Entah harus kumulai dari kata seperti apa
Untuk menggambarkan perasaan ini
Tak ada penggambaran kata-kata yang sepadan
Untuk menunjukkan cintaku padamu
Pena ini tak henti menari-nari menoreh tinta di atas kertas putih
Aku selalu saja merasa baktiku tak pernah cukup
Hatiku masih saja selalu bergetar ketika aku menatap matamu
Jantungku seakan berhenti berdetak
Kala jemariku membasuh kedua kakimu yang bercampur aliran air mata
Saat kau terlelap
Kutatap raut wajahmu yang tak lagi muda
Kuperhatikan tiap garis wajahmu
Tanganmu yang tak lagi halus
Terlintas kenangan lalu ketika aku dalam buaianmu
Begitu cepat berlalu
Mungkinkah ada kesempatanku lagi merasakan hangatnya pelukanmu tanpa batas usiaku?
Ya, mungkin kini aku yang mulai memberi kehangatan pelukan bagimu, pada tubuh yang tak lagi tegap
Untaian kata yang kau baca ini hanya secercah bait-bait indah yang ingin kusampaikan padamu
Aku mungkin tak mampu menyampaikan ini dihadapanmu
Bibirku bungkam terasa terkunci
Aku tak mampu menahan tiap tetes air mataku
Namun aku berusaha mampu menunjukkan kecintaanku padamu
Melalui tulisan dari seorang putri yang memanggilmu IBU
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Berkaca dari Agus Salim, Ini Cara Tiko Anak Ibu Eny Pakai Uang Donasi dengan Amanah
-
Fedi Nuril Terlalu Sering Poligami, Ernest Prakasa Ingin Sang Aktor Perankan Tokoh Pastur
-
Profil Ibu Natasha Wilona: Bertahun-tahun Jadi Single Parent, Kini Eks Suami Muncul
-
Mulas Saat Hamil? Bisa Jadi Ini Beragam Penyebabnya
-
Novel Dompet Ayah Sepatu Ibu, Kisah Asrul dan Zenna dalam Meraih Impian
Sastra
Terkini
-
PSSI Targetkan Timnas Indonesia Diperingkat ke-50 Dunia pada Tahun 2045 Mandatang
-
Review Gunpowder Milkshake: Ketika Aksi Bertemu dengan Seni Visual
-
Memerankan Ibu Egois di Family by Choice, Kim Hye Eun: Saya Siap Dihujat
-
3 Serum yang Mengandung Tranexamic Acid, Ampuh Pudarkan Bekas Jerawat Membandel
-
3 Varian Cleansing Balm Dear Me Beauty untuk Kulit Kering hingga Berjerawat