Kotaku hilang...
Hilang bersama sejuta kenangan
Aku terperangah...
Tertegun bersama hilangnya sejuta harapan
Kupikir laut akan semakin membiru
Kupikir tumbuhan akan kian menghijau
Nyatanya hanya sebuah cerita singkat dalam sekejap
Namun terkenang sepanjang masa
Di mana pohon?
Di mana tanah yang subur?
Inikah janji-Mu?
Inikah balasan-Mu?
Merintih jiwaku
Saat itulah kupikir surga
Semakin dekat
Semakin nyata
Di depan mata
Hempasan dahsyat pemisah raga dan jiwa
Menghantam segala impian di bumi-Mu tercinta
Allahu akbar
Maafkan kami yang sia-siakan nikmat-Mu
Allahu akbar
Nama-Mu terdengar di mana-mana
Allahu akbar
Hamba-Mu memanggil dengan jeritan tangis kesedihan
Hamba-Mu memohon belas kasih dengan aliran banjir air mata
Itulah suara dari hamba-Mu yang takut akan hari setelah kematian
Itulah suara dari hamba-Mu yang telah teracuni kesenangan dunia
Maafkan, maafkan dan maafkan kami
Hingga saat bumi ini pun akan Kau hancurkan
Kami mampu berserah pada-Mu
Ya ...Allah
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Dari Kemerdekaan ke #SuaraParaJuara: Semangat 45 di Lapangan Futsal
-
4 Sunscreen Panthenol Harga Rp40 Ribu, Proteksi Kulit dan Jaga Skin Barrier
-
Review Film Weapons: Horor Misteri yang Penuh dengan Teka-teki
-
Trailer Film Keeper: Kisah Percintaan yang Sekejap Berubah Jadi Teror
-
Persebaya Surabaya Bidik Kemenangan, Kekuatan Bali United Jadi Sorotan