ilustrasi menyendiri (pixabay.com/Free-Photos)
Dalam kepalaku ada gema namamu
Pada ketiadaan yang terasa asing
Merekah hampa binar kenang yang membias
Suara-suara terpantul bersahutan
Memekikkan telinga hanya didengar sendiri
Jalanan kota kini ditatap lamat-lamat
Pernah saban hari disusuri bersama
Celotehan akrab di simpang jalan yang padat
Juga tangan yang berjabatan erat
Hingga kini
Dunia dijalani masing-masing,
Asing…
Tag
Artikel Terkait
-
Diam-Diam Romantis, Nagita Slavina Bikin Puisi Cinta Menyentuh untuk Raffi Ahmad
-
Mahasiswa PPG FKIP Unila Asah Religiusitas Awardee YBM BRILiaN Lewat Puisi
-
Antara Doa dan Pintu yang Tertutup: Memahami Sajak Joko Pinurbo
-
4 Alasan Buku Kumpulan Puisi Perjamuan Khong Guan Wajib Kamu Baca!
-
Puisi Wiji Thukul Kembali Menggema: Peringatan dalam Pusaran Ketidakadilan
Sastra
Terkini
-
Jika Pindah ke AC Milan, Jay Idzes Harus Bersaing dengan 3 Bek Tangguh Ini
-
Review Film Bullet Train Explosion: Teror Bom yang Mengancam Kereta Shinkansen
-
Meski Berbeda Seeding Pots, Timnas Indonesia U-23 Dipastikan Tak Akan Berjumpa Thailand dan Vietnam
-
Tayang Bulan Juni, Intip 4 Pemeran Utama Drama Korea Bertajuk 'Love Phobia'
-
5 Drama China yang Dibintangi Xu Hao, Genre Fantasi hingga Romcom