Aku merenung dan berpikir banyak.
Memahami nasib dan beban hidupku.
Memandang kebebasan orang lain, di sela keterbatasanku.
Menuntut kemampuan, di atas kekuranganku.
Aku kadang berontak, mengapa mereka bisa sedang saya tidak.
Mengapa mereka selalu beruntung ketimbang saya. Apakah ini yang namanya porsi keadilan?
Apakah memang seperti ini, pahitnya hidup yang harus aku lawan?
Mungkin aku berada di masa yang tidak beruntung.
Masa, aku harus bertanggungjawab pada orang tercinta.
Masa yang memang aku harus berbakti padanya.
Hingga aku tak bebas seperti kakak-kakakku.
Apakah memang harus aku?
Menjaga dan merawat, hingga aku tertinggal jauh pada ambisiku.
Ambisi untuk mempelajari ilmu pengetahuan.
Aku dilema, antara tanggungjawab dan ambisi.
Antara berbakti dan ilmu pengetahuan.
Atau memang inilah jalan hidupku.
Iya, haruskah aku.
Baca Juga
-
Kolaborasi Tim Peserta Pilkada Polewali Mandar 2024 Melalui Gerakan Pre-Emtif dalam Pencegahan Politik Uang
-
Estafet Jokowi ke Prabowo, Bisakah Menciptakan Rekrutmen Kerja yang Adil?
-
6 Alasan Kenapa Banyak Orang Lebih Memilih WhatsApp Dibanding yang Lain
-
6 Pengaturan di Windows yang Dapat Memaksimalkan Masa Pakai Baterai Laptop
-
7 Fitur Keamanan Android yang Bisa Lindungi Data Pribadi Kamu
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Aku yang Lebih Kuat dari Kemarin: Penuh Inspirasi dan Motivasi
-
Sinopsis & Pemeran 'Aku Tak Membenci Hujan', Series Baru Aisyah Aqilah
-
Film Upcoming Summer: Perjalanan Menghadapi Peliknya Kehidupan Remaja
-
Sejarah Singkat Hari Bakti Transmigrasi yang Diperingati Tiap 12 Desember
-
Pengkhianatan Cinta di Detik Pernikahan dalam Novel Cintai Aku Sekali Lagi
Sastra
Terkini
-
Kim Yo Han Bintangi Drama Remaja, 'The 4th Love Revolution' Ini Karakternya
-
Gagal Bekuk Vietnam, Gelandang Filipina Merasa Layak Menang Gara-Gara Ini
-
Ulasan Buku How to Grow Rich: Saat Kekayaan Dimulai dari Pola Pikir
-
Profil Choi Woo Jin, Asisten Yoo Yeon Seok di When the Phone Rings
-
Kim Da Mi Siap Produktif, Intip 3 Proyek Drama dan Film Koreanya di Tahun 2025