Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rizky Pratama Riyanto
Potret serba-serbi Festival Bulan Bahasa di SMA Negeri 1 Purwakarta (Ekstrakurikuler Multimedia & Broadcasting)

Peringatan bulan bahasa jatuh pada akhir bulan Oktober ini, SMA Negeri 1 Purwakarta telah merencanakan untuk merayakan bulan bahasa sekaligus juga untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda pada Senin (28/10/2024) lalu dengan mengangkat tema 'Lokasa Anankara' yang bertujuan untuk mewujudkan eksplorasi ide dan potensi tak terbatas dari seluruh siswa dalam berbahasa.

Bulan bahasa ini juga disambut dengan parade pakaian nusantara oleh guru dan siswa. Selain itu, dalam pelaksanaan puncak acara juga ditampilkan tari tradisional dan modern oleh ekstrakurikuler tari, penampilan teater oleh ekstrakurikuler teater, dan penampilan ekstrakurikuler band yang memesona. 

OSIS-BPHPK SMA Negeri 1 Purwakarta pun ikut serta membantu keberlangsungan acara yang diselenggarakan dengan mengajak siswa setiap kelas untuk mengikuti perlombaan yang diadakan. Ada 10 cabang lomba yang dapat diikuti oleh siswa di antaranya:

1. ASMANTA (ANAK SMANSA BERCERITA)

Perlombaan menulis cerita pendek ini melatih perkembangan pemikiran dalam suatu cerita yang bertujuan untuk mendukung semangat bersaing positif di kalangan siswa dan meningkatkan keterampilan menulis dalam berbahasa Indonesia dengan kaidah kebahasaan yang sesuai. 

Selain itu, perlombaan ini juga menguji kita untuk berpikir dan berbahasa dalam membuat sebuah karya melalui tulisan. Tema cerita pendek pun diberitahukan oleh panitia ketika perlombaan akan dimulai, begitu juga dengan penulisan cerita diberi waktu sekitar 90 menit.

Kompetisi ini diikuti oleh siswa setiap kelas sebagai penunjang kreativitas dalam menorehkan sebuah karya pada tulisan dengan berbagai kriteria penilaian yaitu:

  • Kelengkapan aspek formal cerpen berupa judul, nama penulis, dialog, dan narasi.
  • Kelengkapan unsur intrinsik cerpen berupa sarana cerita dan pengembangan tema yang relevan dengan judul.
  • Keberadaan dimensi kreatif cerpen seperti gaya bahasa dan cara penulisan.
  • Keterpaduan unsur atau struktur cerpen seperti kaidah plot, dimensi tokoh, dan dimensi latar.
  • Kesesuaian penggunaan bahasa cerpen.
  • Dimensi kreatif mengenai gaya penulisan dengan ragam dimensi bahasa yang disesuaikan dengan dimensi tokoh dan dimensi latar.

Dengan adanya perlombaan tersebut mampu meningkatkan daya berpikir siswa dan mengajaknya dalam menulis kreatif serta melestarikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 

2. SARASI (SMANSA MERANGKAI PUISI)

Perlombaan merangkai puisi atau menulis puisi ini merupakan kompetisi literasi yang bertujuan untuk meningkatkan minat tulis siswa sebagai upaya mendukung gerakan literasi sekolah dan mengembangkan kreativitas dalam bidang sastra melalui ide pemikiran dan perasaan.

Tujuan dengan diadakan lomba tersebut terdapat banyak hal lainnya di antaranya meningkatkan kemampuan literasi menulis dan mengembangkan kreativitas serta daya imajinasi dalam mengekspresikan diri melalui sebuah karya tulisan. 

Kompetisi ini diikuti oleh siswa selama 60 menit dan tema puisi diberitahu sebelum mulainya perlombaan. Setiap peserta diwajibkan untuk membawa alat tulis dan papan dada sebagai alas, sedangkan kertas diberikan oleh panitia secara langsung.

Peserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu karya puisi dan diwajibkan untuk menuliskan puisi di kertas dengan ketentuan panjang puisi minimal 5 bait dan larik dibebaskan. 

