Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Budi Prathama
Ilustrasi mengurangi bermedia sosial untuk self reward pada diri sendiri. (Pixabay/@Erik_Lucatero)

Mungkin bentuk self reward yang patut juga dilakukan yakni mengurangi bermedia sosial karena ia juga bagian dari self love. Bermedia sosial terlalu lama sangatlah tidak bagus karena hanya bisa membuang-buang waktu secara percuma, terlebih dari itu tentu dapat merusak mata jika terlalu lama menatap layar handphone. 

Walau hari ini memang tidak bisa dielakkan bahwa media sosial sangatlah penting, tetapi justru bisa berdampak buruk kalau sudah kecanduan bermedia sosial. Harusnya media sosial digunakan secukupnya saja, karena media sosial selain sebagai kebutuhan tetapi di sisi lain ada banyak dampak positif yang bisa dihasilkan jika tidak bijak dalam bermedia sosial.

Biasanya orang yang sudah kecanduan bermedia sosial akan sulit melakukan aktivitas yang produktif, dan kerjanya hanya scroll sosial media saja dalam sehari. Seakan tidak mau ketinggalan jika tidak selalu melihat media sosial, ya tentu kondisi itu mengakibatkan kerjanya dikit-dikit selalu buka medsos. 

Terkait dengan hal tersebut memang sulit dihindari jika sudah kecanduan media sosial, namun bukan berarti tidak bisa ditinggalkan ya. Mengurangi bermedia sosial harusnya memang diterapkan dalam hidup karena candunya berpotensi besar dapat merusak diri. Bagiku mengurangi bermedia sosial adalah salah satu cara self reward pada diri sendiri karena ia bagian dari kecintaan demi kesehatan tubuh ataupun kesehatan mental. 

Mengapa saya katakan demikian? Karena apabila kita dapat mengurangi bermedia sosial dalam artian bijak menggunakan media sosial tentu efek positifnya pun akan kita rasakan sendiri. Orang yang bermedia sosial terlalu lama biasanya hanya rebahan dan membuang waktu secara percuma, artinya tidak ada aktivitas produktif yang bisa dilakukan. 

Beda halnya jika kita mampu mengurangi bermedia sosial, tentu kita punya banyak waktu untuk melakukan aktivitas yang lebih produktif selain bermedia sosial, contohnya yang biasa saya lakukan dengan membaca dan menulis. Melalui itu ketika mampu melakukan aktivitas produktif berarti ada upaya untuk mendorong diri bisa lebih berkembang dan bisa menjadi manusia yang bermanfaat. 

Kita tahu bahwa hari ini perkembangan zaman begitu cepat dan makin berat tantangannya, maka dari itu untuk memberikan self reward pada diri sendiri agar tidak tergilas dengan zaman tentu mendorong diri untuk bisa mengembangkan skill dan adaptif pada perubahan. Jangan sampai kalau tidak mampu mendorong diri dengan baik justru membuat kita tergilas oleh perkembangan zaman. Jelas kondisi itu sangat tidak diinginkan karena hanya merugikan diri pribadi saja. 

Oleh karena itu, dengan mengurangi bermedia sosial maka ia bagian untuk menjaga tubuh terlebih bisa mendorong diri menjadi berkembang supaya menjadi manusia yang lebih baik. Menjadi manusia produktif dan mampu memberi banyak manfaat adalah bentuk self love yang tak bisa ditukar dengan harta benda dan uang.

Budi Prathama