Aku hanyalah seorang jiwa yang malang
Yang rendah harkatnya dipandang orang
Layaknya seekor binatang liar nan gahar
Yang entah kemana arahku mendayung hidup
Hatiku terasa kotor yang menghitam kian pekat
Pikir dan rasa batinku sudah tak bernyawa lagi
Banal telah menjadi jalan kehidupanku
Perangaiku yang bengal nan ganas kian ditakuti
Orang-orang menjulukiku si preman bengal
Yang setiap hari selalu memalak para pedagang
Nuraniku sudah terputus bak seutas tali
Selalu berjalan sempoyongan beraroma alkohol
Tapi hati ini yang dari dalam berkata berhentilah
Rasanya sudah penat pula kujalani ini semua
Jiwaku yang begitu lusuh layaknya sebuah baju
Kuharap jiwa ragaku ingin bersih kembali
Aku berharap dan memohon agar bisa kembali ke jalan-Nya
Sang Illahi yang maha pemberi rahmat dan hidayah
Kuingin kembali mencari hidayah-Nya penuh kesungguhan
Akan tetapi siapakah gerangan yang ingin menuntunku ke jalan-Nya
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Imabsi Gelar Kelas Karya Batrasia ke-6, Bahas Repetisi dalam Puisi
-
Perang di Lebanon Masih Berkecamuk, Total Korban Jiwa Terkini Capai 3.243 Orang
-
Israel Terus Serang Wilayah Lebanon Selatan, Korban Meninggal Dunia Mencapai 3.100 orang
-
Ulasan Buku 'Berdamai dengan Air Mata', Merayakan Kesedihan Lewat Puisi
-
5 Contoh Puisi untuk Hari Ayah, Ungkap Kasih Sayang dengan Cara yang Indah
Sastra
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade