Fenomena munculnya makam-makam kuno di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jawa Tengah, menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Fenomena ini terjadi akibat musim kemarau yang panjang, sehingga menyebabkan air waduk menyusut.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, ada sekitar 20 kompleks makam kuno yang muncul di waduk tersebut. Kompleks makam ini tersebar di beberapa desa, yaitu Desa Wuryantoro, Desa Bulurejo, dan Desa Sendang.
Kijing atau batu penutup makam yang muncul di waduk tersebut sebagian besar berwarna putih. Hal ini disebabkan oleh kandungan kapur yang tinggi di tanah Wonogiri.
Beberapa makam kuno yang muncul di waduk tersebut masih memiliki tulisan nama dan tahun kematian. Berdasarkan tulisan tersebut, diperkirakan makam-makam tersebut dibangun pada abad ke-19 dan ke-20.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, Pemerintah Kabupaten Wonogiri akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejarah dan asal usul makam-makam kuno tersebut.
Jejak Sejarah yang Terkubur
Munculnya makam-makam kuno di Waduk Gajah Mungkur merupakan peristiwa yang menarik dan dapat menjadi sumber informasi sejarah. Makam-makam tersebut merupakan jejak sejarah yang terkubur selama puluhan tahun.
Melansir akuk TikTok @bangsaonline, adalah Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Wonogiri, Dennys Pradita, makam-makam tersebut kemungkinan merupakan makam warga yang tinggal di desa-desa yang terendam waduk. Masih menurut akun tersebut menjelaskan jika pada masa lalu, daerah Wonogiri bagian selatan memiliki banyak batuan kapur. Batuan kapur ini juga digunakan dalam pembuatan kijing pada tahun 1970-an.
Pemerintah dan Masyarakat Perlu Bekerja Sama
Fenomena munculnya makam-makam kuno di Waduk Gajah Mungkur juga menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya pelestarian cagar budaya. Makam-makam kuno tersebut merupakan bagian dari sejarah bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan.
Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menjaga kelestarian makam-makam kuno tersebut. Pemerintah perlu melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejarah dan asal usul makam-makam tersebut. Masyarakat juga perlu ikut menjaga kelestarian makam-makam tersebut dengan tidak merusak atau menimbunnya kembali.
Munculnya makam-makam kuno di Waduk Gajah Mungkur merupakan peristiwa yang penting. Peristiwa ini dapat menjadi sarana untuk mempelajari sejarah dan budaya bangsa. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menjaga kelestarian makam-makam kuno tersebut agar dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Belajar Membaca Peristiwa Perusakan Makam dengan Jernih
-
Kartini dan Gagasan tentang Perjuangan Emansipasi Perempuan
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
-
Idul Fitri dan Renyahnya Peyek Kacang dalam Tradisi Silaturahmi
-
Antara Pangan Instan dan Kampanye Sehat, Ironi Spanduk di Pasar Tradisional
Artikel Terkait
News
-
Edukasi Peziarah, Mahasiswa KKN Arab Saudi Resik-Resik Jabal Khandamah
-
Konservasi Air Mendesak, Pakar Sebut Pemerintah Gagal Capai Target Iklim
-
Spektakuler! UPH Festival 2025 Bangkitkan Iman dan Karakter Mahasiswa Baru
-
Karnamereka Rilis Album Terbaru "Fortune", Sebuah Cerita tentang Harapan hingga Persahabatan
-
Merdeka Bukan Soal Berburu Diskon, Tapi Bebas dari Sampah dan Polusi
Terkini
-
Bagaimana Terobosan Ini Bisa Bikin Tenaga Surya Kini Jadi Energi Termurah?
-
Rilis Trailer, Film Rabbit Trap Bakal Bawa Dev Patel ke Jurang Mimpi Buruk
-
Perlahan tapi Pasti, Fermin Aldeguer Sukses Buat Marc Marquez Khawatir
-
Penjaga Bumi dalam Ancaman: Kritik atas Mangkraknya RUU Masyarakat Adat
-
Ulasan Film War 2: Aksi Samurai hingga Drama yang Bikin Baper