Scroll untuk membaca artikel
Munirah | riyuning
Ilustrasi Pemandangan Pepohonan. (Shutterstock).

Kotaku hilang... 

Hilang bersama sejuta kenangan

Aku terperangah...

Tertegun bersama hilangnya sejuta harapan

Kupikir laut akan semakin membiru

Kupikir tumbuhan akan kian menghijau

Nyatanya hanya sebuah cerita singkat dalam sekejap

Namun terkenang sepanjang masa

Di mana pohon?

Di mana tanah yang subur?

Inikah janji-Mu?

Inikah balasan-Mu?

Merintih jiwaku

Saat itulah kupikir surga

Semakin dekat

Semakin nyata

Di depan mata

Hempasan dahsyat pemisah raga dan jiwa

Menghantam segala impian di bumi-Mu tercinta

Allahu akbar

Maafkan kami yang sia-siakan nikmat-Mu

Allahu akbar

Nama-Mu terdengar di mana-mana

Allahu akbar

Hamba-Mu memanggil dengan jeritan tangis kesedihan

Hamba-Mu memohon belas kasih dengan aliran banjir air mata

Itulah suara dari hamba-Mu yang takut akan hari setelah kematian

Itulah suara dari hamba-Mu yang telah teracuni kesenangan dunia

Maafkan, maafkan dan maafkan kami

Hingga saat bumi ini pun akan Kau hancurkan

Kami mampu berserah pada-Mu

Ya ...Allah

riyuning