Sayang, kemarilah, jangan ragu, duduk di sebelahku
Meski tanpa bangku, hanya sebatang kayu
Tapi kurasa cukup, untuk aku dan kamu
Tapi tunggu dulu, bawakan juga kopi kesukaanku
Sayang, dengarkanlah saja, biarlah malam ini aku yang bercerita
Akan kuceritakan semua, yang diketahui purnama
Karena dia tahu segalanya, tentang kita, tentang keluhku pada dia
Tentang inginnya berjumpa, meski harus tertunda
Sayang, tahukah kamu? Dulu aku tidak bermasalah dengan waktu
Dulu aku tidak pernah menghitung hari dan bulan yang berlalu
Tetapi kini, aku membenci waktu, apakah kamu tahu?
Kini aku benci hari dan bulan berlalu, aku benci menunggu
Sayang, tahu kah kamu? dulu aku tidak bermasalah dengan jarak
Dulu aku tidak pernah menjumlah kilometer tuk mengukur jarak
Tetapi kini, aku membenci jarak, melebihi benci bau arak
Aku benci kilometer, aku benci terpisah jarak
Sayang, kini aku mulai mencintai malam
Padahal dulunya aku sangat takut karena kelam
Meskipun aku tau itu hanyalah fenomena alam
Yang hadir setelah matahari tenggelam
Sayang, apakah kamu tau kenapa?
Karena malam, aku dapat menjumpai purnama
Tempat selama ini aku bercerita
Tentang semuanya, tentang kita
Sayang, kamu juga harus percaya
Karena malam, aku bisa berdamai dengan rindu tak terkira
Karena pada malam, aku yakin kamu melihat purnama yang sama
Karena hanya dengan itu, aku merasa kita bersama
Sayang, bukan hanya itu saja, aku juga percaya
Maksud dari kita memperhatikan purnama
Kita sama sama menghafal bentuk dan warna
Sebagai petunjuk bagi kita, penunjuk arah saat kita akan jumpa
Sayang, kopiku sudah habis
Rindukupun sedikit terkikis
Sehingga tak lagi ada tangis
Saat meratapi malam yang bengis
Sayang, terima kasih telah datang ke mimpiku
Meskipun hanya bersandarkan sebatang kayu
Yang penting kamu ada disebelahku
Tak apa meski hanya dalam mimpiku, karena aku rindu
Baca Juga
-
Memperingati Hari Asteroid Dunia, Sejarah dan Pesan Penting bagi Manusia
-
Fakta Unik Paus sperma, Kotorannya Biasa Digunakan untuk Sistem Pertahanan Diri
-
Ilmuwan: Prediksi Meleset, Ternyata Es di Antartika Mencair Lebih Cepat
-
Mengagumkan, 11 Bukti Paus Orca Memiliki Kecerdasan yang Luar Biasa
-
Miliaran Kepiting Salju Hilang dari Habitatnya, Ini Penjelasan Ilmuwan
Artikel Terkait
-
Makan Malam Berat Berisiko Picu Diabetes? Ini Hasil Studi Terbaru
-
Ulasan Buku Susah Payah Mati di Malam Hari Susah Payah Hidup di Siang Hari, Tolak Romantisasi Hujan dan Senja
-
Nyalakan Lampu Hazard Saat Hujan Lebat: Bermanfaat atau Risiko Bahaya Fatal?
-
Ulasan Buku Menjala Kunang-Kunang, Rayakan Patah Hati Lewat Sebuah Puisi
-
Akhir Tahun Meriah, Jakarta Bakal Gelar Christmas Carol dan Perayaan Malam Tahun Baru di Pusat Keramaian
Sastra
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans