Batik merupakan salah satu ciri khas Indonesia yang memiliki nilai sejarah tinggi. Hal ini dikarenakan keberadaannya yang sudah ada sejak zaman kerajaan di sekitar abad ke-10.
Selain populer di kalangan masyarakat lokal, batik juga diketahui oleh mata dunia. Nah, berikut ini empat motif diantaranya yang dianggap paling terkenal.
1. Mega Mendung
Mega Mendung berasal dari kata mega yang berarti awan dan mendung yang menggambarkan cuaca tengah sejuk. Oleh karenanya, batik ini dikenal dengan motif awan putih dan warna dasar yang cenderung biru (langit). Jenis ini berasal dari Cirebon, Jawa Barat dan dianggap sebagai batik yang paling dikenal oleh mata dunia.
Sejarah batik Mega Mendung berasal dari pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Ratu Ong Tien asal China di abad 16. Sejak itulah, para pengrajin batik membuat corak tersebut yang mulanya dibawa oleh bangsa China berupa kain putih berbentuk awan.
Mega Mendung memiliki makna bahwa kamu sebagai manusia perlu menahan emosi saat kondisi terpuruk, sedih, dan tertekan sekalipun. Intinya, harus bersikap bijaksana dalam situasi apapun, termasuk yang sulit. Yakinkan diri bahwa kamu adalah seseorang yang lugas, terbuka, dan dinamis.
2. Kawung
Batik Kawung merupakan jenis paling populer yang berasal dari Yogyakarta. Konon, batik ini diciptakan oleh salah satu sultan kerajaan Mataram pada abad ke-13. Mulanya, corak kawung menyerupai corak candi, namun kemudian berubah seperti buah.
Bentuk corak ini sesuai dengan makna kawung yang berarti kolang-kaling. Batik tersebut melambangkan harapan agar manusia mampu mengingat asal-usulnya. Di sisi lain, memiliki arti kesucian dan kesempurnaan, serta memperlihatkan diri yang ideal serta unggul bagi siapapun yang memakainya.
3. Tujuh Rupa
Pekalongan merupakan kota penghasil batik terbesar di Indonesia. Letaknya berada di Jawa Tengah. Mereka punya banyak jenis batik, salah satunya tujuh rupa yang mengusung tema alam. Coraknya menggunakan gambar tumbuhan dan binatang dengan perpaduan budaya lokal serta China.
Pasalnya, kota ini terletak di pantai pesisir, dimana menjadi transit bagi para pedagang asing di zaman dulu, termasuk China. Corak yang biasa dipakai adalah ukiran tanaman pada keramik Tiongkok. Lalu, dipadupadankan dengan hewan, seperti kupu-kupu, naga, atau ular. Berbagai ragam tersebut kemudian dipoles dengan warna-warna yang cerah.
Batik Pekalongan Tujuh Rupa bermakna kelembutan, serta menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir Jawa yang mampu beradaptasi dengan kebudayaan luar.
4. Priyangan
Batik Priyangan berasal dari Tasikmalaya yang berada di provinsi Jawa Barat. Nama ini diambil dari tanah sunda yang disebut dengan istilah Priangan. Beberapa kota lain yang termasuk ke dalamnya adalah Garut, Cianjur, Bogor, Sumedang, Ciamis, dan Sukabumi.
Corak batik ini terbagi menjadi tiga, yakni payung, flora, dan fauna. Tidak lupa warnanya yang kebanyakan cerah, namun tetap tidak terlalu mencolok. Diantaranya ada merah, biru, dan hijau yang diklaim mendapat pengaruh dari pesisir. Batik Priyangan mengandung kesan cantik dan sedikit centil yang dianggap sesuai dengan gambaran umum masyarakat Tasikmalaya.
Dilihat dari coraknya, batik Priyangan memiliki pesan agar manusia bisa lebih dekat dengan alam dan menjaga kelestariannya agar tidak punah. Untuk proses pembuatannya, jenis ini dibentuk dengan teknis batik cap dan batik tulis.
Itulah keempat motif batik yang dianggap paling populer di mata dunia. Apakah kamu punya salah satunya?
Sumber:
correcto.id, tigapagi, bahankain, motifbatik.web.id, kelaspintar
Baca Juga
-
Tolak Bahasa Melayu, Warga Malaysia Ini Larang Indonesia Menonton Upin-Ipin
-
5 Alasan Buruk yang Bikin Seseorang Memutuskan untuk Menikah, Bisa Berdampak Negatif
-
5 Pikiran Positif Ini Bisa Muncul saat Berhubungan dengan Pria yang Tepat, Wanita Perlu Tahu
-
5 Manfaat Talas bagi Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan Kekuatan Tulang
-
Jangan Pernah Mau Mengubah 5 Hal Ini hanya Demi Kebahagiaan Pasangan
Artikel Terkait
-
Ibu Bupati Chacha Frederica Kenalkan Batik "Kendil Emas": Simbol Kebanggaan Baru bagi Kabupaten Kendal
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Potret Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Resmikan Restoran Le Nusa di Jakarta, Serasi Kenakan Batik Rancangan Desainer
-
Pesona Rizky Ridho Jadi Model Busana Batik, Ramai Digombali Pemain Timnas hingga Kekasih
Lifestyle
-
3 Exfoliating Toner Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Hempaskan Bruntusan
-
Prediksi Trend Fashion 2025: Angkat Isu Lingkungan, Gender hingga Teknologi
-
3 Pelembab Panthenol untuk Redness dengan Harga Terjangkau, Cuma Rp48 Ribu
-
Rentan Harapan Palsu, Mengapa Praktik Ghosting Marak di Aplikasi Kencan?
-
Tampil Elegan dan Chic, Yuk Sontek 4 Gaya Mid-Formal ala Honey Lee!
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg