Sebab apa kutanya
Ingin selalu egomu dimenangi
Berkeluh kesah menyiar persoalan
Meminta saran, sendiri membantah
Tak mendengar. Untuk apa meminta?
Kau bijak katamu. Kutahu sebatas kata.
Sebab pada setiap perkara, selalu kau
Di media sosial mengadu. Tak jarang,
Tutup akun, buka kembali.
Romanmu selalu kau puisikan,
Aku membaca penuh kebosanan.
Selang waktu tinggal menunggu
Terulang pasti, lagi dan lagi.
Telingaku akan segera tuli, nanti
Mulutku pun akan segera membisu
Ragaku tak sudi menerima ceritamu.
Tag
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Ulasan Buku Menjala Kunang-Kunang, Rayakan Patah Hati Lewat Sebuah Puisi
-
Ulasan Buku Pencurian Terbesar Abad Ini, Puisi dengan Perspektif Tak Biasa
Sastra
Terkini
-
Dipanggil STY ke AFF Cup 2024, Pratama Arhan Belum Pasti Jadi Pemain Inti?
-
Cerdas dalam Berkendara Lewat Buku Jangan Panik! Edisi 4
-
Asmara Jung Woo-sung Disorot Usai Mengaku Punya Anak dengan Moon Ga-bi
-
Netflix Hadirkan Dokumenter Baru: Sisi Rentan Elvis Presley Terungkap!
-
4 Rekomendasi Blush On Berbentuk Stick, Anti Ribet dan Praktis!