Ilustrasi Pelangi (Pexels.com/Frans Van Heerden)
Di pagi itu, senyumnya kembali
Raut ekspresi yang mulanya tampak lelah dan tak percaya diri
Sekarang tidak lagi
Anak itu kembali ceria nan berseri
Dia melupakan hatinya yang terbelah
Dia tak peduli dengan tangisnya yang kapan hari pecah
Anak itu hanya ingin tenang dan pasrah
Sambil menikmati panorama yang indah
Harapan telah kembali ia dapatkan
Selepas sekian lama berjuang mati-matian
Setelah berkali-kali berdebat dengan keputusasaan
Selesai ia terjatuh, tersungkur, terhempas, terbungkam
Tersenyumlah, wahai anak muda!
Jangan biarkan langkahmu yang penuh darah itu sia-sia!
Nyalakan kembali gelora
Sebab kau telah kembali memiliki asa
Mei 2021
Baca Juga
-
Menggugat Sekolah yang 'Tak' Bersalah
-
Film Encanto: Tak Ada Keluarga yang Benar-benar Sempurna
-
Doctor Strange MoM: Menyelamatkan Dunia Bukan Perkara yang Membahagiakan
-
Privilese Spider-Man dan Batman serta Korelasinya dengan Konsep Berbuat Baik
-
Imam Al Ghazali dan Tuduhan Soal Penyebab Kejumudan Berpikir
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Ulasan Novel Built to Last: Pertemuan Dua Hati di Tengah Renovasi
-
Review Novel Ikhlas Penuh Luka: Bukan tentang Melupakan, Tapi Merawat
-
Lemon Drop oleh ATEEZ: Pengakuan Cinta yang Manis dan Menyegarkan
-
Jarang Diketahui! Ini 5 Cara Efektif Pahami Fitur dan Layanan Aplikasi BMKG
-
Media Italia Bongkar Masa Depan Jay Idzes Bersama AC Venezia, Seperti Apa?