Kriteria penilaian karya yang dilakukan oleh juri yaitu: 

  • Kesesuaian dengan tema (20%)
  • Orisinalitas dan kreativitas (20%)
  • Diksi dan gaya bahasa (20%)
  • Struktur dan komposisi (15%)
  • Kekuatan emosi dan imajinasi (15%)
  • Pesan dan makna (10%)

Dengan adanya perlombaan tersebut mampu membuat siswa berpikir kreatif untuk menyalurkan sebuah perasaan kepada tulisan dalam bentuk puisi. Menumbuhkan minat dalam menulis puisi juga adalah hal yang tidak mudah, maka perlu adanya perlombaan seperti ini untuk meningkatkan keinginan siswa.

3. COSMASA (COSPLAY MANIA ANAK SMANSA)

Perlombaan ini memang tidak hanya membuat orang tertarik mendengarnya, tetapi juga tentu ingin mencobanya. Siswa akan melakukan sebuah penampilan dengan menggunakan kostum dan properti suatu karakter dengan kecocokan budaya atau negara setempat, baik meniru seperti menjadi anime, tokoh film, atau sebuah karakter. 

Peserta melakukan gladi bersih sesuai undian yang ditentukan dan dianjurkan sudah mengenakan kostum dari rumah untuk menghemat waktu pelaksanaan. Berikut ini adalah kriteria penilaian yang dapat diperhatikan oleh peserta:

  • Kesesuaian kostum (Penilaian berdasarkan kecocokan kostum dengan budaya atau negara yang diwakili 
  • Aksesori dan properti (Kualitas dan kreativitas dalam pemakaian aksesori atau properti)
  • Akting dan gestur (Penghayatan karakter, ekspresi, dan penguasaan panggung)
  • Kreativitas performa (Kemampuan peserta dalam berimprovisasi dan menciptakan inovasi selama penampilan)

4. DORA (DONGENG RAKYAT)

Perlombaan ini melakukan unjuk bakat bercerita dalam bahasa sunda atau ngadongeng antar perwakilan kelas. Setiap perwakilan kelas menceritakan dongeng yang sudah dipilih oleh panitia di antaranya Situ Bagendit, Jonggrang Kalapitung, Tangkuban Parahu, dan Sasakala Talaga Warna.

Peserta menceritakan dongeng tersebut dengan durasi waktu minimal 3 menit dan maksimal 7 menit, selain itu diberikan peringatan berupa bendera setiap batas waktu. Kemudian, peserta tidak diperkenankan untuk melihat teks saat bercerita. Properti yang dibawa oleh peserta juga diperbolehkan untuk mendukung suasana penampilan. 

Hal yang perlu diperhatikan berdasarkan kriteria penilaian juri berupa lima kategori yaitu penampilan peserta, penghafalan cerita, intonasi suara, ekspresi, dan pelafalan dalam bercerita. 

5. LA SCÈNDÈLICE (LA SCÈNE DÈLICE)

Pada perlombaan ini peserta berjumlah dua orang untuk melakukan presentasi makanan khas Prancis dalam bahasa Prancis. Selain itu, kompetisi ini juga melatih kemampuan berbicara di depan umum dalam berbahasa Prancis. 

Ketika sedang pelaksanaan presentasi diperbolehkan membawa teks di kertas untuk siswa yang melakukan presentasi dalam bahasa Prancis, sedangkan temannya menjadi penerjemah dalam bahasa Indonesia. 

Hal yang perlu diperhatikan oleh peserta dalam kriteria penilaian juri yakni saat melakukan presentasi makanan sedang berlangsung, penampilan makanan yang dipersembahkan, dan pelafalan bahasa Prancis.

6. MONAS (MONOLOG ANAK SMANSA)

MONAS merupakan ajang perlombaan dalam rangka memperingati bulan bahasa untuk dapat menjadi batu loncatan siswa mengeksplorasi bakat dan potensi mereka dalam bermain peran secara tunggal, meningkatkan kreativitas, rasa percaya diri, kemampuan komunikasi, dan sebagai wujud apresiasi terhadap seni peran sekaligus berbahasa dan berbudaya Indonesia. 

Peserta melaksanakan kompetisi di aula dan diharapkan untuk memilih satu judul monolog yang sudah ditentukan di antaranya Secercah Harapan - Dagna Kavita L.S.P, Koruptor Budiman - Agus Noor, dan Balada Sumarah - Tentrem Lestari.

