Mungkin bentuk self reward yang patut juga dilakukan yakni mengurangi bermedia sosial karena ia juga bagian dari self love. Bermedia sosial terlalu lama sangatlah tidak bagus karena hanya bisa membuang-buang waktu secara percuma, terlebih dari itu tentu dapat merusak mata jika terlalu lama menatap layar handphone.
Walau hari ini memang tidak bisa dielakkan bahwa media sosial sangatlah penting, tetapi justru bisa berdampak buruk kalau sudah kecanduan bermedia sosial. Harusnya media sosial digunakan secukupnya saja, karena media sosial selain sebagai kebutuhan tetapi di sisi lain ada banyak dampak positif yang bisa dihasilkan jika tidak bijak dalam bermedia sosial.
Biasanya orang yang sudah kecanduan bermedia sosial akan sulit melakukan aktivitas yang produktif, dan kerjanya hanya scroll sosial media saja dalam sehari. Seakan tidak mau ketinggalan jika tidak selalu melihat media sosial, ya tentu kondisi itu mengakibatkan kerjanya dikit-dikit selalu buka medsos.
Terkait dengan hal tersebut memang sulit dihindari jika sudah kecanduan media sosial, namun bukan berarti tidak bisa ditinggalkan ya. Mengurangi bermedia sosial harusnya memang diterapkan dalam hidup karena candunya berpotensi besar dapat merusak diri. Bagiku mengurangi bermedia sosial adalah salah satu cara self reward pada diri sendiri karena ia bagian dari kecintaan demi kesehatan tubuh ataupun kesehatan mental.
Mengapa saya katakan demikian? Karena apabila kita dapat mengurangi bermedia sosial dalam artian bijak menggunakan media sosial tentu efek positifnya pun akan kita rasakan sendiri. Orang yang bermedia sosial terlalu lama biasanya hanya rebahan dan membuang waktu secara percuma, artinya tidak ada aktivitas produktif yang bisa dilakukan.
Beda halnya jika kita mampu mengurangi bermedia sosial, tentu kita punya banyak waktu untuk melakukan aktivitas yang lebih produktif selain bermedia sosial, contohnya yang biasa saya lakukan dengan membaca dan menulis. Melalui itu ketika mampu melakukan aktivitas produktif berarti ada upaya untuk mendorong diri bisa lebih berkembang dan bisa menjadi manusia yang bermanfaat.
Kita tahu bahwa hari ini perkembangan zaman begitu cepat dan makin berat tantangannya, maka dari itu untuk memberikan self reward pada diri sendiri agar tidak tergilas dengan zaman tentu mendorong diri untuk bisa mengembangkan skill dan adaptif pada perubahan. Jangan sampai kalau tidak mampu mendorong diri dengan baik justru membuat kita tergilas oleh perkembangan zaman. Jelas kondisi itu sangat tidak diinginkan karena hanya merugikan diri pribadi saja.
Oleh karena itu, dengan mengurangi bermedia sosial maka ia bagian untuk menjaga tubuh terlebih bisa mendorong diri menjadi berkembang supaya menjadi manusia yang lebih baik. Menjadi manusia produktif dan mampu memberi banyak manfaat adalah bentuk self love yang tak bisa ditukar dengan harta benda dan uang.
Baca Juga
-
Hari Raya Idul Fitri, Memaknai Lebaran dalam Kebersamaan dan Keberagaman
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Ketupat Lebaran: Ikon Kuliner yang Tak Lekang oleh Waktu
-
Dari Ruang Kelas ke Panggung Politik: Peran Taman Siswa dalam Membentuk Identitas Bangsa
-
Menelisik Sosok Ki Hajar Dewantara, Pendidikan sebagai Senjata Perlawanan
Artikel Terkait
-
Lebaran dan Media Sosial, Medium Silaturahmi di Era Digital
-
Lebih Mahal dari Xiaomi 15: Light Phone 3 Sajikan Fitur agar Orang Bisa Pensiun dari Media Sosial
-
Rincian Isi PP Tunas, Aturan Baru Prabowo untuk Batasi Anak Main Medsos
-
Tren Girl Canon Events: Sarana Refleksi Perjalanan Hidup Perempuan
-
Gempar Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil, Pengacara Sebut Ada Upaya Pembunuhan Karakter
Kolom
-
Tarif Baru AS: Pukulan Telak bagi Ekspor Indonesia?
-
Sentilan Luhut dan Demokrasi Sopan Santun: Ketika Kritik Dianggap Ancaman
-
Bisnis Musiman Pasca-Lebaran: Peluang yang Masih Bisa Digali
-
Membedah Perjuangan Politik Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan Bangsa
-
Demokrasi atau Diktator? Brutalisme Aparat di Balik Demonstrasi UU TNI
Terkini
-
Start Manis di Piala Asia U-17, Bukti Indonesia Punya Bibit Bertalenta?
-
Piala Asia U-17 Matchday 1: Pasukan Garuda Muda Berjaya di Tengah Raihan Minor Wakil ASEAN
-
Sinopsis Film 'Virus', Bae Doona Terjangkit Virus yang Bikin Jatuh Cinta
-
Ubisoft Tutup Studio di Leamington, Strategi Bertahan atau Tanda Krisis?
-
Jelang Timnas U-17 Lawan Yaman, Nova Arianto Justru Singgung Kinerja PSSI!