Malam pun datang, menjadi ruang bagi kumpulan rindu yang terpendam
Rindu-rindu yang kupungut dari pagi hingga sore
Kukirim satu untukmu
Melewati jalanan yang pernah kita lalui, mengetuk pintu rumahmu, kudoakan agar menembus dadamu
Satu rindu saja cukup
Itu kuat sampai besok, ketika kita bertemu lagi, di tempat yang sama, dalam nuansa yang selalu sama, tak ada ubahnya
Pejamkanlah matamu malam ini
Jangan kantuk itu kau tahan, nanti ia sakit
Matamu terlalu indah untuk menahan beban
Tidurlah, bersama rindu yang kutitip, bawa dia ke alam mimpimu
Nanti pagi kau ceritakan bagaimana tingkahnya
Malam ini aku masih bercerita, kepada angin yang berkejaran di luar, agar ia berlari kepadamu, menyampaikan satu kata sayangku sebelum kau tidur
Semoga ia sampai tepat waktu, sebelum kau tutup pintu yatim
Aku belum ingin terpejam sekarang, dan tidak ingin
Aku tak mau jika bukan kau yang mampir ke mimpiku
Bagiku, tak ada hal yang lebih indah di alam sana,
selain raut wajahmu yang tenteram
Tetapi kau tidak selalu muncul
Meski begitu, akan kujumpai kau dengan nyata tiap pagi
Malam kian larut
Kau pasti telah lelap
Tidurlah dengan tenang
Suatu kelak aku menemani, di sisimu, menyatu
Pekanbaru, 2019
Baca Juga
-
5 Rekomendasi Film Aksi Perampokan di Vidio, Seru dan Menegangkan
-
6 Rekomendasi Film Thriller Detektif Original Netflix yang Wajib Ditonton
-
7 Rekomendasi Film Romantis Modern yang Bikin Baper, Ada La La Land!
-
7 Rekomendasi Film Horor Slow-Burn, Mengerikan secara Perlahan
-
7 Rekomendasi Film Petualangan Seru yang Membuatmu Lupa Waktu
Artikel Terkait
Sastra
Terkini
-
CERPEN: Mengapa Rumah Ini Tetap Terang Saat Kota Padam?
-
4 Ide OOTD Musim Dingin ala Seulgi Red Velvet, Nyaman dan Tetap Gaya!
-
Haus Itu Minum, Bukan Mencari Validasi: Refleksi Kebutuhan Diri di Era Pamer
-
Bocoran Spek IQOO Z11 Turbo: Performa Monster Dibalut Resolusi Kamera Raksasa
-
CERPEN: Yang Sama dengan Pelukanmu Waktu Itu