Selain itu, properti dan kostum yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan lomba diperbolehkan oleh panitia penyelenggara sebagai ide kreativitas peserta, begitu juga dengan lagu pengiring.

Aspek yang menjadi perhatian siswa yaitu penjiwaan karakter, penguasaan panggung, properti, kostum, dan vokal peserta dalam mengikuti perlombaan monolog.

7. PELANGI (PENGHAYATAN LANTUNAN DALAM PUISI)

Kompetisi ini merupakan ajang apresiasi sastra bagi siswa dan siswi di SMA Negeri 1 Purwakarta untuk menyalurkan bakat dan kreativitas dalam seni membaca puisi. Lomba ini juga bertujuan untuk menggali kemampuan peserta dalam menghayati, mengekspresikan, dan menyampaikan puisi dengan lantunan yang menyentuh hati. 

Puisi yang dibawakan sudah ditentukan oleh panitia yaitu Sajak Saonggok Jagung - W.S Renra, Malu - Taufik Ismail, dan Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Damono. Diharapkan peserta pun mencetak puisi yang telah dipilih sebelum pelaksanaan perlombaan dan membacakannya dalam durasi maksimal 5 menit. 

Kriteria penilaian yang harus diperhatikan oleh para peserta yaitu penghayatan, pengucapan dan ketepatan kata, ekspresi, intonasi, dan penampilan peserta dalam melantunkan puisi. 

8. SAIYUU (SMANSA SEIYUU)

Perlombaan ini diadakan untuk melatih kemampuan berbahasa asing serta mengasah kreativitas. Peserta menjadi pengisi suara untuk anime, film, dan lain-lain. Siswa yang mengikuti perlombaan diperkenankan memilih potongan klip, membaca teks atau naskah, dan menampilkan suara dengan durasi maksimal 3 menit tanpa suara.

Potongan klip dapat dipilih sesuai dengan yang ditentukan oleh panitia yaitu judul serial animasi Jepang seperti BLEACH, SPY x FAMILY, Attack on Titan, Jujutsu Kaisen, One Piece, Demon Slayer, Naruto, Kimi No Nawa, Love Is War, dan lain sebagainya. 

Beberapa kriteria penilaian yang dapat diperhatikan peserta adalah kejelasan dan ketepatan suara dengan klip video, kreativitas peserta, kefasihan dalam berbahasa, dan pendalaman karakter. 

9. SOUND (SMANSA OUTSTANDING UNIQUE NEW DIVAS) 

Perlombaan ini menampilkan bakat menyanyi dalam bahasa Inggris bagi para peserta yang berkompetisi sebagai ajang untuk mengeksplorasi kemampuan vokal, mengekspresikan inovasi dan kreativitas, dan meningkatkan rasa percaya diri di atas panggung.

Peserta diwajibkan untuk memilih satu lagu pilihan yang telah disediakan oleh panitia di antaranya Loneliness - Putri Ariani, Die With A Smile - Bruno Mars, Hero - Mariah Carey.

Juri menilai dengan beberapa kriteria seperti pengucapan, intonasi, ekspresi, penampilan, dan kepercayaan diri peserta yang membawakan lagu dalam perlombaan.

10. SA-CRECH (SMANSA CREATE SPEECH)

Perlombaan ini merupakan ajang untuk para peserta berpidato bahasa Inggris dalam meningkatkan kemampuan berbahasa asing serta mengembangkan keterampilan komunikasi dan kepercayaan diri siswa dalam berbicara di depan umum. 

Panitia telah menyiapkan tiga tema yang dapat dipaparkan oleh peserta yaitu peran teknologi dalam pendidikan, pengaruh globalisasi dalam bahasa daerah, dan peran bahasa dalam membangun karakter moral. 

Durasi waktu yang dapat digunakan oleh peserta sesuai dengan teknis perlombaan yaitu minimal 3 menit dan maksimal 5 menit, jika durasi kurang atau lebih maka akan ada pengurangan poin dari juri. 

Beberapa kriteria penilaian yang menjadi perhatian peserta yaitu kesesuaian dengan tema, intonasi suara, ekspresi, gestur tubuh, dan artikulasi selama berpidato.

Seluruh perlombaan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan minat membaca dan menulis serta sekaligus mengembangkan budaya literasi di dalam diri siswa. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Rizky Pratama Riyanto