerja. Kondisi terstabil yang selalu diidam-idamkan semua orang kan.

Memang ya saking populernya, ada saja hal yang selalu bisa dikulik dari topik ini, mulai dari apa itu mental health, manfaatnya bagaimana, tips cara menjaganya, ciri-ciri orang yang mengalami gangguan mental, dan lainnya. Banyak sekali artikel yang telah mendiskusikan permasalahan tersebut, ketik saja sesuai apa yang kalian inginkan lalu klik cari, dan seketika kalian bisa langsung menemukannya.

Oleh karena itu, daripada mengulas hal-hal tersebut, saya menemukan 3 alasan mengapa mental health jadi topik yang long-last:

1. Permasalahan mental manusia yang terus ada

Setiap generasi pasti punya cerita, punya permasalahan, dan punya kompleksitasnya masing-masing. Tidak ada manusia yang tidak punya masalah di dunia ini. Mereka pasti mengalami banyak hal dalam pekerjaannya.

Masalah overthinking, cemas, gelisah, susah tidur, merasa down, dan banyak hal lagi yang memicu terganggunya mental mereka. Mereka membutuhkan cara untuk mengembalikan kesehatan mental .

Begitu pun dengan orang-orang yang memiliki mental bagus, membutuhkan cara agar terus bisa mempertahankan/ menjaga kesehatan mental mereka.

Dari alasan inilah yang akan membuat mental health menjadi topik yang tidak pernah ada habisnya, tidak tergerus oleh zaman. Karena akan terus berjalan berdampingan, terus beriringan dengan kehidupan manusia. 

2. Kemunculan istilah mental health yang jadi favorit  

Para ahli menyimpulkan jika gangguan kesehatan mental sudah ada sejak manusia belum mengenal logika. Di Indonesia sendiri kemunculan istilah mental health  menarik banyak perhatian dari semua kalangan terutama remaja.

Meskipun jadi topik yang sangat sensitif, tapi mental health malah makin jadi favorit, apalagi sejak pandemi. Pandemi yang menuntut pembatasan sosial, aktivitas dirumah saja, dan kondisi lainnya yang mengakibatkan kelelahan batin, rasa bosan, dan over atensi sehingga memicu kerentanan kesehatan mental.

Dari sinilah, topik mental health menjadi topik yang dibahas dimana-mana, digaungkan dimana-mana, sampai pandemi telah berakhir pun akan masih relate dan jadi pembahasan favorit bagi banyak orang.

3. Pro-kontra mental health yang membuatnya jadi makin populer

Isu mental health memunculkan banyak perbedaan persepsi dari kalangan masyarakat luas. Sehingga sering terjadi perbedaan pendapat antara sekelompok orang yang berpikir positif dan yang negatif.

Topik mental health selalu diperdebatkan pro-kontranya oleh orang-orang di media sosial. Orang yang pro pasti setuju dengan pentingnya menjaga kesehatan mental. Sedangkan yang kontra pasti masih menganggap kesehatan mental sebagai sebuah stigma yang dipandang sebelah mata.

Bahkan perdebatan ini juga jadi topik favorit yang dipilih oleh sekolah satu dengan lainnya untuk kegiatan perlombaan. Dari perdebatan inilah, istilah mental health akan semakin banyak dibicarakan, dibahas, paling banyak dicari di platform manapun.

Istilah mental health akan semakin populer dikenal masyarakat. Kepopulerannya tersebut yang akan membuatnya tidak pernah hilang dan terus ada di kehidupan ini. 

Itulah 3 alasan utama diantara sekian banyak alasan yang membuat mental health menjadi topik yang long-last, tidak pernah ada habisnya, tidak tergerus oleh pergantian zaman. 

isma saqila