Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Petinju Aljazair, Imane Khelif (Kiri) Saat Menang Atas Lawannya, Angela Carini (Kanan) Asal Italia di Ajang Olimpiade Paris 2024. (twitter.com/african_facts)

Kontroversi mengenai keikutsertaan petinju amatir asal Aljazair, yakni Imane Khelif dalam ajang Olimpiade Paris 2024 menuai pro dan kontra di dunia maya. Melansir dari kanal berita suara.com (02/08/2024), petinju yang bermain di cabor tinju amatir ini diduga memiliki kelainan gender pada dirinya yang menyebabkan dirinya secara genetik mirip dengan wanita.

Hal ini bermula saat dirinya melakoni laga di ajang Olimpiade Paris 2024 melawan petinju asal Italia, Angela Carina. Hanya kurang dari 1 menit, Angela Carina memutuskan untuk tak melanjutkan pertandingan karena menganggap lawannya curang. Kecurangan ini diindikasikan karena Imane Khelif bukanlah seorang wanita murni atau bahkan dianggap transgender. Polemik inilah yang kemudian memicu perdebatan di dunia maya.

Menanggapi kontroversi tersebut, International Olympic Comitte (IOC) pada akhirnya angkat bicara mengenai polemik yang beredar di masyarakat. Melansir dari laman resmi Olympic.org, IOC menyebut bahwa keikutsertaan Imane Khelif di ajang Olimpiade Paris 2024 ini sudah sesuai regulasi dan tak melanggar aturan apapun.

Kami telah melihat dalam laporan informasi yang menyesatkan tentang dua atlet putri yang berkompetisi di Olimpiade Paris 2024. Kedua atlet tersebut telah berkompetisi dalam kompetisi tinju internasional selama bertahun-tahun dalam kategori wanita, termasuk Olimpiade Tokyo 2020, Kejuaraan Dunia Asosiasi Tinju Internasional (IBA), dan turnamen yang disetujui IBA. Agresi terhadap kedua atlet ini sepenuhnya didasarkan pada keputusan sewenang-wenang ini, yang diambil tanpa prosedur yang tepat, terutama mengingat bahwa para atlet ini telah berkompetisi dalam kompetisi tingkat atas selama bertahun-tahun. Pendekatan seperti itu bertentangan dengan tata kelola yang baik. Aturan kelayakan tidak boleh diubah selama kompetisi berlangsung dan setiap perubahan aturan harus mengikuti proses yang sesuai dan harus didasarkan pada bukti ilmiah,” tulis pengumuman resmi dari IOC pada Rabu (31/07/2024).

Imane Khelif Dianggap Memiliki Kondisi Kelainan Langka

Sebelumnya, Imane Khelif disinyalir memiliki kondisi medis langka yang dikenal dengan sindrom DSD. Kondisi ini membuat kromosom genetik yang dimiliki oleh petinju berusia 25 tahun tersebut membuatnya memiliki hormon testosterone yang melebihi wanita normal pada umumnya. Hal ini bisa menjadi salah satu penyebab kondisi fisik dari Imane Khelif, baik dari postur, tubuh, massa otot dan daya tahan tubuh hampir mendekati seorang pria kendati merupakan wanita normal.

Kita tunggu bagaimana akhir dari polemik atlet kelainan gender tersebut yang memang menuai banyak pro-kontra di masyarakat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir