Hidup menggelandang di ibukota sendiri
Menyendiri tanpa tahu arah berpihak kemana
Berbekal pangan dan uang apa adanya
Sepanjang siang malam mencari Rupiah
Namun tiada Rupiah satupun yang kugenggam
Entah kenapa begitu terasa sulit bagiku
Tuk bertahan hidup menggelandang di ibukota
Tiada satupun kerabat yang kuhampiri
Diriku terpisah dari kampung nan jauh
Seakan diriku ini kian lama kian tersiksa jua
Panas terik yang membakar tubuhku
Debu asap yang kian lama menyesakkan dada
Walau menggelandang tiada asa yang putus
Tiada kenal kata lelah dan menyerah begitun saja
Bertempur melawan kemalasan demi Rupiah
Berjuang hingga mencapai titik darah penghabisan
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Efek Domino Donald Trump Bisa Menghantam Ekonomi Indonesia?
-
Trump Menang Pilpres, Rupiah Bersiap 'Kebakaran Jenggot'
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Kumpulan Puisi Untuk Hari Guru 2024, Bisa Dibacakan Saat Perayaan di Sekolah
-
Rupiah Strong Lawan Dolar AS di Penutupan Perdagangan Selasa
Sastra
Terkini
-
Tampil Feminin saat Hangout dengan 4 Padu Padan Outfit Rok ala Beby Tsabina
-
Mengulas Romantisme Ibukota Lewat 'Kisah dari Selatan Jakarta' Karya WSATCC
-
Taeyeon Girls' Generation Bahas Ketidaksempurnaan di Lagu Baru 'Hot Mess'
-
Review Film Agatha All Along, Ambisi Dapatkan Kembali Kekuatan Sihir
-
Pelatih Striker Timnas Indonesia Minta Pemain Lakukan Ini Jelang Hadapi Jepang