Ilustrasi Bayangan Semu. (Unsplash/Martino Pietropoli)
Terduduk meratap pusara makammu
Di suatu malam yang dingin tiada terkira
Di bawah pelukan sinar purnama yang terang
Lolongan anjing yang berbunyi tiada hentinya
Bayang-bayang kehadiranmu seakan menghampiriku
Kau yang telah berada di nirwana sejenak pulang ke dunia
Pulang ke dalam pelukan kasihku tak terpisahkan
Sinar wajahmu nan kemilau bak cahaya nirwana
Tanganmu yang kian dingin membuat hatiku bergetar
Berbalut baju putih dengan semerbak wangi nirwana
Kau yang telah meninggalkanku menuju nirwana
Sejenak kau pulang kembali kepadaku dalam damai
Tapi pertemuan kita di pusara makammu tak lama
Kau harus berpisah pergi menuju nirwana
Pulanglah menuju alam kelanggengan penuh suka cita
Doaku dari suamimu tercinta kan terpancar tanpa putusnya
Komentar
Berikan komentar disini >
Baca Juga
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Jago Matematika Disebut Pintar: Kenapa Angka Jadi Ukuran Cerdas di Indonesia?
-
Zita Anjani dan Gelombang Kritik: Antara Tanggung Jawab dan Gaya Hidup
-
Ghosting Bukan Selalu Soal Cinta: Saat Teman Jadi Avoidant
-
Demo Ojol Geruduk DPR di Tengah Hujan: Ini Tuntutan Pedas Mereka!
-
Belum Juga Jera, AFC Kembali Bikin Ulah Jelang Bergulirnya Ronde Keempat Babak Kualifikasi