Ilustrasi Jam Pasir. (Pexels.com/Mike)
Waktuku tersisa sedikit lagi
Pikiranku melalangbuana mencari-cari
Kemana lagi aku harus melangkahkan kaki ini?
Sebab, aku tak mungkin selamanya ada di sini
Waktuku sebentar lagi habis
Harapanku semakin terkikis
Tak ku lihat lagi keceriaan senyum manis
Yang kutemui hanya tatapan-tatapan sinis
Kehidupanku menuju fase berikutnya
Fase yang penuh dengan muslihat dan tipu daya
Tak ada kemurnian rasa
Tak ada kasih sayang, juga cinta
Aku harus mulai bersiap sekarang
Bersiap untuk hal-hal yang menyakitkan
Bersiap untuk semua yang akan menghempaskan
Sebab, kini tak ada lagi yang disebut permainan
Juli 2021
Komentar
Berikan komentar disini >
Baca Juga
-
Menggugat Sekolah yang 'Tak' Bersalah
-
Film Encanto: Tak Ada Keluarga yang Benar-benar Sempurna
-
Doctor Strange MoM: Menyelamatkan Dunia Bukan Perkara yang Membahagiakan
-
Privilese Spider-Man dan Batman serta Korelasinya dengan Konsep Berbuat Baik
-
Imam Al Ghazali dan Tuduhan Soal Penyebab Kejumudan Berpikir
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
5 Momen Kebaikan Tanjiro di Kimetsu no Yaiba yang Justru Timbulkan Masalah!
-
4 Toner Sunflower Kaya Vitamin E untuk Kulit Lembap dan Cerah Alami
-
Pilih Pemain Sendiri, Gerald Vanenburg Terkesan Lempar Kesalahan Pasca Raih Kegagalan
-
Pentingnya Sensitivitas Pejabat Publik di Tengah Kecemburuan Sosial