Ilustrasi Secangkir Kopi. (Pixabay)
Puisiku sudah jadi
Kuselipkan mereka dalam sakuku
Saku yang biasa aku selipkan buku saku
Hujan makin menjadi
Tak ada cahaya bulan malam ini
Lampu kampus yang samar seperti ingin mati
Puisiku sudah jadi
Kuselipkan mereka diantara halaman buku saku
Dan kamu boleh bilang, "Kenapa kamu begitu?"
Maka harus aku putar otak
Dipikir dengan logika
Dirasa dengan hati
Aku tak perlu khawatir
Jika kelak kau pergi
Puisiku sudah jadi
Disaku seragamku yang kau pandang dari nun jauh
Baca Juga
-
Kunjungan Presiden RI ke Malaysia, Dapat Penghormatan Tinggi dari Kerajaan
-
Membangun Ketahanan Indonesia dari Ancaman Laut China Selatan
-
Malaysia Sepi Kembang Api saat Perayaan Tahun Baru, Demi Hormati Palestina
-
Indonesia Pastikan Tidak Ada WNI Korban Konflik Palestina-Israel
-
Situasi Terkini Konflik Hamas-Israel pasca Serangan Roket
Sastra
Terkini
-
Refleksi Penyesalan dan Retaknya Asmara di Lagu BoyNextDoor '123-78'
-
Josh Hartnett Siap Comeback ke Layar Kaca lewat Serial Bertema Monster Laut
-
5 Pembasmi Iblis Terkuat Gugur saat Bertugas di Kimetsu no Yaiba, Heroik!
-
Review Film Perfect Days: Kebahagiaan Sederhana di Dalam Toilet Umum Tokyo
-
Wisata Sendang Kun Gerit, Tempat Liburan Keluarga yang Ideal di Sragen