Waktuku tersisa sedikit lagi
Pikiranku melalangbuana mencari-cari
Kemana lagi aku harus melangkahkan kaki ini?
Sebab, aku tak mungkin selamanya ada di sini
Waktuku sebentar lagi habis
Harapanku semakin terkikis
Tak ku lihat lagi keceriaan senyum manis
Yang kutemui hanya tatapan-tatapan sinis
Kehidupanku menuju fase berikutnya
Fase yang penuh dengan muslihat dan tipu daya
Tak ada kemurnian rasa
Tak ada kasih sayang, juga cinta
Aku harus mulai bersiap sekarang
Bersiap untuk hal-hal yang menyakitkan
Bersiap untuk semua yang akan menghempaskan
Sebab, kini tak ada lagi yang disebut permainan
Juli 2021
Baca Juga
-
Menggugat Sekolah yang 'Tak' Bersalah
-
Film Encanto: Tak Ada Keluarga yang Benar-benar Sempurna
-
Doctor Strange MoM: Menyelamatkan Dunia Bukan Perkara yang Membahagiakan
-
Privilese Spider-Man dan Batman serta Korelasinya dengan Konsep Berbuat Baik
-
Imam Al Ghazali dan Tuduhan Soal Penyebab Kejumudan Berpikir
Artikel Terkait
-
Suara Hati Rakyat kepada Para Pemimpin dalam Buku Bagimu Indonesiaku
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Kapan Waktu yang Tepat Mengganti Ban Mobil? Kenali Tanda-tandanya
-
Charging Baterai Motor Listrik di Bawah 20 Persen? Stop, Ini Alasannya
Sastra
Terkini
-
NewJeans Akan Perjuangkan Nama Grup Imbas Putus Kontrak dengan ADOR
-
Update Ranking FIFA November: Indonesia Peringkat 125, Makin Dekati Vietnam
-
Resmi, Serial Anime The Invisible Man and His Soon-to-Be Wife Diproduksi
-
Novel Kokokan Mencari Arumbawangi, Dongeng Pedesaan yang Menghangatkan Hati
-
NewJeans Resmi Putuskan Kontrak dengan ADOR dan HYBE