Setiap daerah pasti memiliki sebuah tradisi yang di khususkan kepada orang yang sedang hamil. Tradisi tersebut berjalan sesuai adat dan budaya setempat selama puluhan bahkan ratusan tahun lamanya. Pada tradisi adat Jawa, orang yang sedang mengandung selama 7 bulan harus mengadakan sebuah ritual. Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah tradisi mitoni, tradisi selamatan hamil 7 bulanan yang sudah ada sejak dari dulu di wilayah pulau Jawa.
Tradisi 7 bulanan ini memiliki banyak istilah dalam penyebutannya, di Jawa Tengah, tradisi tujuh bulanan dikenal dengan istilah mitoni, sedangkan di Jawa Timur upacara adat 7 bulanan lebih dikenal dengan tradisi tingkeban, selain itu di daerah Madura juga memiliki penyebutan yaitu palet kandhungan, dan di Jawa Barat disebut dengan tradisi nujuh bulan.
Dalam tradisi Jawa, mitoni merupakan serangkaian upacara siklus hidup. Tujuan adanya tradisi mitoni ini adalah memohon keselamatan untuk calon ibu dan calon bayi agar mendapatkan keselamatan sejak dalam kandungan hingga tumbuh dewasa. Selain itu, mitoni juga bertujuan untuk melestarikan budaya nenek moyang, agar tetap terjaga. Sehingga, unsur budaya yang ada pada mitoni tetap menjadi ciri khas bagi masyarakat Jawa.
Dalam tradisi mitoni terdapat beberapa macam jenang yang dijadikan sebagai pelengkap, yaitu jenang abang, jenang putih, jenang kuning, jenang ireng, jenang waras, dan jenang sengkolo. Tidak hanya itu, mitoni juga menggunakan sajian tumpeng, lauk pauk pelengkap, buah-buahan, kembang setaman, serta berbagai jenis dedaunan.
BACA JUGA: Regionalisme dan Regionalisasi dalam Membangun Keberagaman di Indonesia
Beberapa daerah yang melakukan tradisi mitoni memiliki rangkaian acara yang berbeda-beda. Pada Umumnya, tradisi mitoni ini diawali dengan upacara siraman dengan maksud untuk membersihkan kotoran yang melekat pada tubuh ibu hamil serta membersihkan hati dan jiwa, sesuai dengan istilah jawa ngruwat sukerta. Air yang digunakan untuk prosesi penyiraman diambil dari 7 sumur yang berbeda.
Setelah itu dilanjutkan dengan prosesi brojolan (melepaskan dua buah kelapa muda gading). Caranya adalah kelapa tersebut diberi gambar tokoh wayang Kamajaya dan Kamaratih, yang dimana keduanya melambangkan jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Diumpamakan dengan buah kelapa gading yang menjadi simbol bahwa orang tua sudah siap menerima apapun jenis kelamin buah hati mereka.
Untuk penutup acara, diadakan dodol atau jualan rujak yang dilakukan oleh calon ibu dengan membawa sebuah wadah untuk menampung hasil jualannya. Uang yang digunakan untuk membayar hasil jualan tersebut dinamakan kreweng (potongan tanah liat). Tradisi tersebut bisa dilakukan pada hari selasa dan sabtu baik siang maupun malam hari.
Tradisi mitoni merupakan tradisi yang sangat baik. Oleh sebab itu kita harus melestarikannya agar tradisi mitoni tetap ada dan bisa diturunkan ke generasi selanjutnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Seru! Belajar Parenting Bersama Ibu-Ibu di Desa Muaro Jambi
-
Jangan Diabaikan! Ini Dia 5 Dampak Negatif Menonton Konten Pornografi
-
4 Manfaat Melukis bagi Kesehatan Psikologis, Kamu Sudah Coba?
-
Pentingnya Melakukan Analisis SWOT pada Diri Sendiri, Kamu Harus Coba!
-
7 Tips Ini Bisa Ajarkan Anak Rajin Menabung, Orangtua Harus Tau!
Artikel Terkait
-
Destinasi Liburan Akhir Tahun, Menikmati Tradisi Natal di 3 Negara Asia
-
Etika Menjaga Kelestarian Destinasi Alam
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Dari Nabi Musa Hingga Zaman Modern: Misteri dan Fakta di Balik Manusia-Manusia Raksasa
-
Ulasan Novel 11.11: Kisah Cinta yang Berawal dari Mitos Angka 11.11
Rona
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Mengenal Pegon, Kendaraan Tradisional Mirip Pedati yang Ada di Ambulu Jember
-
Fesyen Adaptif: Inovasi Inklusif di Dunia Mode untuk Penyandang Disabilitas
-
KILAS dan Edukasi G-3R di Cimenyan: Membangun Kesadaran Pengelolaan Sampah
-
Vera Utami: Pionir Inklusivitas Pakaian Adaptif bagi Penyandang Disabilitas
Terkini
-
Strategi Mengelola Waktu Bermain Gadget Anak sebagai Kunci Kesehatan Mental
-
Cetak 2 Gol, Bukti "Anak Emas" Tak Sekadar Julukan bagi Marselino Ferdinan
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Sabar, Syukur, dan Ikhlas: Kunci Sukses Bahagia Dunia Akhirat
-
Spoiler! Hunter X Hunter Chapter 403: Balsamilco vs Pangeran Halkenburg