Apes. Adalah satu satu yang pantas buat El Barca saat tumbang kontra Inter Milan di Italia kemarin. Di atas kertas Barcelona diunggulkan, alih-alih memetik tiga poin, yang ada malah keok atas tim yang sedang inkonsistensi di Serie-A. Dini hari nanti, Spotify Camp Nou Stadium yang bakal menjadi arena pertarungan Barcelona versus Inter Milan. Mau tidak mau, jika Xavi Hernandez dan Blaugrana masih punya tekad dan niat lolos ke babak selanjutnya, ya harus menumbangkan Nerazzurri. Kemenangan Barca atas Inter, jelas harga mati.
Ini tentu misi yang sangat berat bagi Mas Xavi. Sebab, skuat mahal "The winning" yang Barcelona miliki, saat mentas di Liga Champions, ini masih B-Aja. Keperkasaan Barcelona di liga domestik, tidak mampu diterapkan dan dibawa ketika melintas di ajang terbaik Benua Biru. Barca kelihatan mati kutu, dan ini tugas Xavi selaku juru taktik untuk mematahkan problematik yang saat ini sedang melandanya.
Dibanding di La Liga, statistik Barcelona sangat tidak masuk akal kalau dituangkan ke Liga Champions. Di La Liga, 8 laga 1x kebobolan. Di Champions, 3 laga 4x kebobolan. Terlihat, kalau Barca masih kaku berkiprah di Liga Champions itu sendiri. Dan terlihat pula, kalau transisi mereka dalam bertahan buruk di Liga Champions.
Kemarin, Barcelona memang sangat mendominasi jalannya laga. Semua orang tahu itu. Tapi, penyakit lama Barca adalah buruk di penyelesaian akhir. Praktis, hanya Dembele yang selalu membawa bola di tepi sayap. Sayang, dia juga tidak dalam performa terbaiknya. Ia gagal memanjakan Lewandowski.
Lewandowski adalah tipikal penyerang yang baik. Lewy memang pemain yang punya finisher apik. Tapi, soal teknik individual, ia tak lebih baik dari Suarez. Artinya, kemanjuran Lewy lebih sering bergantung kepada service bagus dari winger. Dan Dembele gagal total kemarin yang telah berlalu dengan kekalahan (crossing bobrok, saat membawa–menggiring bola mudah lepas). Fati dan Raphinha juga tak mampu membuat Lewy nyaman di sektor depan.
Jika Barcelona mau menang, maka hal lain harus dipraktikkan. Shots dari luar kotak penalti adalah salah satunya. Bukan tanpa alasan, permainan Barca memang "khas" bermain santai dan penguasaan bola yang di kedepankan. Tapi, tembakan dari luar kotak 16 jarang mereka perlihatkan. Mereka lebih sering mau ngegolin lewat skema umpan crossing dan silang di dalam kotak. Sekali lagi, mereka jarang melakukan shots dari luar.
Sementara tim yang berhadapan dengan Barca, acapkali bertahan agak dalam. Karena, mereka tahu kalau Barca perkasa di penguasaan saja. Yang, solusinya bagi Barca, ya mencoba melakukan tembakan dari luar.
Lini Tengah
Kalau mau misi mulia Barcelona tercapai: menang atas Inter dan lolos dari fase grup, maka Xavi harus jeli menjalankan taktik di lini tengah. Akhir-akhir ini, Gavi memang selalu dipasang dijadikan starter. Sayangnya duetnya dengan Busquets dan Pedri tidak OP. Pedri sebagai playmaker yang lincah, acapkali hampir berperan sama dengan Busquet: jadi pagar pertahanan (hem). Sementara Busquets, tak jarang maju ke depan membantu serangan (lebih sering). Alhasil, celah terbuka bagi lawan. Lihat, bagaimana gol tunggal Inter kemarin: Busi lambat menghadang Hakan Calhanoglu.
Kondisi fisik yang kurang baik dari Frenkie de Jong, Kounde dan Kessie, memang memaksa Xavi untuk berpikir lebih jitu dan kritis. Kalau, kalau mau mengantarkan Barcelona lolos. Berat, tentu saja. Lini tengah Barca memang harus memberikan ancaman dan pandai bertahan. Sebab lagi dan lagi. Barcelona jarang menciptakan peluang, namun tak jarang lini tengah ambruk dan bikin lawan mudah menciptakan peluang.
Lagi, lihatlah gol Hakan. Betapa leluasanya ia melesakkan bola lalu ia mencetak gol dari luar kotak penalti di lini tengah. Ke mana orang-orang Barcelona di lini tengah? Ke mana tugas mereka-mereka untuk mengantisipasi "skema open play" Inter? Di sinilah peran dan taktik Xavi dibutuhkan. Jika, jika mau menyelamatkan Barcelona dari kekalahan.
Xavi harus mencatat betul kronologi itu. Bahwa, Inter kemarin sebenarnya tidak begitu banyak menciptakan peluang, skema serangannya selalu gagal. Tapi, sekali jebol, Barcelona tak kuasa menahannya. Harusnya ini bisa ditangani jika Xavi memang pandai memetik hikmah di balik kekalahan.
Sekali lagi, kemenangan atas Inter, adalah mutlak harus diraih oleh Barca jika mau menyamai poinnya (6). Lebih baik lagi jika dini hari nanti Barcelona mencetak banyak gol. Itu semua demi menjaga dan mengantisipasi selisih gol dan head to head di grup ini untuk jadi runner-up . Mengapa runner-up? Sebab, kunci kelolosan Barca adalah mengalahkan Inter Milan, karena mengejar Bayern jelas mustahil.
Entah apa yang akan terjadi nanti, mau tidak mau Xavi memang harus memberikan instruksi yang mapan dan taktik yang tajam. Jika mau menaklukan Inter tapi dengan gaya permainan yang macam kemarin di leg pertama, siap-siap Barca dan Xavi masuk goa dan terjun ke Liga Malam Jumat. Berat?
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
Hasil Liga Spanyol: Pesta Gol ke Gawang Girona, Barcelona Kembali ke Puncak
-
Vietnam Serius Garap Program Naturalisasi: Jebolan Barcelona Jalani Uji Coba
-
Barcelona Terancam Kena Sanksi, Hansi Flick Tetap Fokus Bidik Kemenangan
-
Jay Idzes Dianggap Belum Layak Bergabung Inter Milan
-
Hasil Liga Champions: Hajar Real Madrid 3-0, Arsenal Lolos Semifinal
Kolom
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
Indonesia Krisis Inovasi: Mengapa Riset Selalu Jadi Korban?
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Lebaran di Tengah Gempuran Konsumerisme, ke Mana Esensi Kemenangan Sejati?
-
Jalan Terjal Politik Ki Hajar Dewantara: Radikal Tanpa Meninggalkan Akal
Terkini
-
Review Komang: Menelusuri Cinta Raim dan Komang yang Bikin Baper
-
Review Anime Mob Psycho 100 Season 2, Kekuatan Esper Bukanlah Segalanya
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Dilema Tristan Gooijer: PSSI Ngebet Naturalisasi, tetapi Sang Pemain Cedera
-
Rilis Foto Pembacaan Naskah, Ini 5 Pemeran Drama Labor Attorney Noh Moo Jin